KULIAH UMUM “NeoLiberalisme Bergerak Dalam Arena Kebijakan Pemerintah”

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Kamis 6 Juni 2024 Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” mengadakan kuliah umum tentang “NeoLiberalisme Bergerak Dalam Arena Kebijakan Pemerintah”. Kegiatan ini di ikuti oleh mahasiswa STPMD APMD, Sekretaris Prodi IP, dan beberapa dosen  APMD.

Narasumber dari kegiatan ini adalah dosen Prodi Ilmu pemerintahan Dr. Gregorius Sahdan, S.IP, M.A yang di moderatori oleh Ria Anisa S.IP, M.A. Kuliah umum ini diselenggarakan dengan tujuan mendapatkan pengayaan tentang genealogi (asal-usul) Neoliberalisme dan Negara Pembangunan, diseminasi pemikiran Mazhab Timoho tentang Hakekat Pemerintahan (self governing community, local self government, local state governmnet dan devolopmental state), meningkatkan kualitas intelektual tentang transformasi dan dinamika dalam pembuatan kebijakan pemerintah (Pro Neolineralisme atau Pro rakyat).

Dalam sambutan Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan Analius Giawa mengatakan bahwa “ Negara tidak boleh tunduk kepada kapital ataupun pemodal tetapi negara seharusnya tunduk kepada masyarakat karena mereka adalah representasi dari warga negaranya, begitu juga dengan mahasiswa kita di STPMD “APMD” ini yg merupakan representasi daerah masing-masing maka jika sudah selesai dalam perkuliahan kembalilah ke daerah anda masing-masing karena daerah anda membutuhkan kalian”

Dalam materi yang disampaikan membahas tentang bagaimana Neo Liberalisme semakin marak memasuki praktik dalam pemerintah, tentang bagaimana situasi otonomi desa masa sekarang, kajian Neo Liberalisme dalam pemikiran Mazab Timoho. Dalam kegiatan ini menimbulkan diskusi yang hangat antara pemateri dan mahasiswa sebagai peserta. Dr. Gregorius Sahdan S.IP, M.A mengatakan bahwa “hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah desa jika terjadi Neo Liberalisme sebenarnya sudah di atur dalam UU yaitu dengan mengadakan Musyawarah Desa, dan titik permasalahannya adalah banyak  partisipasi masyarakat dalam musdes hanya partisipasi yang semu dan pelaksanaannya hanya formalitas. Musdes hanya untuk menetapkan berapa anggaran untuk stunting, kemiskinan desa, pemberdayaan perempuan dan anak, dan SDGS. ”Pemerintah yang baik adalah pemerintah yang benar-benar melihat kebutuhan rakyatnya bukan mengakal-akali rakyatnya. Dan pentingnya memperkuat peran masyarakat dalam setiap pergerakan kebijakan pemerintah itu sendiri. Negara Indonesia bukan pemilik segelintir orang, negara Indonesia milik seluruh warga Indonesia” lanjutnya. (Arviani)

FASILITASI PEMADANAN DATA DOSEN DI SISTER

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Rabu, 29/05/2024) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta mengadakan Fasilitasi Pemadanan Data Dosen di SISTER yang berlangsung di ruangan M. Soetopo pada tanggal 29 Mei 2024. Kegiatan di Kampus Sarjana Rakyat ini merupakan sebuah kegiatan mengenai fasilitasi pemadanan data kembali untuk menyelaraskan data yang ditujukkan kepada dosen pada aplikasi SISTER (Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi) yang merupakan program dari Kemenristekdikti dan dirilis oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti.

SISTER sendiri  berisi profil dosen, portofolio, berbagai data riwayat pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang nantinya dapat digunakan untuk perencanaan pengembangan kompetensi dan karir pada setiap dosen dengan status NIDN (dosen tetap) dan NIDK (dosen kontrak) serta bertujuan mempermudah layanan pendidikan di Indonesia. Hal ini dilaksanakan karena mengingat arahan pusat dari Kementrian  Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang mendapatkan temuan bahwa terdapat data dosen pada akun SISTER yang tidak selaras dengan data yang ada pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), KTP dan Ijazah pendidikan.

Setiap Perguruan Tinggi Swasta termasuk STPMD “APMD” Yogyakarta yang dibawah naungan LLDIKTI Wilyah V  dihimbau dan diwajibkan untuk melaksanakan Fasilitasi Pemadanan Data Dosen di SISTER yang diinfokan melalui bagian SDM kampus. Dilaksanakannya kegiatan ini guna keserempakan pengecekan data dosen pada akun SISTER masing-masing, jika masih terdapat kesalahan data sesuai KTP, ijazah pendidikan dan yang tercatat Dukcapil, seperti kesalahan pada nama, tempat tanggal lahir, NIK, nama ibu untuk segera dibetulkan sesuai data yang benar. Antara Data harus sesuai untuk kedepannya dilakukan verivikasi. Staff SDM mengatakan “jika tidak selaras pada data  bapak/ibu dosen nantinya akan berpengaruh  pada karir dan jabatan, bahkan berpengaruh terhadap akreditasi kampus kita dan akreditasi program studi terkait”.

