LPM Teropong Gelar Diskusi Buku “Memori Perempuan Berjuang Melawan Tiran” di STPMD APMD

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Rabu, 14/02/2025) LPM Teropong menggelar diskusi dan bedah buku berjudul “Memori Perempuan Berjuang Melawan Tiran” di Hall STPMD APMD. Acara ini menjadi signifikan karena buku tersebut merupakan salah satu dokumentasi penting tentang perjuangan perempuan dalam melawan rezim otoriter pada masa silam.

Dalam perannya sebagai fasilitator, LPM Teropong menghadirkan tiga narasumber yang juga berkontribusi dalam karya tersebut, yaitu Erna Wati (aktivis/ entrepreneur), Siti Sumaryatiningsih (Akademik STPMD”APMD”), dan Iroy Mahyuni (Social Movement Institute). Ketiga pembicara berbagi pengalaman mereka sebagai aktivis serta memberikan pandangan mendalam tentang isi buku tersebut. Acara ini di moderatori oleh Ancik Masir yang merupakan mahasiswa aktif STPMD “APMD” yang tergabung dalam LPM Teropong APMD.

Dalam diskusi, para narasumber menekankan beberapa poin krusial yang dibahas dalam buku, diantaranya perspektif tentang perlawanan perempuan, upaya membongkar ‘dapur revolusi’ dari sayap kiri, serta dinamika politik perempuan. Mereka juga berbagi banyak pesan dan kesan mendalam terkait perjuangan yang didokumentasikan dalam buku tersebut. Seperti “Jangan pernah berhenti mencintai Tuhan” pesan yang disampaikan oleh Erna Wati seorang aktivis.

Buku ini dianggap sebagai karya penting yang mengungkap narasi sejarah perjuangan perempuan yang selama ini kurang terdokumentasi dengan baik, memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk memahami peran perempuan dalam gerakan perlawanan terhadap tirani. Buku “Memori Perempuan Berjuang Melawan Tiran” merupakan karya dokumentatif yang menghadirkan narasi perjuangan perempuan Indonesia melawan rezim otoriter. Karya ini menggali pengalaman personal sekaligus kolektif para perempuan aktivis yang berjuang pada masa ketika kebebasan berpendapat dan berorganisasi sangat dibatasi. Karya ini menggarisbawahi peran vital perempuan yang sering terlupakan dalam historiografi perlawanan politik di Indonesia. Melalui kumpulan kesaksian dan analisis, buku ini mengungkap bagaimana perempuan tidak hanya menjadi pendukung perjuangan, tetapi juga motor penggerak di balik berbagai gerakan penentangan terhadap tirani.

Salah satu keunikan buku ini yang dibahas dalam acara diskusi ini adalah pendekatan “membongkar dapur revolusi dari sayap kiri” yang menampilkan strategi dan taktik perempuan dalam mengorganisir gerakan perlawanan. Buku ini memperlihatkan bahwa perempuan memiliki metode perjuangan yang khas dan efektif, meskipun sering beroperasi dari ruang-ruang yang tidak disorot. Karya ini juga menganalisis kompleksitas politik perempuan yang harus menghadapi dua front perlawanan sekaligus: melawan rezim otoriter dan melawan struktur patriarki dalam masyarakat, bahkan terkadang dalam gerakan perlawanan itu sendiri. Ketiga narasumber membagikan pengalaman mereka menghadapi intimidasi, diskriminasi, dan persekusi.

Buku ini tidak hanya merekam peristiwa masa lalu, tetapi juga menawarkan refleksi tentang perjuangan berkelanjutan untuk kesetaraan gender dan keadilan sosial. Pengalaman para aktivis perempuan ini menjadi pembelajaran berharga tentang ketangguhan, solidaritas, dan strategi kreatif dalam menghadapi penindasan. Sebagai dokumentasi sejarah, karya ini mengisi kekosongan dalam catatan resmi perjuangan kemerdekaan dan demokratisasi Indonesia yang sering mengabaikan kontribusi perempuan. Melalui narasi yang personal dan otentik, buku ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk memahami dinamika perjuangan masa lalu dan melanjutkan perjuangan untuk Indonesia yang lebih adil dan setara.(skr)

LKMM 2025

HUMAS APMD, YOGYAKARTA  – (Rabu, 23/01/25) “Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) Tahun 2025 Bekali Mahasiswa Dengan Keterampilan Manajemen”. Kegiatan Tahunan Semester Ganjil Kampus Sarjana Rakyat STPMD “APMD” Yogyakarta.

