Seminar Nasional Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital

HUMAS APMD, YOGYAKARTA  – (Rabu, 12/11/24) “Seminar Nasional Call for Paper : Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dan Launching Buku : CSR dan Pemberdayaan Masyarakat”. Diadakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi yang bertempat di Ruang M. Soetopo STPMD “APMD” Yogyakarta

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sutoro Eko Yunanto selaku Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta sebagai Keynote Speaker, lalu Dr. Yulli Setyowati, M.Si., selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dewan Pengawas LKBN ANTARA dan Co-founder GPR Institute, keduanya sebagai pembicara. Seminar dihadiri oleh 140 peserta dari berbagai instansi dari perwakilan.

Pembukaan seminar diberi sambutan hangat oleh Dosen Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Habib Muhsin, S.Sos, M.Si yang mengatakan bahwa, Seminar Call for Paper yang diadakan dengan tema ini mengacu dengan kondisi saat ini di era distrubsi media dan teknologi yang berkembang pesat lalu berdampak pada perilaku masyarakat yang semulanya memakai media konvensional kini beralih menjadi media digital dan juga menjadi tantangan pemberdayaan”. Selanjutnya sambutan oleh Wakil Ketua I STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Dra. Widati, Lic.rer.reg., beliau menyampaikan “Saya mewakili dengan bangga untuk kegiatan Prodi Ilmu Komunikasi yang dalam rangka Dies Natalis  STPMD “APMD” Yogyakarta ke-59, dapat mengadakan ruang penting untuk mendiskusikan tentang Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dan CSR dan Pemberdayaan Masyarakat, karena adanya dinamika teknologi yang cepat dapat memperkaya CSR dan strategi untuk pemberdayaan masyarakat dapat membumi di masyarakat tentunya dengan kolaborasi bersama berbagai pihak dan agar program ini menginspirasi peran komunikasi CSR dan strategi untuk pemberdayaan masyarakat”.

Pada acara inti yang pertama yakni Launching buku CSR dan Pemberdayaan Masyarakat karya Dr. Yuli Setyowati, M.Si. dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo. Pembuatan buku ini ditujukan untuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta sebagai bahan ajar pada mata kuliah CSR dan Komunikasi Pemberdayaan, serta tidak lupa sebagai rujukan CSR yang dapat dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat di Indonesia terutama di desa agar berdaya. Intisari pembahasan mengarah pada CSR dari perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab (responsibility) dan pemberdayaan untuk masyarakat dan lingkungan setempat yang bersifat berkelanjutan (sustainability) tidak hanya sementara.

Acara kedua yakni Seminar Nasional dengan tema Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dimoderatori oleh Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si., selaku Wakil Ketua III STPMD “APMD” Yogyakarta. Diawali oleh Dr. Sutoro Eko Yunanto dengan pembahasan bahwa keharusan mendudukan digital sebagai alat mempercepat dan mendukung, dikarenakan perkembangan dan segala perubahan teknologi tidak bisa ditolak persoalan positif dan negatif. Disamping itu terdapat pemberdayaan yang bisa dimaknai secara umum fasilitating (memberikan fasilitas) yang sebenarnya dikatakan dalam politik “empowerment” bukan pemberdayaan tetapi pemberkuasaan. Kita bersama dapat menggunakan media sosial dalam rangka untuk representing story telling entah untuk human achievement atau juga menghadirkan orang-orang lokal untuk advokating aspirasi atau promoting kemampuan mereka untuk pemberdayaan dengan menghadirkan kembali keunikan dan kekuatan lokal melalui cara pandangan yang instrumentalis terhadap media atau digital. Selanjutnya pemateri kedua oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo dengan statement bahwa Perusahaan boleh berkembang tapi masyarakat juga harus berkembang, jadi terdapat relevansi., yang sesuai dengan konsep 3P dalam CSR yakni (1) People (masyarakat, ikut menikmati); (2) Planet (Lingkungan, alam terjaga); dan (3) Profit (keuntungan, bagi perusahaan) yang tentunya tidak meninggalkan 2P sebelumnya. Peraihaan 3P tadi harus disertai dengan peran strategis komunikasi pemberdayaan sebagai oksigen dan teknologi digital sebagai supporting. Terakhir pembicara ketiga yakni Dr. Yulli Setyowati, M.Si., membicarakan mengenai posisi komunikasi di Prodi yang beliau ketuai berfokus pada komunikasi pemberdayaan dengan relevansi terhadap digital dikarenakan APMD sendiri menemui masyarakat yang tidak berani bersuara dan berkarya, jadi bagaimana dapat membuat mereka dapat menyuarakan aspirasinya dan membangun masyarakat yang mindfulness communication. Akhir kata beliau mengatakan “Tidak ada masyarakat yang tidak bisa berubah”.