Kegiatan ini dihadiri oleh 48 dosen Kampus STPMD “APMD” Yogyakarta, lalu 2 dari staff bagian SDM dan berlangsungnya kegiatan ini  diberi sambutan oleh Wakil Ketua I Dra. Widati, Lic.rer.reg. Terlihat antusiasme para dosen yang mendegarkan penjelasan dengan seksama lalu mempraktekan arahan, karena sebelumnya sudah dihimbau untuk wajib hadir dan membawa laptop, juga diantaranya mengajukkan beberapa pertanyaan terkait program tersebut dan cara mengubah data untuk penyelarasan. Terdapat dosen yang sudah berhasil verivikasi yang artinya data sudah sesuai dan sebagian juga ada yang masih memiliki kendala dan proses penyelarasan dilanjutkan kembali setelah acara ini selesai oleh masing-masing dosen.

HALALBIHALAL KELUARGA BESAR STPMD APMD

HUMAS APMD, YOGYAKARTA Libur lebaran 2024 telah usai, dan saatnya kembali ke rutinitas semula. Sejumlah kampus menggelar halal bihalal seperti yang dilaksanakan STPMD APMD. Halal bihalal dilaksanakan pada tgl 16 April 2024 di hall Ganesha yang menjadi momentum seluruh keluarga besar STPMD “APMD” untuk bersilahturahmi dan saling maaf memaafkan di hari yg suci. Halal bihalal ini dihadiri beberapa tokoh pendiri dan yayasan APMD, alumni, para dosen, karyawan serta beberapa perwakilan mahasiswa  HMJ maupun UKM.

Halal bihalal merupakan  tradisi Indonesia yang di laksanakan usia Idul Fitri untuk saling memaafkan lahir bathin kepada sanak saudara. Dalam pembukaan Ketua STPMD “APMD” Sutoro Eko Yunanto mengatakan “Idul Fitri tahun ini kita merayakannya secara bersama-sama, kita patut menyukuri hal itu. Idul Fitri biasanya membawa berkah pada kehidupan orang, dan mempunyai spirit yakni: Lebar, Lebur, Labur, Libur, Luber. Saya secara pribadi mohon maaf yo salah yo elek salah dan kejelekan yang di perbuat semoga Allah SW Ridho memberikan berkah bagi kita semua”

 “Syawalan menjadi sebuah tradisi yg senantiasa dilakukan di mana saja, bahwa syawalan ini sebuah proses kearah naik kelas untuk kita semua baik secara spritual dan intelektual, jadikan syawalan ini menjadi kita naik kelas, meniatkan individu kekeluargaan dan syarat secara akademik kita terus melakukan pembelajaran inovasi-inovasi dalam kejayaan APMD. Catatan kita untuk keluar dari kemiskinan dan belenggu yg tidak baik-baik saja ini, mari kita berikhtiar untuk bisa naik kelas baik secara akademik ataupun pembelajaran lainnya. Jadi kelembagaan ini tidak bisa naik kelas kalo hanya perindividu. sekali lagi terus bersemangat terus berinovasi di APMD dimasa mendatang” Ucap ketua yayasan Ir Muh Barori.

Halal bihalal dilaksanakan pertama sekali di Kraton Surakata oleh Mangkunegara I atau pangeran Sambernyawa dengan tradisi yakni sungkeman. Dari aspek teologis sesungguhnya manusia itu diciptakan tiada lain untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah. Bagaimana manusia itu sempurna harus juga menjadi anugerah bagi manusia yang lain, tidak sempurana iman seorang muslim sehingga ia mengasihi saudaranya seperti ia mengasihi dirinya sendiri. Dalam konteks agama saling memafkan ini kita melihat bagaimana lebih mulia orang yg memberi maaf karena menjadi manusia pemaaf itu begitu beratnya.” “Semoga STPMD “APMD” menjadi perguruan yang membawa berkah dan semoga sesama karyawan, civitas akademika dapat menjaga hubungan antar sesama” ucap Ustad Okto sekaligus alumni Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”. (Arviani, Nia)

MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM MEDIASI HUMAS LEWAT PELATIHAN KEHUMASAN IMAKO DAN SERUNYA BUKA BERSAMA

HUMAS APMD, YOGYAKARTA Selasa 19 Maret 2024 pukul 14.30 WIB kemarin, bertempat di ruang M.Soetopo, Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (IMaKo) STPMD “APMD” mengadakan Pelatihan Kehumasan sekaligus dibarengi buka bersama, 37 peserta terlibat didalamnya dengan narasumber Ibu Dr. Yuli Setyowati, M.Si. ketua program studi Ilmu Komunikasi dan Iyus Niar Repani S., S. I.Kom sebagai alumni program studi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD”.

