Launching dan Distribusi Dokumen Audit Mutu Internal (AMI)

Belum lama ini STPMD”APMD” telah me-launching buku Dokumen Audit Mutu Internal (AMI) yang ditetapkan oleh Ketua STPMD”APMD” pada tanggal 20 Februari 2013. Dokumen AMI  ini disusun dalam rangka untuk menjamin pencapaian kebijakan SPMI, pemenuhan Standar Nasional Pendidikan dan sebagai pedoman bagi pelaksana SPMI dan Tim AMI dalam pelaksanaan audit internal.  Adapun tujuan AMI adalah membantu manajemen dalam kegiatan penjaminan ketercapaian sistem mutu dan konsultasi pencapaian sasaran mutu secara efektif dan bertanggungjawab. Dokumen ini terdiri dari empat buah dokumen yaitu Kelembagaan AMI (SK Ketua No.011/I/KPTS-K/2013), Kode Etik AMI (SK Ketua No.012/I/KPTS-K/2013), Manual Prosedur AMI (SK Ketua No.013/I/KPTS-K/2013) dan Butir-Butir AMI (SK Ketua No.014/I/KPTS-K/2013). Keempat dokumen ini disusun dengan tujuan yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.

Tujuan penyusunan keempat dokumen tersebut adalah: 1). Kelembagaan AMI disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan audit di lingkungan STPMD”APMD” bertujuan untuk menjaga kelancaran proses pelaksanaan Audit Mutu Internal dan efektivitas kinerja Tim AMI dalam upaya untuk meningkatkan mutu keberlanjutan sesuai dengan visi, misi dan tujuan STPMD”APMD”; 2) Kode Etik AMI disusun sebagai rambu dalam pelaksanaan AMI di lingkungan STPMD”APMD” bertujuan untuk memacu tercapainya budaya etis di kalangan profesi auditor AMI. Kode Etik ini diperlukan oleh profesi auditor AMI untuk menumbuhkan kepercayaan bagi dan atau terhadap auditor yang akan melaksanakan tugas AMI, 3) Manual Prosedur AMI disusun sebagai landasan prosedur dalam proses pelaksanaan AMI bertujuan menjamin kesamaan prosedur dalam proses pelaksanaan AMI;  dan 4) Butir-butir AMI disusun sebagai pedoman pelaksanaan AMI serta bertujuan menjamin pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal dan ketercapaian standar mutu. Butir-butir AMI merupakan instrumen untuk mengukur kinerja pelaksanaan  SPMI setiap tahun akademik. Oleh karena itu, harapannya budaya mutu dalam menjalankan SPMI dapat dilakukan sesuai kebijakan SPMI dan Standar SPMI guna menjamin implementasi kebijakan Perguruan Tinggi dan Akademik, SOP SPMI, SOP Pelayanan, dan terdokumentasi  tertulis dengan baik dalam bentuk isian formulir/borang.

Pascasarjana (S-2) Ilmu Pemerintahan telah TERAKREDITASI dengan peringkat “B”

Program Pascasarjana S-2 Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” telah dinyatakan BERAKREDITASI dengan Peringkat “B” oleh BAN-PT berdasarkan SK. BAN-PT No. 012/SK/BAN-PT/Ak-X/M/I/2013.

Status akreditasi ini diperoleh berkat kerja keras Program Pascasarjana beserta “Tim Akreditasi” yang didukung oleh Pimpinan Yayasan Pengembangan Pendidikan Tujuh Belas Yogyakarta, segenap Pimpinan STPMD “APMD”,  Dosen, Mahasiswa, Alumni serta Stakeholders lainnya.

RE-AKREDITASI STPMD

Masa berlaku akreditasi di beberapa program studi di STPMD sudah mendekati masa berakhirnya. Untuk itu, telah disusun borang pengajuan akreditasi dan telah dikirim ke Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) di Jakarta.
Pengiriman berkas borang akreditasi Program Studi Ilmu Komunikasi telah diterima oleh Dikti pada tanggal 13 Agustus 2012. Sedangkan berkas borang akreditasi Program Studi Ilmu Sosiatri diterima pada tanggal 13 Desember 2012. Kini, kedua program studi tersebut masih menunggu untuk divisitasi .
Program pasca sarjana (S2) Ilmu Pemerintahan, sebagai program studi baru di STPMD juga mengajukan akreditasi. Bahkan, untuk program studi ini telah divisitasi oleh Dikti pada tanggal 12 sampai dengan 14 November 2012. Kini, STPMD sedang menunggu hasilnya.
Segenap civitas akademika STPMD”APMD” berharap memperoleh hasil yang terbaik.