Penutup keseluruhan rangkaian kegiatan berupa sesi tanya jawab bersama pemateri secara kritis dan terdapat presentasi dari para peserta yang telah mengirim karya paper di Jurnal Komunikasi Pemberdayaan dengan berbagai cakupan dan fokus diantaranya komunikasi pemberdayaan, literasi media, dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Rangkaian kegiatan ini dapat menjadi langkah untuk terus berkontribusi dalam memperkuat peran komunikasi dalam mendorong perubahan positif di masyarakat. (vv)

PEMBEKALAN CALON WISUDAWAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” TAHUN 2024

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis, 12/09/2024) Melalui penyelenggara Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karier dan Pelatihan (UPT-PKP) APMD, Sekolah Tinggi Pembangunan Mayarakat Desa “APMD” kembali mengadakan pembekalan kepada calon mahasiswa yang akan wisuda bulan September ini. Pembekalan wisuda yang dilakukan berupa kegiatan pretest CPNS, pretest perangkat desa, peluang beasiswa LPDP/BU/BPI/PMDS, cara dan tips pembuatan linkedin dan CVATS, diskusi peluang kerja lulusan APMD, dan berbagi pengalaman dari peserta lolos seleksi ASN online/cara mengisi dan mengikuti seleksi ASN Online.

Acara ini dilaksanakan di ruang M.Soetopo, di hadiri oleh 135 mahasiswa calon wisudawan, dan beberapa narasumber: tim Jogja Education Center (JEC), Rema Marina, S.Sos., M.I.P, Teddy Kurniawan, S.Kom, Aulia Widya Sakina, S.Sos,. M.A, serta Ameylia Puspita Rosa Dyah Ayu Arintyas, S. Fil,. M.SC. Setelah pretest, narasumber dan peserta melakukan pembedahan soal satu persatu, calon wisudawan sangat antusias dengan mendengarkan dan ikut berpartisipasi dalam pembedahan soal tersebut.

Menurut kepala UPT-PKP “pembekalan tahun ini special karena selain pretest mahasiswa di berikan kesempatan untuk mendengarkan berbagai cerita dari narasumber yang telah menerima beasiswa dan menjadi kesempatan untuk calon wisudawan yang ingin melanjutkan pendidikannya. Bukan hanya itu mereka di beri pembekalan bagaimana cara mengisi biodata dan CV dengan baik dan benar untuk mengapply lowongan pekerjaan dan mereka mendengarkan pengalaman langsung dari narasumber yang telah mencoba ujian online tes CPNS”. (Arviani)

PENARIKAN MAHASISWA KKN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

HUMAS APMD, YOGYAKARTA ( Senin, 9/09/24) Hari demi hari yang telah di lewati oleh mahasiswa KKN STPMD “APMD” hingga pada akhirnya 40 hari telah berlalu dan pada hari ini penarikan serentak mahasiswa KKN bersama dengan Ketua APMD, pengurus P3M, dan beberapa DPL (Dosen Pembimbing Lapangan). Acara ini di selenggarakan di Kapanewon Pajangan dan di hadiri oleh Panewu Pajangan dan jajarannya, kepala desa Triwidadi dan Guwosari, dan beberapa dukuh tempat mahasiswa tinggal selama KKN.