Hubungan Masyarakat (Humas) adalah garda terdepan bagi sebuah institusi/organisasi. Humas bertugas menjaga kepercayaan masyarakat luas. Dari tema yang diangkat adalah “Komunikasi Efektif untuk Menangani Konflik dalam Mediasi Humas”. Dengan mengusung tema ini diharapkan dapat memberikan pengertian dan solusi bagaimana mengatasi konflik di dalam organisasi/instansi dengan sudut pandang humas. Humas bisa sebagai pelaku juga bisa sebagai kegiatan yang hubungannya dengan publik atau masyarakat, humas juga sebagai unsur yang sangat penting berhubungan dengan internal dan eksternal dalam membangun relasi yang positif.

Dari pandangan Ibu Dr. Yuli Setyowati, M.Si., ada beberapa cara untuk komunikasi efektif lewat mediasi humas yaitu: membangun narasi positif, memanfaatkan sumber daya yang ada, memanfaatkan media sosial, membangun komunikasi dengan stakeholder terkait. “Dalam situasi konflik humas harus membangun komunikasi yang simple untuk tetap mendapat kepercayaan dan dukungan publik.” Tambahnya.

Praktisi humas Iyus Niar Repani S. S.I.Kom., alumni sekaligus seorang yang berpengalaman dalam bidang kehumasan dari kuliah sampai dalam bidang pekerjaan, membahas terkait humas di organisasi. Peserta diajak untuk berdiskusi apa yang menjadi konflik dalam organisasi kemudian mencari solusi yang tepat untuk mengatasi konflik. Humas juga bertanggungjawab untuk publikasi atau penyebaran informasi ke khalayak luas. Sama dengan di lembaga/instansi, tetapi ranahnya lebih luas. “Menjadi seorang yang bekerja di bidang humas memiliki banyak tantangan terutama dalam menyikapi pandangan beberapa orang, humas akan selalu bersikap netral sehingga tidak jarang humas banyak tidak disukai orang.” Katanya.

Pelatihan Kehumasan ini juga mendapat dukungan penuh dari Wakil Ketua III STPMD “APMD” yaitu bapak Tri Agus Susanto, S.Pd., M.Si. juga para dosen prodi Ilmu Komunikasi. Dari pukul 14.30 – 17.53 WIB pelatihan berlangsung dengan lancar. Walaupun terbilang cukup lama, tetapi sebagai gong yaitu adanya buka puasa bersama membuat suasana begitu meriah dan seru. Diharapkan banyak hal didapat dari acara tersebut. (Gsn)

WORKSHOP PENYUSUNAN BUKU AJAR

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (Kamis, 07/03) Sekolah Tinggi Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan Workshop Penyusunan Buku Ajar kepada para dosen STPMD “APMD” yang berlangsung di ruangan M. Soetopo pada tanggal 7 maret 2024. Buku ajar merupakan buku yang berguna untuk proses belajar mahasiswa yang akan dimuat atau disusun dalam RPS atau bisa di sebut sebagai buku pokok untuk mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut.

Dalam arahan ketua STPMD “APMD” mengatakan bahwa “rencana penyusunan buku ajar sudah lama  ide dasarnya, yang di usulkan oleh Prodi ILKOM. Mempelajari ini mempunyai dua sisi yakni hak privat sekaligus kewajiban publik. Mengandung esensi (melayani orang lain dan memudahkan mahasiswa dalam belajar) buku yang menyampaikan sejumlah keyword yang relevan dengan matkul dan diberikan ilustrasi. dan tatalaksana (mematuhi norma yang ada dalam rangka melayani diri sendiri). Buku ajar merangsang rasa ingin tahu mahasiswa. Buku ajar juga membekali para dosen untuk personal branding”.

Inti dalam workshop ini ialah penyampaian bagaimana cara pembuatan buku ajar, standar buku ajar versi dikti, serta sharing dan tanya jawab. Peserta dalam workshop ini adalah dosen STPMD “APMD” yang berjumlah 50 orang. Tujuan dari workhop penyusunan buku ajar adalah supaya para dosen bisa mengetahui cara menyusun buku ajar sesuai dengan format Dikti.

