WORKSHOP PENYUSUNAN BUKU AJAR

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis, 07/03) Sekolah Tinggi Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan Workshop Penyusunan Buku Ajar kepada para dosen STPMD “APMD” yang berlangsung di ruangan M. Soetopo pada tanggal 7 maret 2024. Buku ajar merupakan buku yang berguna untuk proses belajar mahasiswa yang akan dimuat atau disusun dalam RPS atau bisa di sebut sebagai buku pokok untuk mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut.

Dalam arahan ketua STPMD “APMD” mengatakan bahwa “rencana penyusunan buku ajar sudah lama  ide dasarnya, yang di usulkan oleh Prodi ILKOM. Mempelajari ini mempunyai dua sisi yakni hak privat sekaligus kewajiban publik. Mengandung esensi (melayani orang lain dan memudahkan mahasiswa dalam belajar) buku yang menyampaikan sejumlah keyword yang relevan dengan matkul dan diberikan ilustrasi. dan tatalaksana (mematuhi norma yang ada dalam rangka melayani diri sendiri). Buku ajar merangsang rasa ingin tahu mahasiswa. Buku ajar juga membekali para dosen untuk personal branding”.

Inti dalam workshop ini ialah penyampaian bagaimana cara pembuatan buku ajar, standar buku ajar versi dikti, serta sharing dan tanya jawab. Peserta dalam workshop ini adalah dosen STPMD “APMD” yang berjumlah 50 orang. Tujuan dari workhop penyusunan buku ajar adalah supaya para dosen bisa mengetahui cara menyusun buku ajar sesuai dengan format Dikti.

Dra. Widati mengatakan “sesuai dengan arahan ketua APMD Bpk. Sutoro Eko yang mengatakan bahwa hak privat dan kewajiban publik yang artinya hak privat untuk dosen mencangkup kenaikan pangkat, jabatan fungsional, BKD. Kalo kewajiban publik itu terhadap mahasiswa untuk memberikan ilmunya sesuai dengan rancangan semester.” “setiap dosen pasti mengampu matakuliah harusnya setiap matakuliah ada buku ajarnya secara ideal”. (Arviani)

STPMD “APMD” MEWISUDAKAN 114 MAHASISWA

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Kamis, 07/03) Pencapaian terbesar mahasiswa yang menempuh pendidikan sarjana di suatu perguruan tinggi adalah dengan menyelesaikan pendidikan yang akan dirayakan secara resmi di kampus dinamai dengan wisuda. Pada hari Kamis 7 Maret 2024 STPMD “APMD” dengan gembira melaksanakan wisuda kepada para lulusan yang telah menyelesaikan pendidikannya. Pada hari kebahagiaan ini para wisudawan dengan bangga dan penuh haru membawa keluarga dan orang tua untuk menyaksikan upacara wisuda.

Lulusan terbaik Prodi Ilmu Komunikasi Kresensia Risna Efrieno, S.Ikom sebagai perwakilan wisudawan menyampaikan “Terimakasih atas bapak ibu dosen yang segenap hati telah mendidik kami dan mohon maaf atas sikap dan perbuatan yang tidak menyenangkan selama berdinamika di kampus tercinta. “Adapun harapan kami untuk kampus tercinta kampus ini tetap menjadi perguruan tinggi yang membanggakan dan terus memuliakan desa serta mampu memberikan pendidikan yang baik kepada siapapun yang mau belajar dan kuliah di kampus ini, sehingga mampu melahirkan pemimpin muda yang berkonsentrasi pada Pembangunan dan pemberdayaan.” Lanjutnya.

Selain rektorat upacara wisuda APMD dihadiri oleh para dosen STPMD “APMD”, Ketua KAPEMADA, Ketua Pembina Yayasan pendidikan 17 Yogyakarta, orang tua/wali para wisudawan.

Dalam sambutan sekaligus nasihat dari ketua KAPEMADA Bapak Syarief Aryfaid, S.IP, M.I.P mengatakan “saya dan segenap alumni mengucapkan selamat kepada teman-teman yang wisuda pada hari ini. Dalam ikrar yang telah diucapkan saya meengaskan pada poin empat yang dimana posisi kita pada hari ini sangat berbeda apabila terjun ke masyarakat. Dunia persilatan desa saat ini penuh dengan kompetisi, alumni APMD harus mampu menjadi pemenang kecil di desa atau daerah masing-masing sehingga bisa mendorong ataupun mentransformasi sekecil apapun dan itu menjadi tantagan masa kini. Karena transisi kekuasaan pada saat ini berkaitan dengan demokrasi soal bagaimana perubahan tesis dalam memperoleh dan berkuasa dalam kekuasaan.” “pentingnya terjalin silahturami terhadap sesama alumni yakni apabila ada perekrutan penyelenggara pemilu, BUMN, BUMD ataupun yang lainnya maka alumni menjadi bagian dalam proses katalisator, penting saling mengtriger dan menginfluence. Maka penting pembuatan grup alumni dimanapun kita berada sehingga didalamnya bisa disampaikan informasi penting apapun, dan mari kita saling berproses dan mensuport satu sama lain.” sambungnya.