Berdasarkan pengalaman salah satu mahasiswa KKN Widia yang juga merupakan koordinator di kalurahan Triwidadi mengatakan “kami sangat senang dan berterimakasih kepada bapak ibu dukuh, masyarakat, perangkat desa, dan panewu telah menerima kami dengan sangat baik selama KKN. Selama 40 hari kami belajar, bergaul, bekerja, dan berdesa dengan masyarakat di padukuhan kami masing-masing tentunya banyak susah dan senang akan tetapi hal itu dapat berjalan dengan lancar karena adanya support ataupun dukungan dari masyarakat dan bapak ibu dukuh. Selama kami KKN begitu banyak pelajaran yang tidak kami dapatkan selama perkuliahan  karena ketika di lapangan teori hanya sebagai pelengkap kegiatan. Di sana kami belajar tentang budaya, pengalaman hidup, dan masih banyak lagi.” “ kami memohon maaf apabila selama kami KKN ada banyak kesalahan kata dan perbuatan, semoga nanti kelak kami bisa berkunjung dan bersilaturami lagi dengan bapak ibu.” Sambungnya

Ketua STPMD “APMD” juga mengatakan “40 hari bisa di bilang kurang untuk pengalaman berdesa tetapi cukup untuk bergaul, bermasyarakat, dan bekerja. Para mahasiswa sebentar lagi akan menjadi sarjana yang artinya peradaban sopan santun akan menjadi lebih baik. Mohon maaf pak panewu dan seluruh jajaran, dan terimakasih  atas sambutan hangat dari awal yang merupakan suatu ciri khas masyarakat desa yang keramah tamahan. Terimakasih atas seluruh fasilitasi, dan seluruh hal yang diberikan kepada kami khususnya kepada mahasiswa selama 40 hari.” “pada kesempatan ini juga kami mohon ijin mengambil kembali anak-anak kami. Dan suatu saat nanti mereka akan bernostalgia dengan wajah dan cerita yang berbeda itu tentu akan punya makna” lanjutnya.

Dalam penerimaan pak Panewu mengatakan “semoga ilmu yang telah di dapatkan selama 40 hari bisa bermanfaat di kehidupan saudara dan di terapkan di masyarakat, adek-adek KKN juga di libatkan langsung di kegiatan masyarakat baik itu di tingkat padukuhan, kalurahan dan kapanewon. Harapannya apa yang di berikan oleh mahasiswa KKN berdampak dan menjadi berkah bagi masyarakat. Semoga juga hasil dari KKN ini mempererat silahturami dan tali persaudaraan ” (Arviani)

MAGANG MBKM PKKM ISS STPMD “APMD”  2024

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Kamis, 22/08/2024) “Strategic Meeting dan Penandatangan Kerjasama Kemitraan dengan Kalurahan Panggungharjo: Magang MBKM PKKM ISS 2024”. Berlokasi di Kampoeng Mataraman, Kalurahan Panggungharjo, Bantul.

Kampus STPMD “APMD” Yogyakarta melaksanakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dengan “Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Institutional Support System (ISS) MBKM” yang bertujuan mendukung transformasi pendidikan tinggi di seluruh program studi melaui salah satu kegiatannya yakni pengalaman kerja industri dan pembelajaran langsung di tempat kerja mitra magang. Kali ini Kalurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul terpilih menjadi lokasi kemitraan atas dasar reputasi prestasi diantaranya sebagai Award 2023 yakni medali Anubhawa Sasana Desa Jagaddita (Apresiasi atas kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat terutama terkait dengan kemudahan investasi).

Sambutan diawali oleh Dra. Widati, Lic.rer.reg., dimulai dengan sambutan hangat dan penjelasan mengenai tujuan Magang MBKM PKKM ISS 2024 yakni untuk melatih mahasiswa internership dengan mempraktekan teori yang telah didapat, mendorong pembelajaran berbasis proyek, menambah wawasan, pengembangan diri, dan berlatih problem solving, dengan harapan program magang ini terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi mahasiswa, selanjutnya juga berdampak pada kampus sehingga meningkatkan relevansi kurikulum, dan bagi desa mendapat mahasiswa yang terdidik untuk membantu desa.       Adanya kemitraan ini dapat bersinergi menyumbang kemajuan bangsa. Sambutan kedua dari Lurah Panggungharjo dengan harapan yang sama, lalu menjelaskan selayang pandang Kalurahan Panggungharjo dan memberikan nasihat 4 aspek yang bisa dipelajari mahasiswa yakni “Aspek Legalitas, Aspek Kelembagaan, Aspek Operasional, dan Aspek Finansial” sebagai strategi pengelolaan desa.

Pada acara inti yakni penandatanganan MoU antara STPMD “APMD” Yogyakarta diwakili oleh Dra. MC Candra RD, M.Si., dan pihak Kalurahan Panggungharjo oleh Apt. Wahyudi Anggoro Hadi, S. Farm., dengan dilanjut penyerahan mahasiswa magang yang telah terseleksi. Mahasiswa semester 5 dari Program studi Ilmu Pemerintahan berjumlah 5 mahasiswa dan Program studi Pembangunan Sosial berjumlah 6 mahasiswa. Keseluruhan mahasiswa nantinya akan terbagi di 7 lokasi yakni, Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID), PKK Kalurahan Panggungharjo, BUMDES Panggung lestari, Desa Mandiri Budaya (DMB), Badan Pelaksana Jaring Pengaman Sosial (Bapel JPS, Klinik Konsultasi Keluarga (Klik Keluarga), dan yang terakhir yakni Koperasi Warga Desa Nusantara (KWDN).  Tentunya mahasiswa tidak akan dilepas secara mandiri, akan ada dosen pembimbing lapangan Putera Perdana, S.IP., M.I.P., dari Prodi Ilmu Pemerintahan dan AuliaWidya Sakina, S.Sos., M.A., dari Prodi Pembangunan Sosial, sebagai dosen yang akan mengarahkan dan menjembatani antara mahasiswa dan mitra. Acara ini diakhiri dengan perkenalan tiap mahasiswa dan berbincang mengenai gambaran magang.(vv)

PENYERAHAN PESERTA KKN DI KAPANEWON PAJANGAN DAN KALURAHAN WIJIREJO, KAPANEWON PANDAK

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis,01/08/24) Sekolah Tinggi Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan penyerahan mahasiswa KKN APMD diawali dengan arahan dan bimbingan dari ketua P3M bersama dengan ketua STPMD “APMD” dan jajaran, serta DPL masing-masing kelompok. Oelin sebagai P3M mengatakan bahwa “adik-adik mahasiswa nanti apabila kita ke lokasi KKN apabila keadaan tidak sesuai dengan ekspetasi, tidak sesuai harapan dan tidak sesuai dengan keinginan kita itu tidak menjadi persoalan karena itu semua proses yang harus kita lalui dan kita harus menyesuaikan.” “kita tidak perlu menuntut masyarakat desa terlalu tinggi sesuai dengan apa yang kita mau, tetapi kita disitu harus melihat bagaimana berkolaborasi dengan mereka 40 hari kalian di giling di proses dan akan menjadi mutiara di kemudian hari” lanjutnya.

Mahasiswa diantarkan langsung oleh ketua STPMD APMD, pengurus P3M dan beberapa dosen. Sesampainya di Kapanewon Pajangan mahasiswa di serahkan ke lokasi bersama dengan Panewu dan jajarannya, Kapolsek, Kepala Puskesmas. Dalam arahan Ketua APMD mengatakan “harapannya para mahasiswa punya story telling dari 4 hal bergaul, belajar, bekerja dan berdesa. Dan InsyaAllah nanti saya akan berkunjung mendengar cerita dari mahasiswa, semoga apa yang kita kerjakan selama 40 hari punya makna.” “kami menyerahkan anak-anak kami kepada pak panewu yang dimana selama 40 hari menjadi anak-anak bapak, dan mohon maaf apabila ada sisi-sisi yang menarik dari mereka” (Arviani)

KUNJUNGAN KEGIATAN SIKLUS DESA KE 7 KALURAHAN

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis,01/08/24) STPMD “APMD” melalui kegiatan siklus desa di hari ke-2 kali ini melakukan kunjungan ke 7 kalurahan di DIY Lokasi kunjungan kali ini berada di Kapanewon Banguntapan yang terdiri dari Kalurahan Baguntapan, Kalurahan Baturetno, Kalurahan Jagalan, Kalurahan Jambidan, Kalurahan Potorono, Kalurahan Singosaren serta di Kapanewon Depok yakni Kalurahan Condongcatur. Terakhir, dihari ketiga baru dilaksanakan pleno dan presentasi 7 kelompok yang ditiap kelompok terdiri dari 28 anggota, presentasi mengenai hasil kunjungan dimasing-masing lokasi dan terdapat luaran tugas pembuatan video kreatif yang bertopik kegiatan siklus desa. Para mahasiswa berasal dari keempat program studi S1 dan D3 yakni untuk program studi S1 terdiri dari Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Pembangunan Sosial serta untuk program studi D3 yakni Pembangunan Masyarakat Desa. Peserta mahasiswa bahkan tidak hanya dari angakatan 2022, melainkan juga angkatan 2020 dan 2021.

Mengenai apa saja yang diperoleh para mahasiswa terhadap korelasi antara teori dihari pertama dan praktik dihari kedua kemudian dipaparkan dalam presentasi dihari ketiga. Presentasi dari ketujuh kelompok yang diwakili 3 orang secara garis besar membahas apa saja pengalaman dan pemahaman yang mereka peroleh dari desa tersebut. Terdapat kelompok yang fokus membahas tentang Laporan Pelaksanaan Pemerintaahan Desa terkait yang berisi bagaimana proses pelaporan kepala desa mengenai kinerja, pencapaian, dan tantangan selama satu periode berjalan dipemerintahan desa tersebut. Kemudian, membahas Produk Hukum dan Regulasi yang ada didesa tersebut seperti proses pembuatan regulasi desa dan produk hukum/peraturan kalurahan. Selanjutnya mengenai Pengelolaan Keuangan Desa yang berisikan siklus perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan didesa lokasi kunjungan. Setelah sesi pemaparan laporan dari teman-teman mahasiswa juga dibuka sesi diskusi tanya jawab secara kritis mengenai kondisi dan kaitan dengan pelaporan masing-masing desa tersebut.

Tidak lupa setelah sesi ini diakhiri oleh penutupan oleh Wakil Ketua III bagian kemahasiswaan STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Tri Agus Susanto, S.Pd, M.Si., beliau mengatakan “program Pelatihan Siklus Desa ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai desa, dan perlu bangga bahwa hanya di “APMD” yang memiliki program seperti ini, mungkin ditahun depan bisa ditingkatkan berupa “kemah desa” didesa tertentu, belajar disana dengan dosen dan aparat yang datang kedesa, tetapi untuk tahun ini cukup bagus, nampak segar karena mahasiswa dengan penuh kreatifitas mengemas kegiatan ini dengan dokkumenatsi foto dan video kreatif, tentunya akan ada evaluasi dan ditinggkatkan diprogram pelatihan siklus desa selanjutnya”. Secara keseluruhan, program ini  memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menghubungkan teori dengan praktik nyata, meningkatkan keterampilan analitis dan kemampuan berpikir kritis, kerjasama antar mahasiswa dari program studi lain, serta memperkuat semangat bidang pemerintahan dan desa. (vv)

PEMBEKALAN KKN 2024 (Hari Ke-2)

HUMAS APMD, YOGYAKARTA, (Rabu 24/7/2024)Kegiatan pembekalan KKN 2024 yang berlangsung selama tiga hari dilanjutkan pada tanggal 24-25 juli, pada hari kedua ini pemaparan materi langsung diberikan oleh Panewu Pajangan dan Pandak, Lurah Guwosari, Triwidadi, dan Wijirejo lalu dilanjutkan oleh Yuli Setyowati. Masing-masing dari pemateri sudah mempunyai bagian tema yang akan dijelaskan. Mahasiswa yang mengikuti pembekalan ini pun sangat antusias mendengarkan dan diskusi dengan para pemateri. Adapun materi yang disampaikan yakni tentang paparan umum Kapanewon Pajangan dan Pandak yang di mana Panewu menjelaskan tentang kondisi dan situasi umum ke 3 kalurahan yang ada di sana. Selanjutnya para Lurah menjelaskan tentang potensi yang ada, memetakan permasalahan yang sedang marak terjadi. Materi yang terakhir tentang bagaimana cara komunikasi yang baik dan lobbying yang benar.

Pesan unik dari Yuli Setyowati “dalam sebuah komunikasi kita harus mempunyai Golden Rules yakni apa yang orang lain ingin di perbuat kepada kita, perbuatlah dulu kepada orang lain”. Pada hari ketiga materi disampaikan oleh Sugiyanto dan Fatih Gama sebagai dosen STPMD APMD tentanf bagaimana mengembangkan sebuah kewirausahaan dan UMKM, serta bagaimana manajemen program yang akan dilaksanakan di Lokasi KKN.

Setelah mendapatkan semua materi yang menjadi bekal para mahasiswa dilakukan general test dan setelah itu masing-masing kelompok berembuk dan berdiskusi dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk membicarakan apa saja yang menjadi gambaran program kerja kelompok maupun individu. Tujuan dari pembekalan ini agar mahasiswa yang mengikuti KKN bisa lebih cepat beradaptasi, mempermudah untuk memilah dan pemetaan masalah/potensi, menjembatani antara mahasiswa dan pemerintah Kapenewon dan Kalurahan, (Arviani).

PEMBEKALAN KKN-57 STPMD APMD

HUMAS APMD, YOGYAKARTA- Kamis 23 Juli 2024 di Hall Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa APMD dalam rangka mempersiapkan penerjunan mahasiswa KKN periode 57. P3M sebagai penyelenggara mengadakan pembekalan terhadap mahasiswa KKN. Mahasiswa diberikan arahan mengenai kebijakan, aturan, serta apa saja yang harus dilakukan selama masa KKN. Pada periode ini jumlah mahasiswa yang mengikuti KKN sebanyak 153 orang dan dibagi kedalam 22 kelompok, selain mahasiswa para pimpinan STPMD “APMD” juga hadir untuk memberikan arahan. Kelompok tersebut di sebar dalam 3 kalurahan yakni: Kalurahan Guwosari, Kalurahan Triwidadi, Kalurahan Wijirejo.

Dalam arahan ketua APMD mengatakan bahwa “kita selama ini hanya terbentur pada teori linier yang dimana orang belajar dengan kognisi maka akan mempunyai sikap yang baik, dan dari situ cara berpikir kita terbentuk. Sikap bukan hanya sekedar attitude, sopan santun tetapi sikap itu berkaitan dengan kehendak. Sebagai sarjana rakyat juga harus punya sikap maka dari itu saat dilokasi terapkanlah lima hal: Nilai, Nalar(Ilmu), Logika, Norma, Moral.”

Kepala P3M APMD juga berpesan “masa KKN mahasiswa itu diibaratkan seperti berlian, jadi kalian diasah melalui situasi yang terjadi di masyarakat sehingga nanti menghasilkan sesuatu yang bernilai maka saya yakin mahasiswa APMD bisa menjalankan KKN dengan baik selama 40 hari” sambungnya.

Selain memberikan arahan Wakil Ketua I APMD menjelaskan apa saja yang menjadi kebijakan akademik KKN, bagaimana mekanisme KKN, konsep dasar, dll. Beliau berkata “KKN masuk dalam intrakurikuler yang didalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan penilaian. Maka dari itu selama masa KKN manfaatkanlah dengan baik untuk bergaul, belajar, bekerja, dan berdesa, karena hal tersebut juga menjadi konsep dasar KKN.

Ketua STPMD APMD juga berpesan “semoga teori yang dipeoleh dari buku/guru bisa membentuk sikap dan pada saat pembuatan program usahakan jangan buat program yang sangat lokalistik, masuklah dalam ranah penghidupan termasuk esensial service.”

Pihak P3M juga menjelaskan dan menggambarkan bagaimana program yang akan di laksanakan oleh mahasiswa, menjelaskan tata tertib, serta bagaimana penilaian yang akan dilakukan selama pelaksanaannya. (Arviani)

PELATIHAN SIKLUS DESA STPMD “APMD” 2024

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Kamis, 04/07/2024) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta Melaksanakan Program “Pelatihan Siklus Desa” bagi Mahasiswa Yang Sudah Menempuh Semester 4 untuk Mempelajari Siklus Tahunan di Desa Yang Telah Ditentukan.

Program kampus STPMD “APMD” Yogyakarta mengenai Pelatihan Siklus Desa dilaksanakan tiap pada akhir semester tahun ajaran genap yang diperuntukkan mahasiswa yang sudah menempuh semester 4. Program ini mencakup berbagai aktifitas yang akan dibagi dalam beberapa sesi, seperti pengenalan dan materi mengeai siklus desa, turun lapangan/studi langsung didesa, dan presentasi hasil kegiatan antara teori dann praktek yang ada didesa. Tentunya bertujuan agar para mahasiswa dari seluruh program studi di kampus STPMD “APMD” Yogyakarta, selain sebagai syarat KKN, program ini akan mempelajari secara langsung  apa itu kegiatan tahunan kalurahan berupa siklus desa sebagai bentuk pertangungjawaban. Siklus Desa sendiri merupakan pengendalian untuk desa agar melaporkan proses perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan kinerja pembangunan yang dialksanakan oleh pemerintah desa/kalurahan.

Kegiatan pelatihan ini tentunya dikoordinasi oleh dosen pengampu lapangan yang mengampu para mahasiswa yang telah dibagi menjadi 7 kelompok secara urut nama, hingga anggota kelompok tidak berasal dari program studi yang sama, agar menciptakan relasi baru, kerja sama, agar mereka saling belajar dari program studi yang berbeda. Pelatihan desa kali ini dilaksanakan selama 3 hari, dimulai sejak tanggal 1-3 Juli 2024, dengan susunan pelaksanaan acara dihari pertama berada dikampus untuk pembekalan dan pemaparan materi mengenai Perencanaan Pembagunan Desa, Pengelolaan Keuangan Desa, Regulasi di Desa, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan di Desa, dan Sambang medsos dan karir di desa. Selanjutnya dihari kedua, menjadi pelaksanaan inti dimana para mahasiswa dan instruktur/dosen lapangan mengunjungi desa yang telah ditentukan untuk mempelajari bentuk real siklus desa yang dilaksanakan didesa tersebut. (vv)

SOSIALISASI 4 PILAR MPR-RI

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Rabu, 19/06/2024) “Sosialiasi Empat Pilar MPR RI Bersama Korps Mahasiswa Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta : Memperkokoh Pilar Persatuan Bangsa!”. Bertempat di Balroom Eastparc Hotel Yogyakarta

Sosialisasi Empat Pilar MPR RI merupakan program Majelis Permusyawaratan Rakyat bagian dari tugas dan kewajiban anggota MPR RI dan menyesuaikan wilayah daerah pemilihnya, untuk memasyarakatkan empat pilar MPR RI dan berlandaskan hukum Undang-Undang No. 17 Tahun 2014, Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD Pasal 5 huruf a dan b, Pasal 11 huruf c yang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.13 Tahun 2013 sebagai perubahan ketiga. Hal ini bertujuan mengenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai empat pilar kebangsaan yang menjadi landasan negara kita berdiri. Pada kesempatan kali ini MPR RI bekerja sama dengan KOMAP STPMD “APMD Yogyakarta dalam penyelenggaran sosialisasi kali ini. 