Dra. Widati mengatakan “sesuai dengan arahan ketua APMD Bpk. Sutoro Eko yang mengatakan bahwa hak privat dan kewajiban publik yang artinya hak privat untuk dosen mencangkup kenaikan pangkat, jabatan fungsional, BKD. Kalo kewajiban publik itu terhadap mahasiswa untuk memberikan ilmunya sesuai dengan rancangan semester.” “setiap dosen pasti mengampu matakuliah harusnya setiap matakuliah ada buku ajarnya secara ideal”. (Arviani)

STPMD “APMD” MEWISUDAKAN 114 MAHASISWA

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (Kamis, 07/03) Pencapaian terbesar mahasiswa yang menempuh pendidikan sarjana di suatu perguruan tinggi adalah dengan menyelesaikan pendidikan yang akan dirayakan secara resmi di kampus dinamai dengan wisuda. Pada hari Kamis 7 Maret 2024 STPMD “APMD” dengan gembira melaksanakan wisuda kepada para lulusan yang telah menyelesaikan pendidikannya. Pada hari kebahagiaan ini para wisudawan dengan bangga dan penuh haru membawa keluarga dan orang tua untuk menyaksikan upacara wisuda.

Lulusan terbaik Prodi Ilmu Komunikasi Kresensia Risna Efrieno, S.Ikom sebagai perwakilan wisudawan menyampaikan “Terimakasih atas bapak ibu dosen yang segenap hati telah mendidik kami dan mohon maaf atas sikap dan perbuatan yang tidak menyenangkan selama berdinamika di kampus tercinta. “Adapun harapan kami untuk kampus tercinta kampus ini tetap menjadi perguruan tinggi yang membanggakan dan terus memuliakan desa serta mampu memberikan pendidikan yang baik kepada siapapun yang mau belajar dan kuliah di kampus ini, sehingga mampu melahirkan pemimpin muda yang berkonsentrasi pada Pembangunan dan pemberdayaan.” Lanjutnya.

Selain rektorat upacara wisuda APMD dihadiri oleh para dosen STPMD “APMD”, Ketua KAPEMADA, Ketua Pembina Yayasan pendidikan 17 Yogyakarta, orang tua/wali para wisudawan.

Dalam sambutan sekaligus nasihat dari ketua KAPEMADA Bapak Syarief Aryfaid, S.IP, M.I.P mengatakan “saya dan segenap alumni mengucapkan selamat kepada teman-teman yang wisuda pada hari ini. Dalam ikrar yang telah diucapkan saya meengaskan pada poin empat yang dimana posisi kita pada hari ini sangat berbeda apabila terjun ke masyarakat. Dunia persilatan desa saat ini penuh dengan kompetisi, alumni APMD harus mampu menjadi pemenang kecil di desa atau daerah masing-masing sehingga bisa mendorong ataupun mentransformasi sekecil apapun dan itu menjadi tantagan masa kini. Karena transisi kekuasaan pada saat ini berkaitan dengan demokrasi soal bagaimana perubahan tesis dalam memperoleh dan berkuasa dalam kekuasaan.” “pentingnya terjalin silahturami terhadap sesama alumni yakni apabila ada perekrutan penyelenggara pemilu, BUMN, BUMD ataupun yang lainnya maka alumni menjadi bagian dalam proses katalisator, penting saling mengtriger dan menginfluence. Maka penting pembuatan grup alumni dimanapun kita berada sehingga didalamnya bisa disampaikan informasi penting apapun, dan mari kita saling berproses dan mensuport satu sama lain.” sambungnya.

Ketua STPMD “APMD” Sutoro Eko Yunanto menyampaikan wejangan dan pesan terhadap para wisudawan “para sarjana adalah orang yang terpilih dari rakyat jelata yang jadi teladan karena memiliki kebajikan (baik dan benar). Kebaikan soal nilai dan moral kalo kebenaran soal nalar dan norma, kalo saudara-saudara tidak bisa menjadi orang baik dan benar maka jangan jadi orang benar tapi buruk tapi jadilah orang baik meskipun salah. Jangan sampai kita menggunakan kebenaran untuk mengkritik kebaikan lebih baik menggunakan kebaikan untuk kebenaran karena melekat pada sifat sosok sarjana.” “Selamat untuk kepada para wisudawan dan selamat mengarungi samudra yang luas dan tantangan masyarakat yang lebih luas, tidak hanya berteman yang saling toleran tetapi saling menyatu, dan mensupport”