Ketua STPMD “APMD” Sutoro Eko Yunanto menyampaikan wejangan dan pesan terhadap para wisudawan “para sarjana adalah orang yang terpilih dari rakyat jelata yang jadi teladan karena memiliki kebajikan (baik dan benar). Kebaikan soal nilai dan moral kalo kebenaran soal nalar dan norma, kalo saudara-saudara tidak bisa menjadi orang baik dan benar maka jangan jadi orang benar tapi buruk tapi jadilah orang baik meskipun salah. Jangan sampai kita menggunakan kebenaran untuk mengkritik kebaikan lebih baik menggunakan kebaikan untuk kebenaran karena melekat pada sifat sosok sarjana.” “Selamat untuk kepada para wisudawan dan selamat mengarungi samudra yang luas dan tantangan masyarakat yang lebih luas, tidak hanya berteman yang saling toleran tetapi saling menyatu, dan mensupport”

Yayasan pengembangan pendidikan 17 Yogyakarta di ketuai oleh Pembina Yayasan Drs. Surmajono, M.Si mengatakan “acara wisuda ditandai dengan symbol antara lain memindahkan kuncir dari kiri ke kenan ini ada maknanya. ini semua harus kita renungkan saudara sudah dianggap cukup yang dibekali dari dosen  kuliah sampai memindahkan kuncir ke kanan penuh dengan dinamika kehidupan di masyarakat kita. Oleh karena itu saudara harus memulai mampu bersenyawa untuk perubahan masyarakat desa di Indonesia. Anda harus mampu berkontribusi sesuai bidang kalian untuk perubahan. Harus mampu mengembangkan inisiatif kritifitas untuk membangun perubahan dalam rangka tranformasi didesa dan daerah. Terakhir mampu membangun membakar masyarakat yang parsitipatif. Ini adalah ciri alumni yang harus dilakukan wisudawan semua. saya harap saat wisudawan pulang ke daerah masing-masing dan ajak adik-adik untuk berkontribusi dalam kampus APMD”

Selamat dan sukses kepada para wisudawan  yang telah berjuang menyelesaikan pendidikannya di STPMD APMD, semoga ilmu yang telah di bekali dapat dimanfaatkan di masyarakat sekitar maupun daerah. (Arviani/nia)

PENDAMPINGAN RAKYAT UNTUK MERASAKAN DENYUT KEHIDUPAN (Penandatanganan MoU STPMD “APMD” Dengan Yayasan Sheep Indonesia)

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (4/3) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Sheep Indonesia dalam bidang Tri Darma. Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta, Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si, Wakil Ketua I (Bidang Manajemen Pendidikan, Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Dra. Widati, Lic. Rer.Reg serta Pengurus Prodi Ilmu Pemerintahan, Pembangunan Sosial, Pembangunan Masyarakat Desa dan Prodi Pascasarjana Ilmu Pemerintahan. Dari pihak Yayasan Sheep Indonesia hadir Andreas Subiyono sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Sheep Indonesia, Kristina Koordinator Komisi Perubahan Iklim dan Deta Bidang Kerjasama.

Dalam sambutan Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta menegaskan bahwa kegiatan  mendampingi warga merupakan hal yang paling mendasar untuk bisa merasakan denyut kehidupan. Lembaga Sosial Kemasyarakatan (LSM) atau NGO semestinya tetap pada semangat keberpihakan kepada rakyat, maka gerakan pengetahuan sebaiknya di lakukan bersama.