APMD dalam jaringan Indonesia Wifi

wifi-idDalam rangka mendukung program percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, di bidang ICT telah disiapkan dan dibangun jutaan titik jaringan internet nirkabel (WiFi/ Hotspot) secara nasional di berbagai lokasi untuk mendukung kebutuhan informasi digital bagi masyarakat.

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., sebagai salah satu penyedia jaringan (provider) wifi/hotspot telah bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” dalam implementasi jaringan wifi/hotspot di kampus melalui jaringan Indonesia Wifi (@wifi.id).

Indonesia WiFi merupakan jaringan akses wireless broadband yang menjadi media untuk menikmati layanan internet berkecepatan tinggi serta berbagai layanan multimedia lainnya. Menggunakan teknologi Wireless Fidelity (WiFi) terbaru berdasarkan pada spesifikasi IEEE 802.11 yang populer digunakan untuk menghubungkan antar komputer, smartphone, laptop dan perangkat lainnya, serta menghubungkan komputer dan perangkat lain ke internet atau ke jaringan kabel (ethernet) LAN. Teknologi ini sudah dilengkapi dengan sistem kontrol dan monitoring terpadu menjadikan Indonesia WiFi dapat menyalurkan lebih dari satu layanan broadband dengan tingkat kualitas masing-masing yang dapat dijaminkan.

Implementasi awal dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. dalam jaringan internet nirkabel tersebut diharapkan menjadi pendorong provider telekomunikasi lainnya untuk mengimplementasikan jaringan nirkabel di kampus.

Dengan tersedianya jaringan wifi/hotspot tersebut maka masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya dapat menikmati dan memanfaatkan secara positif untuk kemajuan negara Indonesia.

Aneka Kegiatan Memeriahkan DIES NATALIS Ke-47

festival kuliner daerah
festival kuliner daerah

Tahun 2012 ini, STPMD “APMD” genap berusia 47 tahun. Puncak perayaan ulang tahun digelar Sabtu, 17 November 2012, dengan agenda utama Laporan Tahunan Ketua STPMD “APMD”, Habib Muhsin, S.Sos., M.Si. dan Pidato Dies oleh Prof. Slamet PH., MA., M.Ed., MA., MLHR., Ph.D. Dalam Pidatonya, Prof. Slamet menyampaikan harapannya agar STPMD “APMD” mulai merencanakan pengembangan kelembagaan, untuk menjadi Institut atau Universitas. Ketua STPMD “APMD” menyambut baik harapan yang disampaikan oleh Prof. Slamet ini, “Iya, kita memang harus mulai memikirkan program pengembangan itu!” demikian dikatakannya seusai acara.
Sebelum acara puncak, serangkaian kegiatan telah digelar, antara lain : Bakti Sosial berupa pembagian sembako dan pengobatan gratis, Lomba pidato Bahasa Inggris, Lomba Debat dan Lomba Stand Up Comedy, Ziarah ke makam para pendiri, jalan sehat, lomba tenis meja, lomba bakiak, lomba egrang, Lomba memindahkan belut, Lomba Teka Teki Silang Bahasa Jawa, Festival Kuliner Daerah, Pelatihan Sistem Informasi Desa dan Siklus Tahunan Desa, Seminar Nasional dan Launching Buku, Serta Malam Tirakatan.
Kegiatan-kegiatan tersebut digelar dengan melibatkan segenap Dosen, Karyawan dan mahasiswa STPMD “APMD”. Kemeriahan mewarnai suasana Dies Natalis ke-47 di tahun 2012 ini.

POSDAYA Binaan “APMD”: Produksi Tempat Sampah dari Bambu secara Massal

Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Binangun Sejahtera di Kecamatan Sentolo Kulonprogo, salah satu POSDAYA yang didampingi oleh Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta akan segera memproduksi tempat sampah dari bambu secara massal. Menurut rencana, akan diproduksi sebanyak 12.000 – 15.000 keranjang sampah, yang akan dibagikan kepada setiap kepala keluarga di Kecamatan Wates Kulonprogo. Hal ini untuk memenuhi permintaan Bupati Kulonprogo yang ingin menyukseskan gerakan kota bersih, sekaligus untuk mengapresiasi  karya-karya warga masyarakatnya.

Selain usaha produktif membuat barang kerajinan, POSDAYA Binangun Sejahtera juga sudah merintis terbentuknya Taman Bacaan Masyarakat, PAUD, Bimbingan Belajar, Majalah Dinding, Jamban Keluarga, pembuatan pupuk organik, dan berbagai bentuk usaha pemberdayaan yang lain.