Yayasan pengembangan pendidikan 17 Yogyakarta di ketuai oleh Pembina Yayasan Drs. Surmajono, M.Si mengatakan “acara wisuda ditandai dengan symbol antara lain memindahkan kuncir dari kiri ke kenan ini ada maknanya. ini semua harus kita renungkan saudara sudah dianggap cukup yang dibekali dari dosen  kuliah sampai memindahkan kuncir ke kanan penuh dengan dinamika kehidupan di masyarakat kita. Oleh karena itu saudara harus memulai mampu bersenyawa untuk perubahan masyarakat desa di Indonesia. Anda harus mampu berkontribusi sesuai bidang kalian untuk perubahan. Harus mampu mengembangkan inisiatif kritifitas untuk membangun perubahan dalam rangka tranformasi didesa dan daerah. Terakhir mampu membangun membakar masyarakat yang parsitipatif. Ini adalah ciri alumni yang harus dilakukan wisudawan semua. saya harap saat wisudawan pulang ke daerah masing-masing dan ajak adik-adik untuk berkontribusi dalam kampus APMD”

Selamat dan sukses kepada para wisudawan  yang telah berjuang menyelesaikan pendidikannya di STPMD APMD, semoga ilmu yang telah di bekali dapat dimanfaatkan di masyarakat sekitar maupun daerah. (Arviani/nia)

PENDAMPINGAN RAKYAT UNTUK MERASAKAN DENYUT KEHIDUPAN (Penandatanganan MoU STPMD “APMD” Dengan Yayasan Sheep Indonesia)

HUMAS APMD, YOGYAKARTA (4/3) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Yayasan Sheep Indonesia dalam bidang Tri Darma. Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta, Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si, Wakil Ketua I (Bidang Manajemen Pendidikan, Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Dra. Widati, Lic. Rer.Reg serta Pengurus Prodi Ilmu Pemerintahan, Pembangunan Sosial, Pembangunan Masyarakat Desa dan Prodi Pascasarjana Ilmu Pemerintahan. Dari pihak Yayasan Sheep Indonesia hadir Andreas Subiyono sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Sheep Indonesia, Kristina Koordinator Komisi Perubahan Iklim dan Deta Bidang Kerjasama.

Dalam sambutan Ketua STPMD “APMD” Yogyakarta menegaskan bahwa kegiatan  mendampingi warga merupakan hal yang paling mendasar untuk bisa merasakan denyut kehidupan. Lembaga Sosial Kemasyarakatan (LSM) atau NGO semestinya tetap pada semangat keberpihakan kepada rakyat, maka gerakan pengetahuan sebaiknya di lakukan bersama.

Andreas Subiyono sebagai Ketua Dewan Pengurus Yayasan Sheep Indonesia mengungkapkan bahwa LSM membutuhkan kemitraan dengan pihak-pihak lain secara khusus Perguruan Tinggi. Ini berkorelasi dengan tantangan yang dihadapi Yayasan Sheep Indonesia di lapangan. Kami menemukan permasalahan yang ada di masyarakat adalah pertama belum adanya analisis tentang leadership untuk mempengaruhi perubahan sosial sehingga menciptakan model leadership yang bervalue dari kesadaran kritis menjadi kesadaran kolektif, Kedua lunturnya trust dengan warga yang dihancurkan oleh perubahan, dan Ketiga Legitimasi (legal formal) lebih ke hubungan institusional. Diperparah dengan dominasi akses baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik. Maka Kerjasama Antara Yayasan Sheep Indonesia dengan STPMD ”APMD” menjadi pintu untuk menghadapi tantangan perubahan yang berpihak kepada rakyat.

Dalam moment ini, selain proses penandatanganan MoU dengan STPMD “APMD” Yogyakarta juga disertai dengan Proses Penandantangan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara Yayasan Sheep Indonesia dengan Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta dalam bidang 1) Review Raperda Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pemberdayaan Petani Kabupaten Sabu Raijua 2023; 2) Kajian Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang Tingkat Nasional; 3) Kajian Kebijakan Pembangunan dan Tata Ruang Provinsi DIY, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat. Dalam hal ini Prodi Ilmu Pemerintahan di pimpin oleh Ka. Prodi Dr. Rijel Samaloisa dan dari pihak Yayasan Sheep Indonesia oleh Kristina Koordinator Komisi Perubahan Iklim.

Kerjasama ini menjadi awal untuk berbagai kegiatan lainnya yang terus dibangun antara STPMD “APMD” Yogyakarta dengan Yayasan Sheep Indonesia untuk terus bergerak mendampingi Rakyat. (lius)

Workshop Pamong Kalurahan DIY

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – (kamis, 29/02) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” bermitra dengan P3M untuk mengadakan workshop Pamong Kalurahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi PIC acara ini adalah Pak Minardi di laksanakan pada kamis 29 ferbruari 2024 di ruangan M. Soetopo STPMD “APMD”. Dalam pembukaan ketua STPMD “APMD” mengatakan bahwa “Kita bekerja bukan berdasarkan hukum tapi bekerja atas dasar kemakmuran dan kehendak orang banyak”. Kegiatan ini dihadirkan oleh perwakilan dari 20 kalurahan yang telah bekerja sama dengan pihak kampus APMD, dalam kegiatan ini di lakukan seperti sharing dan diskusi terkait permasalahan dan kendala dalam pembuatan peraturan desa/kalurahan.