Andreas Subiyono sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Sheep Indonesia mengungkapkan bahwa LSM membutuhkan kemitraan dengan pihak-pihak lain secara khusus Perguruan Tinggi. Ini berkorelasi dengan tantangan yang dihadapi Yayasan Sheep Indonesia di lapangan. Kami menemukan permasalahan yang ada di masyarakat adalah pertama belum adanya analisis tentang leadership untuk mempengaruhi perubahan sosial sehingga menciptakan model leadership yang bervalue dari kesadaran kritis menjadi kesadaran kolektif, Kedua lunturnya trust dengan warga yang dihancurkan oleh perubahan, dan Ketiga Legitimasi (legal formal) lebih ke hubungan institusional. Diperparah dengan dominasi akses baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Maka Kerjasama Antara Yayasan Sheep Indonesia dengan STPMD ”APMD” menjadi pintu untuk menghadapi tantangan perubahan yang berpihak kepada rakyat.

Dalam moment ini, selain proses penandatanganan MoU dengan STPMD “APMD” Yogyakarta juga disertai dengan Proses Penandantangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Yayasan Sheep Indonesia dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta dalam bidang 1) Review Raperda Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Kabupaten Sabu Raijua 2023; 2) Kajian Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang Tingkat Nasional; 3) Kajian Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang Provinsi DIY, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat. Dalam hal ini Prodi Ilmu Pemerintahan di pimpin oleh Ka. Prodi Dr. Rijel Samaloisa dan dari pihak Yayasan Sheep Indonesia oleh Kristina Koordinator Komisi Perubahan Iklim.

Kerjasama ini menjadi awal untuk berbagai kegiatan lainnya yang terus dibangun antara STPMD “APMD” Yogyakarta dengan Yayasan Sheep Indonesia untuk terus bergerak mendampingi Rakyat. (lius)

Workshop Pamong Kalurahan DIY

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (kamis, 29/02) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” bermitra dengan P3M untuk mengadakan workshop Pamong Kalurahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi PIC acara ini adalah Pak Minardi di laksanakan pada kamis 29 ferbruari 2024 di ruangan M. Soetopo STPMD “APMD”. Dalam pembukaan ketua STPMD “APMD” mengatakan bahwa “Kita bekerja bukan berdasarkan hukum tapi bekerja atas dasar kemakmuran dan kehendak orang banyak”. Kegiatan ini dihadirkan oleh perwakilan dari 20 kalurahan yang telah bekerja sama dengan pihak kampus APMD, dalam kegiatan ini di lakukan seperti sharing dan diskusi terkait permasalahan dan kendala dalam pembuatan peraturan desa/kalurahan.

Pak Minardi selaku PIC dari workshop ini menyampaikan “Workshop ini diadakan untuk memperat silaturahmi terhadap kerja sama antara kampus dengan desa atau kalurahan yang ada di DIY, karena kita mengetahui bahwa selama ini kampus APMD telah dibantu banyak oleh kalurahan khususnya mahasiswa misalnya seperti penelitian para mahasiswa, dosen-dosen juga pengabdian dikalurahan dan melakukan penelitian di Kalurahan”.

“Kalurahan juga memberikan kepercayaan terhadap APMD tentang tes kualitas Perangkat. Jadi salah satu unit pelaksana tes perangkat perguruan tinggi di Yogyakarta yang namanya masih harum dan dipercaya di desa yang ada di DIY salah satunya STPMD APMD” Sambungnya.

Perwakilan dari Kalurahan Condongcatur Sleman Retna Ningsih sebagai dukuh mengatakan “yang kami dapatkan karena tentang penyusunan peraturan desa sebenarnya itu dominannya carik akan tetapi kami nanti kena imbasnya ketika peraturan desa sudah ada maka kami akan melaksanakannya dan itu menambah wawasan kami untuk proses, sanksi dan lain sebagainya yang bisa dilaksanakan ketika itu adalah peraturan desa”. “Dari diskusi yang ada terkait permasalahan dan solusi yang telah di bicarakan ada kemungkinan di implementasikan di kalurahan condongcatur karena disana menurut saya seperti Indonesia mini karena ada banyak kampus yang ada di kapenewon sekitar kurang lebih 25 kampus, nah disana penduduknya lumayan banyak maka permasalahannya juga akan semakin banyak mulai dari sampah, sanitasi yang cukup mengganggu apabila tidak secepatnya diselesaikan. Dari permasalahan tersebut dapat di atur dalam perdes terkait rencana kerja pemerintah, anggaran pemerintah dan lain sebagainya. Karena di kapenewon Depok lebih dominan mahasiswa ada kemungkinan saat pembuatan perdes mahasiswa di ikut sertakan misal dalam peraturan pemondokan karena di perda juga sudah ada jadi bisa di turunkan di perdes untuk yang lokal” lanjutnya.