Guna membekali para mahasiswa di era globalisasi di abad 21 yang tentunya semakin kompetitif di berbagai bidang kehidupan, dengan ini UPT-PKP (Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karir dan Pelatihan) STPMD “APMD” Yogyakarta yang memang bertugas menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk para mahasiswa, kali ini mengadakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM). Utamanya kegiatan ini ditujukan untuk mahasiswa agar mereka dapat bersaing dan menyesuaikan perkembangan jaman dengan kemampuan memimpin dengan cara memberikan kesempatan kepada mereka mengembangkan kemampuan manajerial. Serta membekali mahasiswa dengan kemampuan kepemimpinan dan manajerial yang sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Secara spesifik, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan manajerial, memiliki sikap tanggung jawab, kejujuran, kemandirian, dan kemampuan bekerja sama, serta jiwa kewirausahaan. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki orientasi pada prestasi, kemampuan berpikir ilmiah dalam praktik organisasi, kesadaran berbangsa dan bernegara, serta kompetensi yang utuh sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Adanya pelaksanaan LKMM memang agar mahasiswa selama menjalani pendidikan di perguruan tinggi tidak hanya mendapat teori di kelas, tetapi juga berlatih praktik soft skill yang pastinya berguna untuk menghadapi tantangan kehidupan perkuliahan dan dunia kerja nantinya.

dosen sebagai instruktur. Pada hari pertama, mahasiswa mendapatkan materi dan fun games, lalu di hari kedua terdapat penugasan pembuatan video berkelompok LKMM dan topik yang sudah ditentukan, sebagai bentuk penilaian. Peserta LKMM diajak untuk menggabungkan teori dan praktek pada hari pertama, dengan sesi materi yang diselingi fun games, membahas persepsi dan kesalahan berpikir. Diskusi ini kemudian berkembang ke materi sesi kedua bersama Fadjarini Sulistyowati, S.IP., M.Si, mempelajari “Keterampilan Berkomunikasi” dengan topik dasar literasi digital, mendengar aktif, dan berbicara efektif yang kemudian dilanjut dengan sesi ketiga bersama Ameylia Puspita Rosa Dyah Ayu Arintyas, S. Fil, M.Sc, memetakan materi “Pola Pikir Prestatif” seputar dasar-dasar konsep AKU (Ambisi, Kenyataan, dan Usaha) serta  Sasaran, resiko, dan konsekuensi. Terakhir di sesi keempat mendapatkan materi “Pengenalan Diri” mengenai KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), pengenalan dan pengembangan diri, yang dimentori oleh Lalu Bintang Wahyu Putra, S.S., M.A. Keseluruhan instruktur merupakan perwakilan dosen pengajar di keempat program studi jenjang S1 dan D3 yakni Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, Pembangunan Sosial, dan Pembangunan Masyarakat Desa. Melanjutkan kegiatan hari pertama, peserta LKMM pada hari kedua mengerjakan tugas kelompok pembuatan video kreatif dengan ketentuan isi kesesuaian topik, kreativitas, dan pemahaman materi. Pengumpulan tugas video juga akan dilombakan dengan tawaran video terbaik akan mendapatkan hadiah menarik dari UPT-PKP. Nantinya keseluruhan rangkaian kegiatan LKMM, seluruh peserta akan mendapatkan penilaian dan sertifikat sebagai bukti sudah mengikuti rangkaian LKMM.

Akhir sesi oleh Wakil Ketua III Manajemen Bidang Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa, Tri Agus Susanto, S.Pd.,M.Si, berkomentar, “Kenali, temukan, kembangkan manajemen diri anda sendiri, ini berguna pada saat berkehidupan pada situasi apapun, karena jika anda pandai tidaklah cukup, karena persaingan saat ini sangat dahsyat, maka dari itu anda harus menguasai skill praktik, pengalaman, dan aktif untuk nilai plus, agar nantinya cakap dan mampu bekerja sama, senang berkolaborasi di lintas bidang”. Dengan demikian, LKMM diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan manajemen diri yang mumpuni untuk menghadapi persaingan global.