Pak Minardi selaku PIC dari workshop ini menyampaikan “Workshop ini diadakan untuk memperat silaturahmi terhadap kerja sama antara kampus dengan desa atau kalurahan yang ada di DIY, karena kita mengetahui bahwa selama ini kampus APMD telah dibantu banyak oleh kalurahan khususnya mahasiswa misalnya seperti penelitian para mahasiswa, dosen-dosen juga pengabdian dikalurahan dan melakukan penelitian di Kalurahan”.

“Kalurahan juga memberikan kepercayaan terhadap APMD tentang tes kualitas Perangkat. Jadi salah satu unit pelaksana tes perangkat perguruan tinggi di Yogyakarta yang namanya masih harum dan dipercaya di desa yang ada di DIY salah satunya STPMD APMD” Sambungnya.

Perwakilan dari Kalurahan Condongcatur Sleman Retna Ningsih sebagai dukuh mengatakan “yang kami dapatkan karena tentang penyusunan peraturan desa sebenarnya itu dominannya carik akan tetapi kami nanti kena imbasnya ketika peraturan desa sudah ada maka kami akan melaksanakannya dan itu menambah wawasan kami untuk proses, sanksi dan lain sebagainya yang bisa dilaksanakan ketika itu adalah peraturan desa”. “Dari diskusi yang ada terkait permasalahan dan solusi yang telah di bicarakan ada kemungkinan di implementasikan di kalurahan condongcatur karena disana menurut saya seperti Indonesia mini karena ada banyak kampus yang ada di kapenewon sekitar kurang lebih 25 kampus, nah disana penduduknya lumayan banyak maka permasalahannya juga akan semakin banyak mulai dari sampah, sanitasi yang cukup mengganggu apabila tidak secepatnya diselesaikan. Dari permasalahan tersebut dapat di atur dalam perdes terkait rencana kerja pemerintah, anggaran pemerintah dan lain sebagainya. Karena di kapenewon Depok lebih dominan mahasiswa ada kemungkinan saat pembuatan perdes mahasiswa di ikut sertakan misal dalam peraturan pemondokan karena di perda juga sudah ada jadi bisa di turunkan di perdes untuk yang lokal” lanjutnya.

Menurut Vina dari kalurahan Balirejo “tentang pembahasan regulasi tadi bisa menjadi dasar yang memperkuat kami dalam pembuatan peraturan desa/kalurahan. Diskusi dan hasil yang telah di laksanakan ada kemungkinan bisa di implementasikan di kalurahan apabila permasalahannya sama dan harus melihat kondisi yang terjadi di kalurahan dan berdiskusi dengan masyarakat juga”. (Arviani)

Pembekalan Calon Wisudawan

HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Selasa (27/02/24) Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengadakan pembekalan terhadap calon wisudawan sebelum menjadi alumni kampus yang bertujuan untuk menyiapkan diri agar siap menghadapi realita dunia kerja atau dapat berguna sebagai penunjang bagi yang ingin melanjutkan pendidikan tingkat lanjut melalui penyelenggara Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karier dan Pelatihan (UPT-PKP) APMD. Kegiatan ini sudah menjadi program dari STPMD “APMD” yang bekerja sama dengan UPT-PKP di laksanakan pada hari Selasa, 27 Februari 2024 di ruangan M. Soetopo.

Kegiatan ini di hadirkan oleh beberapa narasumber yang memberikan materi kepada mahasiswa calon wisudawan yakni dari Tim Jogja Education Center (JEC), Rema Marina, S.Sos., M.I.P, Teddy Kurniawan, S,Kom, Dr. Irsasri, dan Ka. UPT. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini 96 orang. Kegiatan ini berlangsung di jam 8.30 -15.00 WIB dan di bagi beberapa sesi dengan di awali oleh pembukaan dari salah satu tim JEC yang mengatakan “kegiatan ini merupakan sebuah pembekalan yang dapat digunakan pada saat ingin mencari pekerjaan di bidang pemerintahan khususnya CPNS, jadi harapannya para peserta memperhatikan dan mengikuti dengan baik”. Para calon wisudawan mengerjakan beberapa pre-test yang telah disediakan oleh pihak narasumber yang bertujuan untuk menguji kemampuan dasar para peserta, selain mengerjakan pre-test peserta, juga diberikan beberapa tips, pembedahan soal dan strategi dalam pengerjaan soal. Farid Abdul tim ahli JEC mengatakan bahwa “ dalam pengerjaan soal yang dikerjakan lebih baik TKP dan TWK dulu jangan hitung-hitungan atau TIU karena jika dikerjakan diawal maka waktu yang terbuang akan habis dan soal yang lain tidak sempat terselesaikan”.

Kepala bagian UPT-PKP “APMD” Bu Naning mengatakan bahwa “dengan adanya kegiatan pembekalan yang berlangsung ini akan membantu  calon wisudawan supaya layak untuk beraktivitas seperti mendapatkan pekerjaan yang layak, wirausaha yang berkembang baik atau sukses, memberdayakan masyarakat atau lingkungannya, serta yang mau lanjut Pendidikan” “dari yang saya sampaikan tadi ini bertujuan juga sebagai indikator kinerja utama perguruan tinggi jadi ketika saya mengisi blangko-blangko di Kemendikbud itu ada nilainya” jelasnya.

Selama proses pembakalan mahasiswa calon wisudawan memperhatikan dan menyimak dengan baik walaupun prosesnya sedikit rumit. Salah satu dari calon wisudawan Danik Apriyanti prodi D-3 Pembangunan Masyarakat Desa mengatakan “betul sekali hari ini kita mendapatkan pembekalan dari STPMD tentunya yang di pandu oleh tim dari JEC  tentu saja dilihat dari kampus kita yg bertema desa lebih memfokuskan kita dalam sistem pemerintahannya, nah dalam pre test CPNS ini juga dapat membantu mahasiswa terkait mengerjakan soal SKD karna di mana SKD ini sedikit lebih banyak menyinggung terkait pemerintah, tetapi juga tergantung pada masing masing individu ya, baik mau mengincar instansi pemerintah, BUMN, atau PPPK, selain itu juga untuk tes perangkat desa dapat membantu mahasiswa yang ingin terjun di Pemerintah Desa sebagai perangkat desa sehingga mahasiswa dapat memiliki sedikit gambaran terkait tes yang akan di laksanakan itu pun juga balik lagi ke peraturan daerah masing masing, karna tes perangkat desa diatur dalam perda masing masing daerah”. “Dalam pembekalan ini yg menarik itu kita diberi pembekalan di mana kita lihat bahwa sebentar lagi juga terdapat perekrutan CPNS, ASN, dan PPPK selama 3 gelombang yang memfokuskan fresh graduate dan di situ momen yang pas untuk membekali mahasiswa agar siap bersaing dengan dunia kerja di luar sana, sehingga saya sebagai mahasiswa benar-benar merasa diberikan bekal untuk menghadapi persaingan tersebut” lanjutnya. (Arviani)

LATIHAN KETRAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA (LKMM) 2024 : Membangun Soft Skills dan Kemandirian Mahasiswa di APMD

Yogyakarta, 24 Januari 2024 | Pada Rabu, 24 – 25 Januari 2024, bertempat di Ruang M.Soetopo A, B, dan Ruang Bahasa, sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang diselenggarakan oleh kampus. Acara berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, melibatkan banyak pihak khususnya pelaksana dosen dan tamu undangan dari alumni masing-masing program studi di Kampus STPMD “APMD”.

Mengintip Dunia LKMM Bersama Pak Tri Agus Susanto, S.Pd.,M.Si Wakil Bidang Kemahasiswaan

Pak Tri Agus Susanto atau yang kerap disapa Pak Tas, dalam wawancaranya, menjelaskan pentingnya LKMM sebagai kegiatan yang diwajibkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk setiap perguruan tinggi. Dikatakannya bahwa mahasiswa tidak hanya perlu mendapatkan ilmu dari kurikulum yang ada, tetapi juga harus memiliki ketrampilan tambahan. LKMM dirancang untuk memberikan wawasan dan soft skills yang tidak dapat diperoleh di dalam kelas. “Tujuan utama LKMM adalah untuk meningkatkan sikap kritis mahasiswa, ketrampilan komunikasi, pola pikir prestatif, serta pengenalan dan pengembangan diri,” ujar Pak Tas (24/01). Menurutnya, seseorang bisa gagal mencapai tujuannya jika tidak dapat mengukur diri sendiri. Untuk mencapai hal ini, LKMM tidak hanya berisi ceramah, tetapi juga mencakup permainan dan aktivitas kreatif, seperti melukis wajah dan permainan kekompakan tim lainnya.

Dalam pelaksanaannya, LKMM dibagi menjadi tiga ruangan untuk menampung jumlah peserta yang cukup banyak. Materi yang disampaikan tetap sama pada setiap ruangnnya, pada akhir acara di tanggal 25 Januari 2024 akan dihadirkan alumni lulusan 2-3 tahun yang lalu yang akan menceritakan pengalaman belajar dan berkegiatan di APMD, mengikuti organisasi dan lika-liku mendapatkan pekerjaan.

Pak Tas memberikan harapan kepada mahasiswa bahwa kuliah tidak hanya berlangsung di dalam kelas. Ia mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan unit kegiatan mahasiswa sesuai minat dan bakat, menjelajahi tempat-tempat di Jogja yang dapat menambah pengetahuan, dan memanfaatkan fasilitas di APMD. Dengan begitu, mahasiswa diharapkan tidak hanya kompeten di bidangnya tetapi juga memiliki kemampuan soft skills dan

Bu Eko Yuningsih staff Unit Pelaksanaan Teknis Pengembangan Karir dan Pelatihan dalam Pelaksanaan LKMM

Bu Yuningsih, sebagai staff UPT-PKP, menjelaskan bahwa LKMM wajib dilakukan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa untuk berlatih dalam mengembangkan kemampuan nonakademik, kemampuan diri dan bentuk refleksi diri. Dalam sesi pertama, fokus pada pengembangan sifat kritis dan pola pikir prestatif, kemudian ketrampilan berkomunikasi untuk sesi dua. Pada tanggal 25 Januari juga ada dua sesi yaitu pengenalan diri dan sesi Alumni APMD untuk berbagi pengalaman belajar dan strategi mendapatkan pekerjaan setelah lulus.

Untuk memastikan kelancaran acara, Bu Ningsih menyebutkan bahwa instruktur dan pelaksana sudah menjalani latihan sebanyak tiga kali dan dipersiapkan dengan matang. Kendala teknis, seperti mahasiswa yang terlambat datang dan masalah presensi, menjadi tantangan yang diatasi dengan cermat.

Dalam penutup acara, mahasiswa diberikan tambahan tugas berupa pembuatan video kreatif dri materi LKMM yang sudah dilakukan selama dua hari tersebut. Tugas ini diharapkan dapat menjadi ajang kreativitas dan memunculkan sisi inovatif dari setiap peserta. Mahasiswa juga didorong untuk “mempromosikan” diri mereka melalui media sosial dengan pendekatan positif. Dengan demikian, LKMM di APMD bukan sekadar kewajiban formal, tetapi sebuah langkah nyata dalam membentuk karakter, ketrampilan, dan kemandirian mahasiswa di dunia yang semakin kompleks.

Kilas Alumni dalam Acara LKMM

Dalam acara LKMM yang digelar baru-baru ini, Guntur Aditya Tegar Pamungkas, S.IP dari Bantul, hadir sebagai salah satu alumni yang sukses meniti karir sebagai pekerja sosial di Yayasan Morda Mulia. Merupakan lulusan pembangunan sosial tahun 2023, Guntur berbagi pengalaman menarik selama masa kuliahnya yang jauh dari kata monoton.

Guntur menceritakan bahwa sebagai mahasiswa, dia tidak pernah diam begitu saja dan bukanlah “mahasiswa kupu-kupu” yang hanya menunggu arahan dari kampus. Selama lima tahun, ia aktif menjadi bagian dari organisasi karang taruna. Setelah menyelesaikan perkuliahan, Guntur langsung terjun ke dunia kerja sebagai guru di SMK Kerja Sosial – Bantul, mengajar Pendidikan Advokasi Anak selama 5 bulan.

“Angkatan 2019, saya selalu berpartner dengan mbak Silvi. Berusaha aktif dalam kegiatan di kampus, mencari sendiri, membantu dosen. Basic-nya harus pandai berkomunikasi, kita harus tanggap, walaupun bukan pekerjaan kita, kita tetap melakukannya, dan sosialisasi terus ditingkatkan,” ungkap Guntur (25/01).

Guntur juga berbagi pengalamannya mengatasi kendala jarak yang jauh dalam menjalani tugasnya. Meskipun begitu, semangatnya tidak luntur dan terus menginspirasi mahasiswa saat ini. Ia memberikan motivasi agar mahasiswa mengikuti passion mereka, tidak merasa gagal, terus belajar, dan meningkatkan hubungan dengan dosen serta selalu bersedia belajar dari yang lebih berpengalaman.

“Selalu menjalin relasi dengan baik dan selalu ingin belajar lebih, tetap rendah hati,” pesan Guntur kepada mahasiswa saat ini, menciptakan momen inspiratif dalam perhelatan LKMM. (Gsn)

Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?