Menurut Vina dari kalurahan Balirejo “tentang pembahasan regulasi tadi bisa menjadi dasar yang memperkuat kami dalam pembuatan peraturan desa/kalurahan. Diskusi dan hasil yang telah di laksanakan ada kemungkinan bisa di implementasikan di kalurahan apabila permasalahannya sama dan harus melihat kondisi yang terjadi di kalurahan dan berdiskusi dengan masyarakat juga”. (Arviani)

Pembekalan Calon Wisudawan

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Selasa (27/02/24) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengadakan pembekalan terhadap calon wisudawan sebelum menjadi alumni kampus yang bertujuan untuk menyiapkan diri agar siap menghadapi realita dunia kerja atau dapat berguna sebagai penunjang bagi yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat lanjut melalui penyelenggara Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karier dan Pelatihan (UPT-PKP) APMD. Kegiatan ini sudah menjadi program dari STPMD “APMD” yang bekerja sama dengan UPT-PKP di laksanakan pada hari Selasa, 27 Februari 2024 di ruangan M. Soetopo.

Kegiatan ini di hadirkan oleh beberapa narasumber yang memberikan materi kepada mahasiswa calon wisudawan yakni dari Tim Jogja Education Center (JEC), Rema Marina, S.Sos., M.I.P, Teddy Kurniawan, S,Kom, Dr. Irsasri, dan Ka. UPT. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini 96 orang. Kegiatan ini berlangsung di jam 8.30 -15.00 WIB dan di bagi beberapa sesi dengan di awali oleh pembukaan dari salah satu tim JEC yang mengatakan “kegiatan ini merupakan sebuah pembekalan yang dapat digunakan pada saat ingin mencari pekerjaan di bidang pemerintahan khususnya CPNS, jadi harapannya para peserta memperhatikan dan mengikuti dengan baik”. Para calon wisudawan mengerjakan beberapa pre-test yang telah disediakan oleh pihak narasumber yang bertujuan untuk menguji kemampuan dasar para peserta, selain mengerjakan pre-test peserta, juga diberikan beberapa tips, pembedahan soal dan strategi dalam pengerjaan soal. Farid Abdul tim ahli JEC mengatakan bahwa “ dalam pengerjaan soal yang dikerjakan lebih baik TKP dan TWK dulu jangan hitung-hitungan atau TIU karena jika dikerjakan diawal maka waktu yang terbuang akan habis dan soal yang lain tidak sempat terselesaikan”.

Kepala bagian UPT-PKP “APMD” Bu Naning mengatakan bahwa “dengan adanya kegiatan pembekalan yang berlangsung ini akan membantu  calon wisudawan supaya layak untuk beraktivitas seperti mendapatkan pekerjaan yang layak, wirausaha yang berkembang baik atau sukses, memberdayakan masyarakat atau lingkungannya, serta yang mau lanjut Pendidikan” “dari yang saya sampaikan tadi ini bertujuan juga sebagai indikator kinerja utama perguruan tinggi jadi ketika saya mengisi blangko-blangko di Kemendikbud itu ada nilainya” jelasnya.

Selama proses pembakalan mahasiswa calon wisudawan memperhatikan dan menyimak dengan baik walaupun prosesnya sedikit rumit. Salah satu dari calon wisudawan Danik Apriyanti prodi D-3 Pembangunan Masyarakat Desa mengatakan “betul sekali hari ini kita mendapatkan pembekalan dari STPMD tentunya yang di pandu oleh tim dari JEC  tentu saja dilihat dari kampus kita yg bertema desa lebih memfokuskan kita dalam sistem pemerintahannya, nah dalam pre test CPNS ini juga dapat membantu mahasiswa terkait mengerjakan soal SKD karna di mana SKD ini sedikit lebih banyak menyinggung terkait pemerintah, tetapi juga tergantung pada masing masing individu ya, baik mau mengincar instansi pemerintah, BUMN, atau PPPK, selain itu juga untuk tes perangkat desa dapat membantu mahasiswa yang ingin terjun di Pemerintah Desa sebagai perangkat desa sehingga mahasiswa dapat memiliki sedikit gambaran terkait tes yang akan di laksanakan itu pun juga balik lagi ke peraturan daerah masing masing, karna tes perangkat desa diatur dalam perda masing masing daerah”. “Dalam pembekalan ini yg menarik itu kita diberi pembekalan di mana kita lihat bahwa sebentar lagi juga terdapat perekrutan CPNS, ASN, dan PPPK selama 3 gelombang yang memfokuskan fresh graduate dan di situ momen yang pas untuk membekali mahasiswa agar siap bersaing dengan dunia kerja di luar sana, sehingga saya sebagai mahasiswa benar-benar merasa diberikan bekal untuk menghadapi persaingan tersebut” lanjutnya. (Arviani)