KULIAH PRAKTIK “Negara dan Masyarakat Sipil”

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Senin, 11/06/2024) Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta melaksanakan Kuliah Praktik. Kuliah praktik Prodi IP yang dilaksanakan pada semester Genap TA. 2024/2025 merupakan mata kuliah “Negara dan Masyarakat Sipil”, diampu oleh Junior Hendri Wijaya, S.IP.,M.I.P dan Ria Anisa. S.IP.,M.A. Kunjungan kuliah praktik Negara dan Masyarakat Sipil bertempat di Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Daerah Istimewa Yogyakarta. Dihadiri oleh  66 Mahasiswa serta 4 orang dari pihak BK3S.

BK3S dipilih dikarenakan termasuk dalam Organisasi Non Pemerintah atau NGO, yang sesuai dan berkaitan dengan mata kuliah Negara dan Masyarakat Sipil, terutama dalam bagian masyarakat sipil itu sendiri. BK3S sebagai badan yang mengkoordinir dan bekerjasama dengan Pemerintah DIY untuk Mengkoordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial; Mengembangkan Model Pelayanan Kesejahteraan Sosial; Menyelenggarakan Forum Komunikasi; Bimbingan dan Konsultasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; Menggali Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dan Pembinaan dan Penumbuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di DIY. Tentunya tepat dipilih sebagai tempat kunjungan pelaksanaan kuliah praktik agar mahasiswa Prodi IP STPMD “APMD” mendapat informasi serta pengalaman secara langsung mengenai negara dan masyarakat sipil.

Kuliah Praktik ini berlangsung selama 5 jam dari pukul 09.00 s/d pukul 14.00 dengan antusiasme yang tinggi dari para peserta dengan melemparkan berbagai pertanyaan dan diskusi yang dijawab dengan baik dan jelas oleh pihak BK3S D.I. Yogyakarta. Setelah kegiatan kuliah praktik ini tentunya terdapat luaran yang wajib dikerjakan oleh mahasiswa yaitu dengan membuat laporan kunjungan dengan topik yang bisa mereka pilih dan disesuaikan. kemudian tugas ini akan diakui sebagai penilaian Ujian Akhir Semester mata kuliah Negara dan Masyarakat Sipil. (vv)

Acara DIES NATALIS “APMD” ke 53

Sapa Alumni Prodi PMD

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Prodi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD ”APMD” Yogyakarta kembali melakukan kegiatan Sapa Alumni di Daerah Yogyakarta.

Sapa Alumni merupakan kegiatan yang diadakan oleh pengurus Prodi Pembangunan Masyarakat Desa sejak tahun 2020, seperti yang telah diketahui para alumni Prodi PMD telah tersebar  hampir di seluruh daerah di Indonesia. Kegiatan Sapa Alumni dimulai dengan pertemuan daring melalui zoom agar mencakup daerah yang tidak bisa di jangkau secara offline, seperti daerah yang berada di luar pulau jawa. Setelahnya, pada tahun 2023 sapa alumni mulai dilakukan dengan kunjungan pada setiap daerah khususnya di DIY, sehingga para alumni dapat saling sapa secara langsung.

Pada Sabtu, 16 September 2023 bertempat di Pendopo Embung Kali Aji, Sangurejo, Kalurahan Donokerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman. Kegiatan ini bertemakan “Memperkuat Tali Silahturahmi dan Mengembangkan Jejaring Program Studi PMD Jenjang D-III Bersama Alumni”. Dihadiri oleh Ir. Rini Dorodjati M.S selaku ketua Prodi PMD, Hery Purnomo,S. Sos. M.P.A selaku sekertaris Prodi PMD, dosen-dosen Prodi PMD, sekretariat Prodi PMD dan alumni prodi PMD di Kalurahan Wonokerto.

Dalam sambutanya Ibu Rini Dorodjati mengatakan, “Saat ini kami menginovasi dengan tatap muka langsung dengan alumni, yang sebelumnya beberapa waktu lalu kami telah menyapa alumni di kelas Panggungharjo di Kabupaten Bantul, tepatnya di Joglo Pring, Guwosari.”

Selain mengadakan kegiatan sapa alumni, Prodi PMD mempunyai maksud dan tujuan lain, yakni untuk kegiatan akreditasi Prodi PMD yang akan dilakukan tahun yang akan datang.

“Tahun depan Prodi PMD akan di akreditasi, tahun 2019 akreditasi terakhir Prodi PMD dan tahun 2024 akan di akreditasi ulang. Peraturan yang terakhir akreditasi secara otomatis, sehingga tidak mendatangkan review datang ke kampus atau mengumpulkan mahasiswa, tetapi mereka akan mengetahui aktivitas dari prodi kemudian mereka akan langsung mengecek untuk ditanya langsung sehingga mereka akan menetapkan akreditasi.” Lanjut Ibu Rini Dorodjati

Kegiatan Sapa Alumni di Kalurahan Wonokerto diterima baik oleh alumni, sehingga acara berlangsung secara meriah dengan canda tawa dari alumni. Acara tersebut dilanjutkan dengan perkenalan dosen Prodi PMD, perkenalan dan kesan pesan oleh para alumni, dan dilanjutkan dengan ramah tamah (game) acara diakhiri dengan berdoa dan foto bersama.

Dalam sambutan Bapak Tomon Hariosobo mengatakan, “Apa yang di upayakan oleh APMD melalui program pamong alhamdulillah yang di wonokerto 80 % saya sampaikan berhasil, artinya berhasil dia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan, mendapatkan perkerjaaan yang diinginkan”.

“Saya ucapkan terimakasih atas mungkin ada jiwa dedikasi untuk membangun tradisi belajar bagi teman-teman akan menurun kepada keluarga mereka, ilmu yang didapatkan selalu bermanfaat. Harapan saya yang kedepan ilmu yang di punyai teman-teman bisa lebih berkembang.” Lanjutnya. (Dna)

SELEKSI PERANGKAT DESA SIDOLUHUR SLEMAN

Panitia Pengangkatan Pamong Kalurahan Sidoluhur Kapanewon Godean Kabupaten Sleman DIY bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa (PPK-APD) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta menyelenggarakan Seleksi Pamong Kalurahan (Seleksi Perangkat Desa) pada pada hari Sabtu tanggal 18 Juni 2022. Pelaksanaan Seleksi  bertempat di Lab. Komputer Gedung SMP Negeri 1 Godean. Formasi/lowongan Pamong Kalurahan yang diperebutkan adalah Dukuh (Kepala Dusun) Ngabangan diikuti 4 calon/peserta dan Dukuh Tebon diikuti 4 calon/peserta.

Tim Penguji adalah dosen-dosen STPMD “APMD” dibantu tenaga kependidikan (Tendik) STPMD “APMD”. Seleksi Perangkat Desa di Kabupaten Sleman mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Sleman nomor 10 tahun 2019 tentang Tata Cara Pengisian dan Pemberhentian Perangkat Desa. Ujian/seleksi meliputi Ujian Tertulis yakni Tes Potensi Akademik dan Tes Kemampuan Bidang; Ujian Keterampilan meliputi: Praktik Komputer, Praktik Pidato dalam Bahasa Jawa; Tes Psikologi; dan Tes Wawancara.

Berdasarkan Perda 10/2019, nilai hasil ujian yang diperoleh masing-masing peserta selanjutnya di bobot dengan rincian sebagai berikut: Bobot Nilai Ujian Tertulis sebesar 40 (empat puluh); Bobot Nilai Ujian Keterampilan sebesar 25 (dua puluh lima); Bobot Nilai Tes Psikologi sebesar 25 (dua puluh lima); dan Bobot Nilai Tes Wawancara sebesar 10 (sepuluh). Hasil nilai ujian tersebut selanjutnya digabung dengan nilai lokal dan nilai pengabdian kepada masyarakat yang dimiliki oleh masing-masing peserta. Nilai lokal ditetapkan oleh Panitia (Desa) berdasarkan bukti-bukti resmi masing-masing peserta. Pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar dan sukses. Berikut ini pemenangnya:  Dukuh Ngabangan, nilai tertinggi diraih oleh  Riyan Ardiyan Yoga Pratama (nilai final sebesar 88,10) dan Dukuh Tebon, nilai tertinggi diraih oleh  Megandi Hadmijudo (nilai final sebesar 80,40). Kami segenap Tim Penguji mengucapkan selamat kepada pemenang, semoga saudara dapat menjalankan tugas sebagai Dukuh (Kepala Dusun) dengan sebaik-baiknya.

Pembangunan Sosial Berkeadilan

Bupati Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung H. Sahani Saleh S.Sos menyampaikan Kuliah Tamu di STPMD “APMD” Yogyakarta (8/6). Alumnus Pembangunan Sosial STPMD “APMD” itu mengaku hanya berbagi pengalaman selama memimpin daerah. Pada kesempatan itu juga ditandatangani nota kesepahaman antara STPMD “APMD” Yogyakarta dengan Kabupaten Belitung oleh Sahani Saleh dan Ketua APMD Dr. Sutoro Eko. Moderator dalam kegiatan ini adalah Dr. Widi Sri Widayanti.

Sahani Saleh mempunyai pengalaman panjang di pemerintahan daerah. Setelah dua periode menjadi camat di dua kecamatan berbeda di Belitung, pada 2008-2013 menjadi Wakil Bupati Belitung, kemudian menjadi Bupati Belitung selama dua periode (2014-2018) dan (2018-2023).

Sahani Saleh menyampaikan topik Manifestasi kinerja efektif dalam Pembangunan Sosial Berkeadilan. Ia sebelumnya sekilas mengenalkan Kabupaten Belitung dengan segala potensinya serta prioritas pembangunan. Kabupaten ini luasnya 293,69Km2 dan berpenduduk 184.004 jiwa (2021). Penduduk Belitung selain dihuni oleh suku Melayu juga dari suku lain seperti Tionghwa, Jawa, Bugis, Madura, Bawean, Batak, Bali dan lain-lain.

Dijelaskan bahwa Belitung bangga menjadi daerah yang sedang dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan yang dikembangkan oleh pemerintah pusat. Termasuk mengembangkan GeoPark di dalamnya. Belitung juga bangga terpilih menjadi tuan rumah dalam rangkaian kegiatan KTT G20. Tiga sektor unggulan daerah adalah pariwisata, perikanan dan kelautan, dan perhubungan.

Terkait kondisi keamanan dan kesejahteraan, Sahani Saleh memberi ilustrasi, “Pak Ketua APMD membeli motor baru di Belitung. Suatu saat motor diparkir di pinggir jalan dan tertinggal kuncinya. Jika motor itu hilang, maka akan saya ganti sepuluh motor,” jelasnya disambut tepuk tangan hadirin. Hal itu menunjukkan tingkat kriminalitas sangat rendah. Apakah karena masyarakat di Belitung sejahtera? Pak Bupati kembali bercerita jika ada bantuan dari pemerintah, maka ibu-ibu yang menerima bantuan itu datang dengan gelang dan kalung serba emas.

Mengenai pembangunan sosial berkeadilan, Bupati Belitung menjelaskan harus ada interaksi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan. Hal itu demi tercapainya tujuan-tujuan program pembangunan berkelanjutan. Ia mengutip seorang ahli, bahwa pembangunan sosial berkeadilan itu suatu upaya terkoordinasi untuk menciptakan alternatif yang lebih banyak secara sah kepada warga negara untuk memenuhi dan mencapai aspirasinya yang paling manusiawi. Visi Kabupaten Belitung adalah Kabupaten Belitung sejahtera, berdaya saing, inovatif dan bermartabat.

Sutoro Eko yang menjadi narasumber kedua mengatakan telah lama berkomunikasi dengan Sahani Saleh yang dikenalkan oleh Ahmad Muqowam (Ketua Pansus RUU Desa). Ia mengajak Suhani Saleh pulang kampus ke STPMD “APMD” Yogyakarta.

Sutoro Eko menjelaskan konteks sejarah lahirnya kebijakan sosial di Eropa dan Amerika Serikat. Dimulai dari Jerman era Otto Von Bismark ketika gerakan buruh yang diorganisir oleh Karl Marx menggoncang negeri itu. Negara (Jerman) akhirnya mau membuat kebijakan sosial memberi jaminan sosial yang menguntungkan kaum buruh. Ini dilakukan bukan karena kapitalisme baik hati tetapi itu demi keamanan kapitalisme sendiri. Kebijakan ini dilakukan agar buruh Jerman tidak menjadi pengikut Karl Mark dan Jerman tidak jatuh seperi Uni Sovyet. Kebijakan sosial ini menjadikan kapitalisme aman. Apa yang dilakukan di Jerman itu kemudian diikuti oleh negara-negara Skandinavia yang kini dikenal sebaga negara kesejahteraan terutama setelah perang dunia kedua.

Dari Amerika Serikat, pada era Harry Truman, di mana setelah perang dunia kedua negeri itu mengekspor Pembangunan Sosial. Pembangunan Sosial ala AS adalah mengatasi dampak sosial yang ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi. Kerjaannya mengurusi orang miskin. Pendekatannya mengatasi kemiskinan dengan kemiskinan. Pembangunan ekomomi hanya berhasil menciptakan kekayaan tapi tidak berhasil menciptakan kemakmuran. Cara mengatasi masalah sosial di sini dengan cara sosial, bukan dengan cara ekonomi. Dengan cara ini kesenjangan akan tetap tercipta. Contoh ekonomi kerakyatan. Rakyat diisolasi dengan ekonomi yang kecil.

Pascapembangunan, lanjut Sutoro Eko, mengritik pembangunan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang anti politik. Kemakmuran dan keadilan tidak bisa hadir tanpa politik. Kata Pascal, keadilan tanpa kekuasaan itu nothing, kekuasaan tanpa keadilan akan menciptakan tirani. Kekuasaan itu tidak buruk, tapi kekuasaan yang berdasarkan daulat rakyat. Jadi, tegas Sutoro Eko, Pembangunan sosial jangan anti politik dan jangan anti ekonomi.

Kuliah Umum “Memahami Kedudukan Konstitusi Dalam Bernegara” oleh Prof. Dr. Aswanto, SH, M.Si, D.F.M. (Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi)

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Prof. Dr. Aswanto SH, M.Si, D.F.M. dalam Kuliah Umum di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”, Yogyakarta (27/5) mengatakan, “Salah satu kegiatan kami, memberikan penyadaran kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang bagaimana berkonstitusi. Tetapi kami tidak mempunyai kemampuan untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Momentum ini perlu ditindaklanjuti agar penyadaran kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berkonstitusi bisa lebih masif.”

Aswanto juga menjelaskan tentang Desa Kontitusi yang diinisiasi dan dijalankan MK. Saat ini telah ada lima Desa Konstitusi. Program ini mendapat perhatian dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kementerian-kementerian tesebut ingin bergabung dengan program Desa Konstitusi yang dijalankan MK.

Aswanto yang guru besar di Universitas Hasanuddin Makassar ini mengatakan bahwa Konstitusi adalah kumpulan norma yang mengatur mengenai kewenangan dan lembaga yang akan menjalankan kewenangan itu dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dalam sebuah bangsa.

Lebih lanjut, Aswanto menjelaskan, konstitusi terbagi menjadi konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis. Hampir semua negara menggunakan Konstitusi tertulis, kecuali Inggris dan Kanada, sehingga dasar mereka dalam menjalankan tugas dan kewenangan adalah hukum-hukum adat yang ada di sana beserta dokumen-dokumen yang tidak masuk dalam Konstitusi.

Di Indonesia ada tiga konstitusi yang pernah berlaku dalam empat periode. Pertama, UUD 1945 pada periode pertama 18 Agustus 1945. Kedua Konstitusi RIS 1949. Ketiga UUD Sementara Tahun 1950. Setelah itu pada 5 Juli 1959 tercetus Dekrit Presiden, menggantikan UUD Sementara Tahun 1950 untuk kembali menggunakan UUD 1945.

Perdebatan mengenai konstitusi Indonesia belum juga selesai, hingga kemudian dilakukan amendemen UUD 1945 sejak 1999-2002. Terlontarlah gagasan untuk membentuk lembaga negara baru yakni Mahkamah Konstitusi.

Menurut Aswanto, MK memiliki peran dan fungsi sebagai penjaga konstitusi, penjaga ideologi Pancasila, penjaga demokrasi, penjaga hak asasi manusia, bahkan sebagai penafsir terakhir konstitusi. Fungsi-fungsi inilah yang diimplementasikan dalam UUD dan memberikan sejumlah kewenangan kepada MK.

Oleh sebab itu, jelas Aswanto, dalam menjalankan tugasnya, MK memiliki kewenangan utama untuk menguji undang-undang terhadap UUD. Kemudian MK berwenang memutus sengketa antara lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu presiden dan pemilu legislatif, serta wajib memutus pendapat DPR apabila Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga melakukan perbuatan melanggar hukum. Selain itu, MK memiliki kewenangan tambahan untuk memutus sengketa hasil pemilihan kepala daerah hingga terbentuk peradilan khusus untuk menangani sengketa hasil pemilihan kepala daerah.

Secara bergurau Aswanto menjelaskan UU yang dibuat oleh anggota DPR yang beranggota ratusan orang bisa dibatalkan oleh sembilan orang bahkan empat orang anggota MK. Tak heran banyak pihak menganggap MK itu super body. Sidang yang digelar MK juga sering sangat panjang, “Karena itu pelatihan pelatihan pertama yang dilakukan para hakim MK adalah melakukan makan dengan cepat,” canda Aswanto.

Karena menangani sengketa pemilu yang jumlahnya bisa ratusan maka sidang-sidang MK bisa sangat panjang. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pernah menganugerahkan tiga rekor kepada MK) pada 2019. Ketiga rekor yaitu “Sidang Peradilan Non-Stop Terlama” (dari pagi sampai menjelang subuh) “Sidang Peradilan dengan Berkas Perkara Terbanyak” (bertruk-truk berkas), dan “Proses Persidangan Paling Transparan” (disiarkan langsung oleh puluhan TV dalam dan luar negeri.

Konstitusi dan Konstiuen

Ketua APMD Dr Sutoro Eko pada kesempatan sama menjelaskan tentang kontitusi dan konstitusionalisme. Saat pembentukan UU Desa ada pihak yang tidak puas kemudian mereka mengajukan yudisial review ke MK. Namun hingga kini tidak jelas kelanjutannya, mungkin si pengaju tak punya legal standing.

Menyinggung maraknya politik uang dan sengketa di pilkada, menurut Sutoro Eko, itu hal yang sulit dihindari. Dengan guyon Sutoro Eko mengatakan, “Di Cangkringan Sleman pekerja pengangkat pasir mengatakan dengan santai, mengangkat pasir saja dapat duit masak mengangkat orang jadi pejabat tidak ada uang.’

Kuliah umum kerjasama MK dan APMD ini diharapkan berlanjut dengan kerjasama terkait Desa Konstitusi. (Humas)

Dari Webinar Humas Prodi Ilmu Komunikasi: “Kolaborasi menjadi kata kunci yang penting setelah adaptasi”

Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta kembali menggelar webinar. Kali ini tentang humas, “Kolaborasi Humas Pemerintah dan Swasta Menghadapi Pasca Pandemi Covid 19.” Tampil sebagai pembicara Surakhman Widyanto, S.Ikom (Kasudbid Multimedia Bidhumas Polda DIY) dan Firdha Irmawanti, M.A (dosen Prodi D3 Humas STIKOM Yogyakarta). Sebagai moderator Martina Yofita Fallo, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta dan Dr. Yuli Setyowati (dosen Ilmu Komunikasi APMD) tampil sebagai opening speaker.

Surakhman Widyanto yang merupakan alumni Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta mengatakan, tugas bidang humas Polda DIY dalam menghadapi Pandemi Covid 19 adalah melaksanakan manajemen media. Apa saja yang dilakukan? 1. Melaksanakan peliputan dan dokumentasi setiap kegiatan. 2. Mempublikasikan di media maintream, media online dan media sosial. 3. Melakukan penerangan masyarakat dan edukasi. 4. Kerjasama dengan instansi terkait, media massa, media elektronik dan media TV. Dan, 5. Melaksanakan monitoring dan counter opini di media sosial terkait info hoaks.

Langkah bidang humas Polda DIY dalam menyiapkan pasca Pandemi Covid 19 , menurut Surakhman Widyanto, adalah melakukan hal sama seperti saat menghadapi Pandemi Covid 19. Selain itu, kerjasama dengan humas pihak swasta perlu ditingkatkan. Surakhman Widyanto menambahkan, kerjasama atau kolaborasi dengan humas instansi terkait antara lain: saling tukar informasi, kebijakan/regulasi pemerintah, kegiatan Polda dan kegiatan gabungan; penyematan label hoaks apabila ditemukan adanya konten bohong; membuat dan menyebarkan konten edukasi dari kedua pihak. Selain itu, kerjasama dengan swasta misalnya: media mainstream, media online, media sosial (komunitas netizen, komunitas akun plat merah).

Firdha Irmawanti mengutip Prof. Dr. Firmanzah, perkembangan industri PR berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, lanjut Firdha, PR harus adaptif menghadapi perubahan yang sangat cepat. Antisipasi yang dilakukan oleh PR saat pandemi berakhir maka PR harus berhadapan pada kondisi titik balik. Kolaborasi menjadi kata kunci yang penting setelah adaptasi. Kompetensi yang dibutuhkan PR pada saat pandemi asalah soft skill kolaborasi dan fleksibilitas tinggi.Bagaimana PR merespon? Menurut Firdha, PR harus memiliki kemampuan mendengarkan (dari banyak sumber). Pernyataan dan strategi diperoleh dari feeding informasi yang benar. PR tidak dapat bekerja sendiri. Jika ingin menyelesaikan pertanyaan how to maka PR harus adaptif dan kolaboratif.

Bagaimana humas swasta berkolaborasi dengan pemerintah menghadapi situasi pasca pandemi? Firdha menggaris bawahi, Jika industri PR sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, maka hal yang harus dikolaborasikan adalah mengenai: dukungan terhadap program pemerintah, kegiatan CSR dan pembangunan infrastruktur digital.Seorang mahasiswa bertanya tentang netizen yang memviralkan tagar percuma lapor polisi. Surakhman Widyanto mengakui bahwa tagar itu menjadi perhatian seluruh jajaran Polri termasuk pimpinan, Cara menangani kasus itu adalah dengan menyelesaikan kasus yang menjadi viral itu. Tentu saja ini tetap ada masalah. Karena itu pihaknya selalu bekerjasama dengan netizen yang bercentang biru (influencer) untuk ikut mengedukasi netizen.

Webinar yang dilaksanakan pada 26 April itu, diikuti oleh sekitar 102 peserta dan dibuka oleh Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Habib Muhsin, S.Sos, M.Si. Dr Yuli Setyowati dalam opening speach-nya mengatakan, dunia humas telah berkembang pesat, dalam menghadapi era pasca pandemi Covid 19 perlu kolaborasi antara pemerintah dan swasta.

Doa Bersama dan Buka Puasa Bersama di APMD

Rabu, 27 April 2022, di tiga tempat berbeda dosen dan pegawai STPMD “APMD” Yogyakarta mengadakan doa bersama. Dosen dan pegawai beragama Katolik berdoa bersama di Ruang Doa. Dosen dan pegawai beragama Kristen Protestan berdoa bersama di Ruang Sidang. Sementara dosen dan pegawai beragama Islam berdoa bersama di Hall.

Doa bersama ini dilaksanakan dalam rangka memohon kepada Tuhan yang Mahaesa demi suksesnya PPMB (Panitia Penerimaan Mahasiswa baru) dan reakreditasi Program Studi Ilmu Pemerintahan S1. Segala kerja keras yang telah kita lakukan harus disertai dengan doa kepada Tuhan yang Mahakuasa. Setelah doa bersama dilanjutkan dengan berbuka puasa dan makan bersama di Hall APMD. Kegiatan ini dihadiri Ketua APMD dan ketiga Wakil Ketua APMD.

Dr. Supardal dalam tausiah menjelang azan magrib menyatakan hubungan antara puasa dan kesehatan. Dua penelitian dari California, Amerika Serikat dan Jepang menemukan hal-hal positif dari puasa bagi kesehatan. “Yang meneliti itu bukan orang Islam dan menemukan bahwa puasa itu baik bagi kesehatan,” ujar Supardal. Karena itu, jika ingin sehat berpuasalah, pungkas Supardal sebelum memimpin doa berbuka puasa.

https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?