Selain di Kecamatan Sentolo, STPMD “APMD” juga melakukan pendampingan POSDAYA di Kecamatan Lendah (Kulonprogo), Kecamatan Tepus dan Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunung Kidul. Dalam waktu dekat, APMD juga akan melakukan pendampingan POSDAYA di Kecamatan Kraton dan Kecamatan Pakualaman wilayah Kota Yogyakarta.

Gerakan pembentukan POSDAYA yang dimotori oleh Yayasan DAMANDIRI digalakkan untuk membantu pengentasan kemiskinan dan untuk mendukung pencapaian MDG’S 2015. POSDAYA berfokus pada empat pilar pemberdayaan, yaitu pendidikan, kesehatan, kewirausahaan dan lingkungan hidup, meskipun bisa juga dikembangkan di bidang-bidang lain seperti bidang keagamaan dan seni-budaya.

Gerakan POSDAYA mengajak peran serta Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah, dan Lembaga Keuangan atau Bank. Dengan upaya sinergis ini, diharapkan masyarakat yang mandiri, melalui keluarga-keluarga yang mandiri akan  segera terwujud.

“Sebagai perguruan tinggi yang konsisten menaruh perhatian pada pembangunan masyarakat desa dan ingin menjadi perguruan tinggi yang terpercaya sebagai pelopor pembangunan masyarakat desa, APMD Jogja berkepentingan untuk mendukung sepenuhnya program POSDAYA ini!” ungkap Drs. Hardjono, M.Si., Penanggungjawab pendamping POSDAYA  yang sekaligus Kepala P3M di STPMD “APMD” Yogyakarta.

“APMD” Semakin Dipercaya Pemerintah Daerah

Semakin banyak pemerintah daerah yang mengirimkan aparat dan anggota masyarakatnya untuk belajar di STPMD “APMD” Yogyakarta. Belum lama ini, Pemda Sarolangun Prov. Jambi mengirimkan para camat dari kabupaten tersebut untuk mengikuti paket bintek kepemimpinan lokal dengan tema “Revitalisasi Kecamatan di Era Otonomi dan Desentralisasi”. Bintek ini digelar sejak tanggal 7 s.d. 11 Maret 2012 , di Hotel Whiz, Jl Dagen No.8 Malioboro, Yogyakarta. Para pemateri dalam acara tersebut ialah dosen-dosen STPMD “APMD”, antara lain : Drs. Jaka Tri Widaryanta, M.Si.; Drs. Sutoro Eko Yunanto, M.Si.; Drs. Y.B. Widyohari Murdiyanto, M.Si. dan Drs. Hardjono, M.Si. Acara bintek ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya yang diselenggarakan oleh STPMD “APMD” bagi para kepala desa se-Kabupaten Sarolangun  pada bulan November 2011 yang lalu.

Selain pemerintah Kab. Sarolangun, beberapa pemerintah daerah lainnya, yaitu : Kabupaten Dairi SUMUT, Serdang Bedagai SUMUT, Batubara SUMUT, Muaro Jambi, Sangasanga Kaltim, Paser Kaltim, Minahasa Tenggara, Polewali Mandar dan Polewali Mamasa Sulawesi Barat juga pernah mengirim aparat pemerintah dan masyarakatnya untuk mengikuti pelatihan di STPMD “APMD”. “Kabupaten Polewali Mandar sudah sepuluh kali mengirimkan aparatnya mengikuti pelatihan di STPMD ‘APMD’,” demikian dikatakan Wakil Ketua III sekaligus Kepala Pusat Pembaharuan Desa Berkelanjutan (PPDB), Drs. YB. Widyohari Murdiyanto, M.Si.

“Berbagai pelatihan tersebut merupakan manifestasi dari perhatian khusus STPMD “APMD” pada pembangunan masyarakat desa. Concern ini dikedepankan sebagai standing position dalam rangka merespon perkembangan sosial, budaya, dan politik yang semakin meminggirkan masyarakat desa.” demikian dikatakan Habib Muhsin, S.Sos., M.Si., Ketua STPMD “APMD”.

Program pendidikan formal jenjang studi D3,S1 dan S2 yang diselenggarakan oleh STPMD “APMD” juga diminati oleh masyarakat daerah. Pemerintah daerah Kabupaten Paser-Kalimantan Timur, pada tahun 2011 yang lalu , memfasilitasi pengiriman 54 putra-putri daerah. