Seminar Nasional Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital

HUMAS APMD, YOGYAKARTA  – (Rabu, 12/11/24) “Seminar Nasional Call for Paper : Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dan Launching Buku : CSR dan Pemberdayaan Masyarakat”. Diadakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi yang bertempat di Ruang M. Soetopo STPMD “APMD” Yogyakarta

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sutoro Eko Yunanto selaku Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta sebagai Keynote Speaker, lalu Dr. Yulli Setyowati, M.Si., selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dewan Pengawas LKBN ANTARA dan Co-founder GPR Institute, keduanya sebagai pembicara. Seminar dihadiri oleh 140 peserta dari berbagai instansi dari perwakilan.

Pembukaan seminar diberi sambutan hangat oleh Dosen Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Habib Muhsin, S.Sos, M.Si yang mengatakan bahwa, Seminar Call for Paper yang diadakan dengan tema ini mengacu dengan kondisi saat ini di era distrubsi media dan teknologi yang berkembang pesat lalu berdampak pada perilaku masyarakat yang semulanya memakai media konvensional kini beralih menjadi media digital dan juga menjadi tantangan pemberdayaan”. Selanjutnya sambutan oleh Wakil Ketua I STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Dra. Widati, Lic.rer.reg., beliau menyampaikan “Saya mewakili dengan bangga untuk kegiatan Prodi Ilmu Komunikasi yang dalam rangka Dies Natalis  STPMD “APMD” Yogyakarta ke-59, dapat mengadakan ruang penting untuk mendiskusikan tentang Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dan CSR dan Pemberdayaan Masyarakat, karena adanya dinamika teknologi yang cepat dapat memperkaya CSR dan strategi untuk pemberdayaan masyarakat dapat membumi di masyarakat tentunya dengan kolaborasi bersama berbagai pihak dan agar program ini menginspirasi peran komunikasi CSR dan strategi untuk pemberdayaan masyarakat”.

Pada acara inti yang pertama yakni Launching buku CSR dan Pemberdayaan Masyarakat karya Dr. Yuli Setyowati, M.Si. dan Prof. Dr. Widodo Muktiyo. Pembuatan buku ini ditujukan untuk Mahasiswa Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta sebagai bahan ajar pada mata kuliah CSR dan Komunikasi Pemberdayaan, serta tidak lupa sebagai rujukan CSR yang dapat dikembangkan untuk pemberdayaan masyarakat di Indonesia terutama di desa agar berdaya. Intisari pembahasan mengarah pada CSR dari perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab (responsibility) dan pemberdayaan untuk masyarakat dan lingkungan setempat yang bersifat berkelanjutan (sustainability) tidak hanya sementara.

Acara kedua yakni Seminar Nasional dengan tema Relevansi dan Tantangan Komunikasi Pemberdayaan di Era Digital dimoderatori oleh Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si., selaku Wakil Ketua III STPMD “APMD” Yogyakarta. Diawali oleh Dr. Sutoro Eko Yunanto dengan pembahasan bahwa keharusan mendudukan digital sebagai alat mempercepat dan mendukung, dikarenakan perkembangan dan segala perubahan teknologi tidak bisa ditolak persoalan positif dan negatif. Disamping itu terdapat pemberdayaan yang bisa dimaknai secara umum fasilitating (memberikan fasilitas) yang sebenarnya dikatakan dalam politik “empowerment” bukan pemberdayaan tetapi pemberkuasaan. Kita bersama dapat menggunakan media sosial dalam rangka untuk representing story telling entah untuk human achievement atau juga menghadirkan orang-orang lokal untuk advokating aspirasi atau promoting kemampuan mereka untuk pemberdayaan dengan menghadirkan kembali keunikan dan kekuatan lokal melalui cara pandangan yang instrumentalis terhadap media atau digital. Selanjutnya pemateri kedua oleh Prof. Dr. Widodo Muktiyo dengan statement bahwa Perusahaan boleh berkembang tapi masyarakat juga harus berkembang, jadi terdapat relevansi., yang sesuai dengan konsep 3P dalam CSR yakni (1) People (masyarakat, ikut menikmati); (2) Planet (Lingkungan, alam terjaga); dan (3) Profit (keuntungan, bagi perusahaan) yang tentunya tidak meninggalkan 2P sebelumnya. Peraihaan 3P tadi harus disertai dengan peran strategis komunikasi pemberdayaan sebagai oksigen dan teknologi digital sebagai supporting. Terakhir pembicara ketiga yakni Dr. Yulli Setyowati, M.Si., membicarakan mengenai posisi komunikasi di Prodi yang beliau ketuai berfokus pada komunikasi pemberdayaan dengan relevansi terhadap digital dikarenakan APMD sendiri menemui masyarakat yang tidak berani bersuara dan berkarya, jadi bagaimana dapat membuat mereka dapat menyuarakan aspirasinya dan membangun masyarakat yang mindfulness communication. Akhir kata beliau mengatakan “Tidak ada masyarakat yang tidak bisa berubah”.

Penutup keseluruhan rangkaian kegiatan berupa sesi tanya jawab bersama pemateri secara kritis dan terdapat presentasi dari para peserta yang telah mengirim karya paper di Jurnal Komunikasi Pemberdayaan dengan berbagai cakupan dan fokus diantaranya komunikasi pemberdayaan, literasi media, dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Rangkaian kegiatan ini dapat menjadi langkah untuk terus berkontribusi dalam memperkuat peran komunikasi dalam mendorong perubahan positif di masyarakat. (vv)

PENYERAHAN PESERTA KKN DI KAPANEWON PAJANGAN DAN KALURAHAN WIJIREJO, KAPANEWON PANDAK

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis,01/08/24) Sekolah Tinggi Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan penyerahan mahasiswa KKN APMD diawali dengan arahan dan bimbingan dari ketua P3M bersama dengan ketua STPMD “APMD” dan jajaran, serta DPL masing-masing kelompok. Oelin sebagai P3M mengatakan bahwa “adik-adik mahasiswa nanti apabila kita ke lokasi KKN apabila keadaan tidak sesuai dengan ekspetasi, tidak sesuai harapan dan tidak sesuai dengan keinginan kita itu tidak menjadi persoalan karena itu semua proses yang harus kita lalui dan kita harus menyesuaikan.” “kita tidak perlu menuntut masyarakat desa terlalu tinggi sesuai dengan apa yang kita mau, tetapi kita disitu harus melihat bagaimana berkolaborasi dengan mereka 40 hari kalian di giling di proses dan akan menjadi mutiara di kemudian hari” lanjutnya.

Mahasiswa diantarkan langsung oleh ketua STPMD APMD, pengurus P3M dan beberapa dosen. Sesampainya di Kapanewon Pajangan mahasiswa di serahkan ke lokasi bersama dengan Panewu dan jajarannya, Kapolsek, Kepala Puskesmas. Dalam arahan Ketua APMD mengatakan “harapannya para mahasiswa punya story telling dari 4 hal bergaul, belajar, bekerja dan berdesa. Dan InsyaAllah nanti saya akan berkunjung mendengar cerita dari mahasiswa, semoga apa yang kita kerjakan selama 40 hari punya makna.” “kami menyerahkan anak-anak kami kepada pak panewu yang dimana selama 40 hari menjadi anak-anak bapak, dan mohon maaf apabila ada sisi-sisi yang menarik dari mereka” (Arviani)

KUNJUNGAN KEGIATAN SIKLUS DESA KE 7 KALURAHAN

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis,01/08/24) STPMD “APMD” melalui kegiatan siklus desa di hari ke-2 kali ini melakukan kunjungan ke 7 kalurahan di DIY Lokasi kunjungan kali ini berada di Kapanewon Banguntapan yang terdiri dari Kalurahan Baguntapan, Kalurahan Baturetno, Kalurahan Jagalan, Kalurahan Jambidan, Kalurahan Potorono, Kalurahan Singosaren serta di Kapanewon Depok yakni Kalurahan Condongcatur. Terakhir, dihari ketiga baru dilaksanakan pleno dan presentasi 7 kelompok yang ditiap kelompok terdiri dari 28 anggota, presentasi mengenai hasil kunjungan dimasing-masing lokasi dan terdapat luaran tugas pembuatan video kreatif yang bertopik kegiatan siklus desa. Para mahasiswa berasal dari keempat program studi S1 dan D3 yakni untuk program studi S1 terdiri dari Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, dan Pembangunan Sosial serta untuk program studi D3 yakni Pembangunan Masyarakat Desa. Peserta mahasiswa bahkan tidak hanya dari angakatan 2022, melainkan juga angkatan 2020 dan 2021.

Mengenai apa saja yang diperoleh para mahasiswa terhadap korelasi antara teori dihari pertama dan praktik dihari kedua kemudian dipaparkan dalam presentasi dihari ketiga. Presentasi dari ketujuh kelompok yang diwakili 3 orang secara garis besar membahas apa saja pengalaman dan pemahaman yang mereka peroleh dari desa tersebut. Terdapat kelompok yang fokus membahas tentang Laporan Pelaksanaan Pemerintaahan Desa terkait yang berisi bagaimana proses pelaporan kepala desa mengenai kinerja, pencapaian, dan tantangan selama satu periode berjalan dipemerintahan desa tersebut. Kemudian, membahas Produk Hukum dan Regulasi yang ada didesa tersebut seperti proses pembuatan regulasi desa dan produk hukum/peraturan kalurahan. Selanjutnya mengenai Pengelolaan Keuangan Desa yang berisikan siklus perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan didesa lokasi kunjungan. Setelah sesi pemaparan laporan dari teman-teman mahasiswa juga dibuka sesi diskusi tanya jawab secara kritis mengenai kondisi dan kaitan dengan pelaporan masing-masing desa tersebut.

Tidak lupa setelah sesi ini diakhiri oleh penutupan oleh Wakil Ketua III bagian kemahasiswaan STPMD “APMD” Yogyakarta yakni Tri Agus Susanto, S.Pd, M.Si., beliau mengatakan “program Pelatihan Siklus Desa ini akan memberikan pengetahuan dan pengalaman mengenai desa, dan perlu bangga bahwa hanya di “APMD” yang memiliki program seperti ini, mungkin ditahun depan bisa ditingkatkan berupa “kemah desa” didesa tertentu, belajar disana dengan dosen dan aparat yang datang kedesa, tetapi untuk tahun ini cukup bagus, nampak segar karena mahasiswa dengan penuh kreatifitas mengemas kegiatan ini dengan dokkumenatsi foto dan video kreatif, tentunya akan ada evaluasi dan ditinggkatkan diprogram pelatihan siklus desa selanjutnya”. Secara keseluruhan, program ini  memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam menghubungkan teori dengan praktik nyata, meningkatkan keterampilan analitis dan kemampuan berpikir kritis, kerjasama antar mahasiswa dari program studi lain, serta memperkuat semangat bidang pemerintahan dan desa. (vv)

PEMBEKALAN KKN 2024 (Hari Ke-2)

HUMAS APMD, YOGYAKARTA, (Rabu 24/7/2024)Kegiatan pembekalan KKN 2024 yang berlangsung selama tiga hari dilanjutkan pada tanggal 24-25 juli, pada hari kedua ini pemaparan materi langsung diberikan oleh Panewu Pajangan dan Pandak, Lurah Guwosari, Triwidadi, dan Wijirejo lalu dilanjutkan oleh Yuli Setyowati. Masing-masing dari pemateri sudah mempunyai bagian tema yang akan dijelaskan. Mahasiswa yang mengikuti pembekalan ini pun sangat antusias mendengarkan dan diskusi dengan para pemateri. Adapun materi yang disampaikan yakni tentang paparan umum Kapanewon Pajangan dan Pandak yang di mana Panewu menjelaskan tentang kondisi dan situasi umum ke 3 kalurahan yang ada di sana. Selanjutnya para Lurah menjelaskan tentang potensi yang ada, memetakan permasalahan yang sedang marak terjadi. Materi yang terakhir tentang bagaimana cara komunikasi yang baik dan lobbying yang benar.

Pesan unik dari Yuli Setyowati “dalam sebuah komunikasi kita harus mempunyai Golden Rules yakni apa yang orang lain ingin di perbuat kepada kita, perbuatlah dulu kepada orang lain”. Pada hari ketiga materi disampaikan oleh Sugiyanto dan Fatih Gama sebagai dosen STPMD APMD tentanf bagaimana mengembangkan sebuah kewirausahaan dan UMKM, serta bagaimana manajemen program yang akan dilaksanakan di Lokasi KKN.

Setelah mendapatkan semua materi yang menjadi bekal para mahasiswa dilakukan general test dan setelah itu masing-masing kelompok berembuk dan berdiskusi dengan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) untuk membicarakan apa saja yang menjadi gambaran program kerja kelompok maupun individu. Tujuan dari pembekalan ini agar mahasiswa yang mengikuti KKN bisa lebih cepat beradaptasi, mempermudah untuk memilah dan pemetaan masalah/potensi, menjembatani antara mahasiswa dan pemerintah Kapenewon dan Kalurahan, (Arviani).

FASILITASI PEMADANAN DATA DOSEN DI SISTER

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Rabu, 29/05/2024) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta mengadakan Fasilitasi Pemadanan Data Dosen di SISTER yang berlangsung di ruangan M. Soetopo pada tanggal 29 Mei 2024. Kegiatan di Kampus Sarjana Rakyat ini merupakan sebuah kegiatan mengenai fasilitasi pemadanan data kembali untuk menyelaraskan data yang ditujukkan kepada dosen pada aplikasi SISTER (Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi) yang merupakan program dari Kemenristekdikti dan dirilis oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti.

SISTER sendiri  berisi profil dosen, portofolio, berbagai data riwayat pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang nantinya dapat digunakan untuk perencanaan pengembangan kompetensi dan karir pada setiap dosen dengan status NIDN (dosen tetap) dan NIDK (dosen kontrak) serta bertujuan mempermudah layanan pendidikan di Indonesia. Hal ini dilaksanakan karena mengingat arahan pusat dari Kementrian  Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mendapatkan temuan bahwa terdapat data dosen pada akun SISTER yang tidak selaras dengan data yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), KTP dan Ijazah pendidikan.

Setiap Perguruan Tinggi Swasta termasuk STPMD “APMD” Yogyakarta yang dibawah naungan LLDIKTI Wilyah V  dihimbau dan diwajibkan untuk melaksanakan Fasilitasi Pemadanan Data Dosen di SISTER yang diinfokan melalui bagian SDM kampus. Dilaksanakannya kegiatan ini guna keserempakan pengecekan data dosen pada akun SISTER masing-masing, jika masih terdapat kesalahan data sesuai KTP, ijazah pendidikan dan yang tercatat Dukcapil, seperti kesalahan pada nama, tempat tanggal lahir, NIK, nama ibu untuk segera dibetulkan sesuai data yang benar. Antara Data harus sesuai untuk kedepannya dilakukan verivikasi. Staff SDM mengatakan “jika tidak selaras pada data  bapak/ibu dosen nantinya akan berpengaruh  pada karir dan jabatan, bahkan berpengaruh terhadap akreditasi kampus kita dan akreditasi program studi terkait”.

Kegiatan ini dihadiri oleh 48 dosen Kampus STPMD “APMD” Yogyakarta, lalu 2 dari staff bagian SDM dan berlangsungnya kegiatan ini  diberi sambutan oleh Wakil Ketua I Dra. Widati, Lic.rer.reg. Terlihat antusiasme para dosen yang mendegarkan penjelasan dengan seksama lalu mempraktekan arahan, karena sebelumnya sudah dihimbau untuk wajib hadir dan membawa laptop, juga diantaranya mengajukkan beberapa pertanyaan terkait program tersebut dan cara mengubah data untuk penyelarasan. Terdapat dosen yang sudah berhasil verivikasi yang artinya data sudah sesuai dan sebagian juga ada yang masih memiliki kendala dan proses penyelarasan dilanjutkan kembali setelah acara ini selesai oleh masing-masing dosen.

LATIHAN KETRAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA (LKMM) 2024 : Membangun Soft Skills dan Kemandirian Mahasiswa di APMD

Yogyakarta, 24 Januari 2024 | Pada Rabu, 24 – 25 Januari 2024, bertempat di Ruang M.Soetopo A, B, dan Ruang Bahasa, sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diselenggarakan oleh kampus. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, melibatkan banyak pihak khususnya pelaksana dosen dan tamu undangan dari alumni masing-masing program studi di Kampus STPMD “APMD”.

Mengintip Dunia LKMM Bersama Pak Tri Agus Susanto, S.Pd.,M.Si Wakil Bidang Kemahasiswaan

Pak Tri Agus Susanto atau yang kerap disapa Pak Tas, dalam wawancaranya, menjelaskan pentingnya LKMM sebagai kegiatan yang diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk setiap perguruan tinggi. Dikatakannya bahwa mahasiswa tidak hanya perlu mendapatkan ilmu dari kurikulum yang ada, tetapi juga harus memiliki ketrampilan tambahan. LKMM dirancang untuk memberikan wawasan dan soft skills yang tidak dapat diperoleh di dalam kelas. “Tujuan utama LKMM adalah untuk meningkatkan sikap kritis mahasiswa, ketrampilan komunikasi, pola pikir prestatif, serta pengenalan dan pengembangan diri,” ujar Pak Tas (24/01). Menurutnya, seseorang bisa gagal mencapai tujuannya jika tidak dapat mengukur diri sendiri. Untuk mencapai hal ini, LKMM tidak hanya berisi ceramah, tetapi juga mencakup permainan dan aktivitas kreatif, seperti melukis wajah dan permainan kekompakan tim lainnya.

Dalam pelaksanaannya, LKMM dibagi menjadi tiga ruangan untuk menampung jumlah peserta yang cukup banyak. Materi yang disampaikan tetap sama pada setiap ruangnnya, pada akhir acara di tanggal 25 Januari 2024 akan dihadirkan alumni lulusan 2-3 tahun yang lalu yang akan menceritakan pengalaman belajar dan berkegiatan di APMD, mengikuti organisasi dan lika-liku mendapatkan pekerjaan.

Pak Tas memberikan harapan kepada mahasiswa bahwa kuliah tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan unit kegiatan mahasiswa sesuai minat dan bakat, menjelajahi tempat-tempat di Jogja yang dapat menambah pengetahuan, dan memanfaatkan fasilitas di APMD. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan tidak hanya kompeten di bidangnya tetapi juga memiliki kemampuan soft skills dan

Bu Eko Yuningsih staff Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Karir dan Pelatihan dalam Pelaksanaan LKMM

Bu Yuningsih, sebagai staff UPT-PKP, menjelaskan bahwa LKMM wajib dilakukan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berlatih dalam mengembangkan kemampuan nonakademik, kemampuan diri dan bentuk refleksi diri. Dalam sesi pertama, fokus pada pengembangan sifat kritis dan pola pikir prestatif, kemudian ketrampilan berkomunikasi untuk sesi dua. Pada tanggal 25 Januari juga ada dua sesi yaitu pengenalan diri dan sesi Alumni APMD untuk berbagi pengalaman belajar dan strategi mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Untuk memastikan kelancaran acara, Bu Ningsih menyebutkan bahwa instruktur dan pelaksana sudah menjalani latihan sebanyak tiga kali dan dipersiapkan dengan matang. Kendala teknis, seperti mahasiswa yang terlambat datang dan masalah presensi, menjadi tantangan yang diatasi dengan cermat.

Dalam penutup acara, mahasiswa diberikan tambahan tugas berupa pembuatan video kreatif dri materi LKMM yang sudah dilakukan selama dua hari tersebut. Tugas ini diharapkan dapat menjadi ajang kreativitas dan memunculkan sisi inovatif dari setiap peserta. Mahasiswa juga didorong untuk “mempromosikan” diri mereka melalui media sosial dengan pendekatan positif. Dengan demikian, LKMM di APMD bukan sekadar kewajiban formal, tetapi sebuah langkah nyata dalam membentuk karakter, ketrampilan, dan kemandirian mahasiswa di dunia yang semakin kompleks.

Kilas Alumni dalam Acara LKMM

Dalam acara LKMM yang digelar baru-baru ini, Guntur Aditya Tegar Pamungkas, S.IP dari Bantul, hadir sebagai salah satu alumni yang sukses meniti karir sebagai pekerja sosial di Yayasan Morda Mulia. Merupakan lulusan pembangunan sosial tahun 2023, Guntur berbagi pengalaman menarik selama masa kuliahnya yang jauh dari kata monoton.

Guntur menceritakan bahwa sebagai mahasiswa, dia tidak pernah diam begitu saja dan bukanlah “mahasiswa kupu-kupu” yang hanya menunggu arahan dari kampus. Selama lima tahun, ia aktif menjadi bagian dari organisasi karang taruna. Setelah menyelesaikan perkuliahan, Guntur langsung terjun ke dunia kerja sebagai guru di SMK Kerja Sosial – Bantul, mengajar Pendidikan Advokasi Anak selama 5 bulan.

“Angkatan 2019, saya selalu berpartner dengan mbak Silvi. Berusaha aktif dalam kegiatan di kampus, mencari sendiri, membantu dosen. Basic-nya harus pandai berkomunikasi, kita harus tanggap, walaupun bukan pekerjaan kita, kita tetap melakukannya, dan sosialisasi terus ditingkatkan,” ungkap Guntur (25/01).

Guntur juga berbagi pengalamannya mengatasi kendala jarak yang jauh dalam menjalani tugasnya. Meskipun begitu, semangatnya tidak luntur dan terus menginspirasi mahasiswa saat ini. Ia memberikan motivasi agar mahasiswa mengikuti passion mereka, tidak merasa gagal, terus belajar, dan meningkatkan hubungan dengan dosen serta selalu bersedia belajar dari yang lebih berpengalaman.

“Selalu menjalin relasi dengan baik dan selalu ingin belajar lebih, tetap rendah hati,” pesan Guntur kepada mahasiswa saat ini, menciptakan momen inspiratif dalam perhelatan LKMM. (Gsn)

Sosialisasi Intern Kampus

HUMAS APMD, Yogyakarta – Selasa (19/09/2023) STPMD “APMD” mengadakan pembukaan Sosialisasi Intern Kampus (SIKam). Acara dilaksanakan di Gedung Ganesa APMD Yogyakarta. Dalam pembukaan SIKam tahun ini, dimulai dengan parade bendera Himpunan Mahasiswa Jurusan yang diikuti dan dihadiri oleh unsur pimpinan dan seluruh pejabat struktural kampus APMD.

Sosialisasi Intern Kampus (SiKam) adalah wahana bagi mahasiswa baru untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan civitas akademik dan lingkungan kampus. SIKam tahun ini akan dilaksanakan selama tiga hari yaitu pada tanggal 19 s.d 21 September 2023. Pembukaan acara SIKam disahkan dengan pemukulan gong oleh Ketua STPMD ”APMD” Yogyakarta, Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si.

Tema SIKam yang diambil pada tahun 2023 adalah “Revitalisasi Sumber Daya Manusia dan Budaya Adiluhung di Era Modernisasi”. Tema ini muncul karena di era yang modern pada saat ini, moralitas pada sumber daya manusia semakin menurun. Oleh karena itu, perlu adanya gerakan untuk menghidupkan kembali moralitas tersebut. Budaya membaca, menulis dan bercerita sudah mulai ditinggalkan oleh para mahasiswa. 

“Moral itu penting tetapi kalau orang kejangkitan moralisme itu justru berbahaya, mengharapkan manusia menjadi malaikat, lalu memandang semua perbedaan itu sebagai setan, tetapi itu penting. Manusia bisa menjadi setan tetapi tidak mungkin menjadi malaikat.” Sambutan Ketua APMD Bapak Dr. Sutoro Eko, M.Si

“Sarjana rakyat itu sangat dekat dengan tradisi intelektual dan aktivis. Aktivis itu merakyat, tetapi banyak juga merakyat tapi anti sosial, merakyat tapi tidak bermasyarakat, karna itu anda semua menjadi aktivis rakyat yang bermasyarakat”. lanjutnya

Zaman berkembang secara pesat saat ini namun semangat sumber daya manusia saat ini meredup. Perkembangan modernisasi sangat berkembang besar di era sekarang ini sehingga perlu mengembangkan sumber daya manusia. Dilihat dari bukti nyata tidak hanya secara insfrastruktur saja tetapi secara suprastruktur dilihat dari budaya yang sekarang ini mulai turun.

“Budaya adiluhung itu kita mempunyai karakter, moralitas, budaya, dan norma kita, jadi bukan hanya pengetahuan melainkan karakter itu melekat pada diri seseorang. Adapun tujuan atau goals dari SIKam tahun ini bagaimana nanti kedepanya anak-anak mahasiswa baru ini dapat satu pengetahuan dan moral yang baik.” ungkap Patrick Valdano Sarwom selaku ketua panitia SIKam 2023 dalam wawancara. 

Mengenal Lebih Dekat Konsep Mahzab Timoho

Yogyakarta, 24 Agustus 2023

HUMAS APMD, YOGYAKARTA –  Prodi Ilmu Pemerintahan menyelenggarakan kegiatan diskusi publik dengan tema “Mengenal Lebih Dekat Konsep Mahzab Timoho (Government, Governing, Governability, Governance, dan Governmentality) yang dilaksanakan di Ruang M. Soetopo pada Kamis, 24 Agustus 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh para calon wisudawan, beberapa mahasiswa baru serta dosen dari Prodi Ilmu Pemerintahan. Diskusi publik ini menghadirkan Guru Desa yaitu Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, Acara ini berjalan baik dengan antusias mahasiswa yang aktif menyimak penjelasan yang diberikan.

Ketua panita, Bapak Junior Hendri Wijaya, S.IP.,M.I.P mengatakan bahwa “Diskusi ini diselenggarakan untuk mengenal lebih dekat mazhab Timoho, dimana memang sudah dirintis oleh ketua STPMD “APMD” Bapak Sutoro Eko, merupakan salah satu konsep baru yang membedakan dengan konsep konsep pada umumnya.”

“Diharapkan Prodi Ilmu Pemerintahan dapat membentuk sarjana rakyat yang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya di daerah masing-masing dalam pembangunan desa,” Lanjutnya.

Dalam diskusi ini Sutoro Eko menjabarkan terkait dengan 5G versi ilmu pemerintahan. “Goverment, merupakan organisasi kekuasaan yang khas dalam republik untuk membebaskan manusia dari absolutisme hegel dan etatisme negara. Pemerintahan yang demokratis itu berpangkal pada legitimasi dan berujung pada legalitas itulah governabilitas.

Govermentality merupakan sebuah cara pandang yang mengkritik degradasi government, mereka mengkritik governance. Governance itu dilucuti oleh govermentality karena governance itu memiliki banyak unsur kejahatan. Govermentality mempunyai saran agar kita semua kembali kepada Government.

Muhammad Rian merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan angkatan 2019 yang ikut serta dalam diskusi ini mengatakan,”Diskusi ini bagus dan mengulik dari segala aspek yang didasarkan oleh masyarakat khususnya keresahan akademisi umumnya karena melihat tumpang tindih antara disiplin ilmu.”

“Harapan saya untuk diskusi ini tidak hanya sebatas berhenti dalam forum diskusi ini, tapi memang harus dikembangkan lagi karena konsep 5G ini sepenuhnya tidak dipahami dan di ilhami secara bersama pada tatanan masyarakat APMD.” Lanjut Muhammad Rian dalam wawancaranya. (Dan)

78 Tahun Indonesia Merdeka, Bertambah Usia Bukan Semakin Renta, tetapi Semakin Besar dan Kokoh Negaranya

Yogyakarta, 17 Agustus 2023

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Upacara Bendera dalam rangka Peringatan HUT Ke-78 Republik Indonesia, diikuti seluruh dosen, staff serta perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Upacara digelar dengan khidmat di alun-alun Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” pada Kamis, 17 Agustus 2023 pukul 7.30 WIB.

Upacara ini merupakan momentum yang tepat dalam membangkitkan semangat patriotisme dalam melanjutkan perjuangan dan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia maju, khususnya dalam sivitas akademika Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

Ketua STPMD”APMD” Yogyakarta yaitu Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si  selaku pembina upacara,  dalam amanatnya mengatakan “Usia ke-78 itu bukanlah usia manusia yang akan cepat tua yang kemudian renta, akan tetapi semakin tua sebuah bangsa akan semakin besar dan kokoh.” Bapak Sutoro juga menanggapi tema Peringatan HUT Ke-78 RI, yang berbunyi “Terus Melaju, untuk Indonesia Maju”. Untuk mewujudkan Indonesia Maju, dimulai dari mencerdaskan kehidupan bangsa, dimana kecerdasan bangsa merupakan pintu masuk dalam menciptakan Negara Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur, dan sejahtera.

Keadaulatan merupakan eksistensi dari sebuah negara yang telah merdeka. Kemerdekaan merupakan tonggak awal yang dapat mengatur, melindungi, memajukan, serta menciptakan identitas bagi bangsa Indonesia. “Kita hari ini aman dan bahagia merupakan buah dari peristiwa masa lalu. Dimana kemerdekaan merupakan warisan yang harus dijaga oleh setiap warga Negara Indonesia” ujar  Bapak Diasma Sandi Swandaru, S.Sos., M.H. sebagai dosen APMD sekaligus pakar kebangsaan. dalam wawancara.

“Indonesia telah masuk dalam G20 yang artinya Indonesia merupakan salah satu anggota dari negara-negara yang memiliki perekonomian besar di dunia, hal ini telah menetapkan masa depan yang cerah bagi Indonesia. Dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, menciptakan para anak muda yang kreatif, dan memberikan kontribusi positif dapat memajukan bangsa Indonesia,” lanjutnya.

Salah satu mahasiswa yang ikut berpartisipasi adalah Metlyde Da Lopez. Metlyde merasakan kesan yang luar biasa karena ini pengalaman pertama baginya mengikuti upacara di lingkungan kampus dalam rangka memperingati kemerdekaan. “Sebagai mahasiswa kitalah yang melanjutkan cita-cita negera, dimana kita dapat berpikir kritis, ikut bergabung dalam masyarakat serta dapat membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi. Peran kita sebagai anak muda sangat diperlukan untuk kedepannya, yang harapannya kita dapat bermanfaat untuk masyarakat,” ujar Metlyde dalam wawancara. (Nda)

PERLUAS RELASI DENGAN MAGANG, MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN MAGANG DI KPU DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Yogyakata. 9/8/2023

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Sebanyak 5 (lima) mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” berkesempatan mengikuti magang di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jl. Ipda Tut Harsono No.47, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Rabu, 9/8 2023)

Magang adalah hal yang sangat bermanfaat terutama untuk mahasiswa dari APMD bernama Irene Bertha Zalukhu, Irene yang notabene sebagai mahasiswi angkatan 2019 yang telah menyelesaikan studi S1 lewat sidang akhir di bulan April kemarin, menggunakan waktu liburan untuk sesuatu yang bermanfaat.

Bermodal dari keingintahuan dan juga semangat kerja kerasnya ia mencari informasi dan relasi untuk magang mengisi waktu luang. Dari salah satu dosen Ilmu Pemerintahan APMD yang juga sebagai tim seleksi komisioner KPU (Komisi Pemilihan Umum) Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Bapak Juang Gagah Mardhika, S.IP., M.Sos., Irene melakukan tanya jawab terkait dengan informasi magang di KPU. Banyak mahasiswa dari kampus lain seperti UAD, UKRIM yang juga pernah magang, sekarang APMD menjadi salah satunya.

 Untuk syarat dan ketentuan magang sendiri yaitu menyertakan CV (Curriculum Vitae) berisi identitas, riwayat pendidikan, pengalaman profesional, prestasi dan lainnya, anjuran magang selama 2 (dua) bulan dan mendapatkan sertifikat magang yang diterima di akhir masa magang di KPU DIY. Dengan segala prestasi dan pengalaman profesional terutama dalam bidang Ilmu Pemerintahan, Irene berhasil untuk memenuhi syarat magang yang ditentukan oleh KPU DIY.

Tidak hanya sendirian, Irene juga bersama dengan mahasiwa dari angkatan 2021 yaitu Arviani, Aurin, Putri Gabriel dan Widia. Memilih KPU sebagai tempat untuk magang merupakan hal yang tepat, dari program studi Ilmu Pemerintahan yang belajar juga tentang demokrasi, dan KPU ini salah satu komisi yang mewujudkan tentang demokrasi itu, kuliah sekedar teori, praktek hanya didapatkan disaat kesempatan magang seperti ini, mahasiswa akan di perkenalkan tentang serangkaian proses pemilu, proses calon bisa mendaftar, dan teknis lainnya yang hanya diketahui dari magang.

Ada 3 (tiga) pembagian kerja yaitu bagian hukum dan pemberdayaan, teknis, dan logistik, Irene berada dibagian hukum dan pemberdayaan dan rekan-rekannya mengisi pada bagian lain. Dalam pengalaman Irene selama 1 (satu) bulan magang di KPU DIY ia beserta rekan kerja lainnya melaksanakan program kerja membuat konten kreatif yang berisi video ajakan atau tata cara pemilihan dan segala informasi pemilu yang di muat di sosial media. Dengan perkembangan zaman dan kaum milenial yang semakin melek teknologi membuat terobosan baru untuk informasi yang disampaikan KPU lebih menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Beberapa kegiatan lainnya yaitu ikut dalam rapat verifikasi calon, rapat pleno dan penertiban administrasi serta membuat arsip data dari Bantul, Kulonprogo dan Gunung Kidul dan seluruh wilayah di DI Yogyakarta.

Kesan yang didapat Irene dari pengalamannya magang di KPU DIY, “Kita bisa tahu praktek langsung di lapangan seperti apa, bukan soal mencari materi tetapi pengalaman berharganya, bukan hanya sertifikat tetapi itu adalah tiket untuk mewujudkan apa yang diharapkan.” Teman-teman mahasiswa diajak untuk tetap sejalur mencari pengalaman sesuai bidang atau jurusan serta potensi yang dimiliki. Belajar dari pengalaman menjadi staff di KPU DIY juga termasuk harapan Irene untuk meneruskan karirnya di lembaga Pemerintahan. Penulis (Gsn)

Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?