Sambutan disampaikan oleh Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si., selaku Kepala Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta,  beliau menyampaikan “Meradikalisasi pancasila dalam arti berfikir sampai ke akar-akarnya, dengan adanya sosialisasi ini kita akan membicarakan esensi kehidupan yang terkandung dalam Empat Pilar tersebut. Ada 1 kalimat yang bisa mengkristalisasi makna Empat Pilar yakni meredeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur”. Selanjutnya sambutan kedua disampaikan oleh H. Abidin Fikri, S.H., M.H., yaitu “Realisasi pelaksanaan sosialisasi ini dikarenakan tidak hanya amandemen saja yang disosialisasikan tetapi Empat Pilar yang mencakup Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhineka Tunggal Ika juga dilaksanakan”.

Pemaparan materi dilakukan oleh keempat anggota MPR RI yang masing-masing mewakili satu pilar kebangsaan dan dimoderatori oleh Tri Agus Susanto, S.Pd, M.Si., selaku Wakil III STPMD “APMD” Yogyakarta. Urutan pemateri yang pertama H. Abidin Fikri, S.H., M.H., mewakili daerah pemilihan Jawa Timur IX; Kedua, Hj. Saniatul Lativa, S.E., M.M., mewakili daerah pemilihan Jambi; Ketiga, Saadiah Uluputty, S.T., mewakili daerah pemilihan Maluku; dan yang terakhir yaitu Ir. H. Darmansyah Husein, mewakili daerah pemilihan Kepulauan Bangka Belitung. Sosialisasi ini dihadiri tidak hanya kalangan Mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan saja, melainkan Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi, Dosen bahkan juga ada mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.

Apa inti dari pembahasan Sosialisasi ini?, Penamaan Pilar berarti tiang, penguat, dasar, yang pokok, atau induk. Setiap pilar memiliki fungsi, dan konteks yang berbeda. Keempat pilar ini harus dijadikan keyakinan bahwa inilah yang menjadi prinsip-prinsip moral ke Indonesiaan yang akan menuntun capaian perikehidupan. Pancasila dapat dikatakan sebagai dasar, pandangan hidup, ideologi negara, ligatur (pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan, dan sumber dari segala sumber hukum. Selanjutnya, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konsensus yang utamanya mengenai tujuan dan cita-cita bersama, the rule of law sebagai landasan penyelenggaraan negara, serta bentuk institusi dan prosedur ketatanegaraan. Kemudian, NKRI sebagai bentuk negara kesatuan, dalam perjalananya dikelola secara “bergotong-royong” dalam ungkapan Mohamad Hatta, dan Muhammad Yamin memaknai dapat dilangsungkan lewat prinsip dekonsentrasi dan desentralisasi (AB Kusuma, 2004), dan yang terakhir, Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara “unity in diversity, diversity in unity”, menerima dan memberi ruang hidup bagi aneka perbedaan, seperi perihal agama/keyakinan, budaya dan bahasa daerah, serta unit-unit politik tertentu sebagai warisan tradisi budaya.

Menariknya terdapat ajuan pertanyaan dari salah satu mahasiswa yang mengatakan “Memang sejalannya Empat Pilar ini akan melangsungkan kehidupan berbangsa ini sesuai kesepakatan awal, tetapi mengapa pada perjalannanya terdapat intervensi negara yang tidak berlaku adil dan dirasa mengekspoitasi daerah kami di Maluku”, pertanyaan ini kemudian ditanggapi oleh Saadiah Uluputty, S.T., dan beliaupun berasal dari Kabupaten Maluku Tengah. Beliau mengungkapkan “Apakah kita harus merdeka lagi untuk meminta kesejahteraan, apakah negara sudah berilaku adil terhadap semua daerah?, jika negara tidak bisa memenuhi hal tersebut jangan harap akan ada persatuan, siapa yang paling melanggar Pancasila? Kami para mahasiswa atau pejabat, maka dari itu salah satu tugas MPR RI ialah berbicara mengingatkan, karena negara kita bisa saja tidak berbentuk NKRI lagi karena semua akan merdeka, jadi kita harus menghayati dan kita jaga”.

Kesan pada sosialisasi Empat Pilar MPR RI memberikan pemahaman mendalam makna kemerdekaan, persatuan, kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan untuk Memperkokoh Pilar Persatuan Bangsa.(vv)

Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?