LATIHAN KETRAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA (LKMM) 2024 : Membangun Soft Skills dan Kemandirian Mahasiswa di APMD

Yogyakarta, 24 Januari 2024 | Pada Rabu, 24 – 25 Januari 2024, bertempat di Ruang M.Soetopo A, B, dan Ruang Bahasa, sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diselenggarakan oleh kampus. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, melibatkan banyak pihak khususnya pelaksana dosen dan tamu undangan dari alumni masing-masing program studi di Kampus STPMD “APMD”.

Mengintip Dunia LKMM Bersama Pak Tri Agus Susanto, S.Pd.,M.Si Wakil Bidang Kemahasiswaan

Pak Tri Agus Susanto atau yang kerap disapa Pak Tas, dalam wawancaranya, menjelaskan pentingnya LKMM sebagai kegiatan yang diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk setiap perguruan tinggi. Dikatakannya bahwa mahasiswa tidak hanya perlu mendapatkan ilmu dari kurikulum yang ada, tetapi juga harus memiliki ketrampilan tambahan. LKMM dirancang untuk memberikan wawasan dan soft skills yang tidak dapat diperoleh di dalam kelas. “Tujuan utama LKMM adalah untuk meningkatkan sikap kritis mahasiswa, ketrampilan komunikasi, pola pikir prestatif, serta pengenalan dan pengembangan diri,” ujar Pak Tas (24/01). Menurutnya, seseorang bisa gagal mencapai tujuannya jika tidak dapat mengukur diri sendiri. Untuk mencapai hal ini, LKMM tidak hanya berisi ceramah, tetapi juga mencakup permainan dan aktivitas kreatif, seperti melukis wajah dan permainan kekompakan tim lainnya.

Dalam pelaksanaannya, LKMM dibagi menjadi tiga ruangan untuk menampung jumlah peserta yang cukup banyak. Materi yang disampaikan tetap sama pada setiap ruangnnya, pada akhir acara di tanggal 25 Januari 2024 akan dihadirkan alumni lulusan 2-3 tahun yang lalu yang akan menceritakan pengalaman belajar dan berkegiatan di APMD, mengikuti organisasi dan lika-liku mendapatkan pekerjaan.

Pak Tas memberikan harapan kepada mahasiswa bahwa kuliah tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan unit kegiatan mahasiswa sesuai minat dan bakat, menjelajahi tempat-tempat di Jogja yang dapat menambah pengetahuan, dan memanfaatkan fasilitas di APMD. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan tidak hanya kompeten di bidangnya tetapi juga memiliki kemampuan soft skills dan

Bu Eko Yuningsih staff Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Karir dan Pelatihan dalam Pelaksanaan LKMM

Bu Yuningsih, sebagai staff UPT-PKP, menjelaskan bahwa LKMM wajib dilakukan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berlatih dalam mengembangkan kemampuan nonakademik, kemampuan diri dan bentuk refleksi diri. Dalam sesi pertama, fokus pada pengembangan sifat kritis dan pola pikir prestatif, kemudian ketrampilan berkomunikasi untuk sesi dua. Pada tanggal 25 Januari juga ada dua sesi yaitu pengenalan diri dan sesi Alumni APMD untuk berbagi pengalaman belajar dan strategi mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Untuk memastikan kelancaran acara, Bu Ningsih menyebutkan bahwa instruktur dan pelaksana sudah menjalani latihan sebanyak tiga kali dan dipersiapkan dengan matang. Kendala teknis, seperti mahasiswa yang terlambat datang dan masalah presensi, menjadi tantangan yang diatasi dengan cermat.

Dalam penutup acara, mahasiswa diberikan tambahan tugas berupa pembuatan video kreatif dri materi LKMM yang sudah dilakukan selama dua hari tersebut. Tugas ini diharapkan dapat menjadi ajang kreativitas dan memunculkan sisi inovatif dari setiap peserta. Mahasiswa juga didorong untuk “mempromosikan” diri mereka melalui media sosial dengan pendekatan positif. Dengan demikian, LKMM di APMD bukan sekadar kewajiban formal, tetapi sebuah langkah nyata dalam membentuk karakter, ketrampilan, dan kemandirian mahasiswa di dunia yang semakin kompleks.

Kilas Alumni dalam Acara LKMM

Dalam acara LKMM yang digelar baru-baru ini, Guntur Aditya Tegar Pamungkas, S.IP dari Bantul, hadir sebagai salah satu alumni yang sukses meniti karir sebagai pekerja sosial di Yayasan Morda Mulia. Merupakan lulusan pembangunan sosial tahun 2023, Guntur berbagi pengalaman menarik selama masa kuliahnya yang jauh dari kata monoton.

Guntur menceritakan bahwa sebagai mahasiswa, dia tidak pernah diam begitu saja dan bukanlah “mahasiswa kupu-kupu” yang hanya menunggu arahan dari kampus. Selama lima tahun, ia aktif menjadi bagian dari organisasi karang taruna. Setelah menyelesaikan perkuliahan, Guntur langsung terjun ke dunia kerja sebagai guru di SMK Kerja Sosial – Bantul, mengajar Pendidikan Advokasi Anak selama 5 bulan.

“Angkatan 2019, saya selalu berpartner dengan mbak Silvi. Berusaha aktif dalam kegiatan di kampus, mencari sendiri, membantu dosen. Basic-nya harus pandai berkomunikasi, kita harus tanggap, walaupun bukan pekerjaan kita, kita tetap melakukannya, dan sosialisasi terus ditingkatkan,” ungkap Guntur (25/01).

Guntur juga berbagi pengalamannya mengatasi kendala jarak yang jauh dalam menjalani tugasnya. Meskipun begitu, semangatnya tidak luntur dan terus menginspirasi mahasiswa saat ini. Ia memberikan motivasi agar mahasiswa mengikuti passion mereka, tidak merasa gagal, terus belajar, dan meningkatkan hubungan dengan dosen serta selalu bersedia belajar dari yang lebih berpengalaman.

“Selalu menjalin relasi dengan baik dan selalu ingin belajar lebih, tetap rendah hati,” pesan Guntur kepada mahasiswa saat ini, menciptakan momen inspiratif dalam perhelatan LKMM. (Gsn)

Story Telling Program Pertukaran Pelajar (MBKM) 2024

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (11/1/2024) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengadakan Story Telling tentang pengalaman bergaul, belajar dan berkegiatan pada program pertukaran pelajar (MBKM) 2024 di ruangan M. Soetopo pada hari Kamis, 11 Januari 2024.

Pada tahun 2023 PKKM ISS-MBKM telah melaksanakan salah satu program yakni pertukaran pelajar yang di ikuti oleh 85 mahasiswa STPMD “APMD”, dan pada kesempatan ini tim PKKM yang berkoordinasi dengan tim P4 menyelenggarakan event Story Telling yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana manfaat dan pengalaman yang didapatkan oleh mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

Event ini di hadiri oleh Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si Bersama dengan WK I, WK II, WK III, dosen STPMD “APMD”, serta mahasiswa yang mengikuti program MBKM. Ada 18 mahasiswa dari Prodi Ilmu pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Prodi Pembangunan Sosial yang berkesempatan untuk menceritakan pengalamannya.

Tim PKKM mengatakan bahwa “Story telling ini adalah satu kegiatan yang kita alokasikan khusus mendengarkan cerita dari teman-teman mahasiswa bagaimana proses mereka bergaul, belajar dan berkegiatan di UGM selama satu semester. Buktinya tadi kita mendengarkan bahwa meskipun alur ceritanya agak sama akan tetapi dari perspektif yang berbeda dan pengalaman personal itu menjadi menarik, dalam beberapa cerita mahasiswa tadi kendala yang mereka hadapi dalam berproses mereka syok tetapi pada akhirnya mereka menemukan dan memperoleh makna dari kegiatan ini berupa teman baru, metode pembelajaran yang baru, serta dosen yang lebih berpengalaman luas. Tahap selanjutnya yaitu menunggu proses nilai di keluarkan dan nanti akan di proses di pihak kita” Lanjutnya.

Mahasiswa STPMD “APMD” Vivi Cintia Devi yang mengikuti program MBKM mengatakan “Nah untuk MBKM ini saya tertarik ikut karena pasti nanti dapat insight baru dan pembelajaran yang berbeda dan kebetulan saya juga sempet ditolak UGM ya jadi sekalian coba”, di progam MBKM ini saya dapat 2 mata kuliah reguler dan 4 progam Future Skill untuk mata kuliah reguler itu saya dapat matkul Geopolitik Timur Tengah dari HI yang saya kira sia-sia ya dapat ini karena saya dari IP, ternyata justru saya dapat banyak pengalaman dan cara pandang baru. Untuk progam future skills itu pertama saya dapat dompet dhuafa (sosial kemanusiaan), mata garuda (tentang kepemimpinan dan managemen organisasi), bridge center (sosial enterpreneur yang bagaimana membuat projet sosial tapi bernilai bisnis juga), dan yang terakhir gnfi itu kepenulisan dan dari tugas 4 artikel, 3 artikel saya sudah diterbitkan, jadi untuk keseluruhan dari program mbkm ini banyak sekali insight nya , jadi maksimalkan penggunaan laptop dan hp untuk penugasan, dan tau shortcut” link web  untuk membantu tugas” sambungnya.

Menurut Hadidah Kusuma Mahasin “Aku bangga sama diri sendiri dalam mengikuti program MBKM ini karena selama program ini aku bisa nulis jurnal walaupun masih semester 3 trus bisa nerbitkan 3 artikel di GNFI sama Jurnal submit di Univ Negri Makasar dan kegiatannya ada serunya, senang, sedih dan banyak lagi. Untuk pertemanan selama program ini ya aku ngerasa sangat di terima dan dirangkul oleh teman-teman UGM walaupun beberapa ada yang individualis tapi itu tidak menjadi permasalahan. Jika program ini di adakan lagi aku fifty-fifty karena perkiraanku program yang kali ini offline semua nyatanya ada yang online jika program yang akan diadakan offluine semua aku bakalan ikut lagi” jelasnya. (Arviani)

MoU Kerjasama STPMD “APMD” dengan Poltek SCI dan Banchsmartking Prodi PPEM ke Prodi PMD

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Rabu (20/12) STPMD “APMD” Yogyakarta melakukan MoU Kerjasama STPMD “APMD” dengan Poltek SCI dan Banchsmartking Prodi PPEM ke Prodi PMD.

Acara tersebut di laksanakan di ruang sidang dan ruang Prodi PMD Yogyakarta, dengan dihadiri langsung oleh Direktur Siber Cerdika International (SCI) beserta jajaranya berjumlah 5 orang, dan juga dihadiri para jajaran dari STPMD “APMD” Yogyakarta baik Ketua STPMD”APMD”, beserta jajaranya, dan juga para ketua prodi baik PMD, Pembangunan Sosial, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi dan Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan APMD Yogyakarta.

“Hari ini kita bertemu dalam rangka connecting networking  mengumpulkan titik-titik dan menghubungkan, menyemai ilmu pengetahuan, gerakan yang dibutuhkan. Alhamdulillah kami senang, dengan senang hati kami bisa saling berbagi hingga suatu saat ada sesuatu yang bermakna yang bisa dicapai antara STPMD”APMD” dengan Poltek SCI,” Dr. Sutoro Eko selaku Ketua STPMD”APMD” menyambut positif mengenai MoU kerjasama ini.

Direktur SCI juga berterimakasih karena telah disambut baik oleh pihak STPMD”APMD” Yogyakarta “Setelah saya datang ke sini, saya merasa dua kali lebih tepat, setelah memilih kampus STPMD”APMD”. Saya bersyukur bisa dipertemukan dengan kampus ini, karena kita memang sudah lama mencari teman untuk Prodi PPEM,” lanjut Direktur SCI.

Acara ini ditutup dengan penandatangan MoU dan penyerahan kenang-kenangan, serta dilanjutkan dengan memperkenalkan setiap sudut lingkungan kampus, baik ruang kelas, ruang prodi, ruang perpustakaan, dan lain-lain. Setelah melakukan penyusuran dilanjutkan dengan sesi diskusi serta penandatanganan MoA antara Prodi PMD dengan Prodi PPEM Poltek SCI di ruang Prodi PMD (Dna)

sosialisasi Implementasi Program MBKM Kampus Merdeka

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Kamis, 07/12) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta mengadakan sosialisasi Implementasi Program MBKM Kampus Merdeka – Sarjana Rakyat di ruangan M. Soetopo STPMD “APMD” Yogyakarta.

Sesuai dengan apa yang telah didapatkan dalam program kompetisi kampus merdeka MBKM STPMD”APMD” Yogyakarta mendapatkan hibah untuk Institusional Support System (ISS). PK-KM ISS-MBKM secara khusus ditujukan untuk memperkuat tata kelola MBKM dan memfasilitasi implementasi kampus merdeka untuk mendukung transformasi pendidikan tinggi yang dilaksanakan di seluruh program studi.

Dalam hibah ISS tim P4 mengusulkan beberapa program diantaranya penyusunan dasar hukum yang dijadikan panduan impelementasi MBKM sarjana rakyat, penyusunan dasar hukum, penyususnan panduan MBKM, Panduan kemitraan yang didalam pelaksanakan mbkm telah melakukan MoU dengan Universitas Gadjah Mada, Universitas Amikom Yogyakarta, dan UIN Sunan kalijaga sedangkan Universitas Atmajaya Yogyakarta masih dalam proses, selain dari perguruan tinggi maupun swasta Tim juga melakukan kerja sama dengan lembaga pemerintah KPU Yogyakarta

Tim P4 mengatakan bahwa “ kami juga mengikuti program Pertukaran Pelajar yang sangat menguras energi dimana kami mengusulkan 90 mahasiswa untuk mengikuti pertukaran ke UGM dalam perjalanan sampai saat ini yg melaksanakan pertukaran sekarang 85 mahasiswa.”

“Panduan monitoring dan evaluasi, hasil output acara pada pagi hari ini untuk mensosialisasikan panduan yang telah disusun untuk mendapatkan masukan dari mahasiswa maupun dosen, karena panduan ini bukan harga mati atau tidak bisa direvisi, ini merupakan panduan yang harus di sempurnakan sesuai dengan implementasi di STPMD”APMD”.” Sambungnya

Dalam penjelasan WK I yang diwakili oleh WK II mengatakan “ program PK-KM ini dapat mensupport dan berbenah diri untuk mendorong lulusan APMD mempunyai pengalaman diluar kampus dan mencapai kualitas lulusan yang baik agar mendapat pekerjaan yang layak”.

KONGRES DESA 2023

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Sebanyak kurang lebih seribu peserta hadir pada Kongres Desa yang diadakan di Gedung Ganesha Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa”APMD” Yogyakarta, 22 November 2023.

Kongres Desa turut menghadirkan narasumber dari berbagai pihak yakni; Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Direktur Menteri Dalam Negeri bagian Fasilitasi Perencanaan Keuangan dan Aset Pemerintah Desa, Ketua Pansus RUU Desa DPR RI 2012-2023 juga dihadiri dari berbagai peserta dengan latar belakang yang berbeda, mulai dari masyarakat, mahasiswa, akademisi, kelompok difabel hingga para perangkat desa yang berasal dari dalam dan luar pulau Jawa.

 “Nasib rakyat miskin yang terpapar stunting, sulitnya UMKM tidak pernah dalam diskursus nasional kita, maka inilah sesungguhnya di Kongres Desa merupakan kongresnya rakyat jelata untuk memperjuangkan nasibnya di bangsa ini,” tegas Syarief Aryfaid, S.IP, M.IP dalam sambutan.

Direktur Lembaga Strategis Nasional yang sekaligus menjabat Ketua Panitia Kongres Desa tersebut menjelaskan perbedaan kongres tersebut dengan pertemuan sebelumnya yaitu yang menyatakan gagasan dan pendapatnya adalah rakyat desa bukan kongresnya para elit negara dengan kesadaran politik untuk memperjuangkan nasib rakyat desa di Indonesia.

Kongres ini merupakan salah satu proses menjahit aspirasi, pendapat, dan ide masyarakat dalam kontestasi politik nasional, dimana rakyat hanya disuruh untuk menerima dari suruhan oleh para elit. Seperti stunting, peraturan yang dipaksakan oleh pemerintah, kemiskinan, masalah BUMDes, hingga masalah kelompok difabel yang selalu termaginalkan.

“Untuk menjadi Desa Maju pada saat ini tidak sulit, yaitu dengan transportasi teknologi dan transportasi digital yang membuat desa menjadi terbuka dan sangat strategis. Dengan era integrasi ekonomi dengan transportasi digital yang meng-Indonesia dan mendunia ini akan memperkuat desa, dimana desa bukan lagi menjadi beban akan tetapi desa menjadi gelar pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Aria Bima selaku Wakil Komisi VI DPR RI.

Dimana Transportasi Struktural Ekonomi (TSE) merupakan kunci dalam mencapai Indonesia Emas 2045. TSE melibatkan aspek ilmu pegetahuan, inovasi, produktivitas, ekonomi hijau, transportasi digital, integrasi ekonomi domestik & global, serta pertumbuhan ekonomi pusat perkotaan.

Harapannya setelah terselenggaranya kongres ini akan ada sebuah blueprint (peta jalan) yang dirumuskan untuk menjadi masukan pemimpin nasional kedepan menuju Indonesia Emas 2045. (Nda)

https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?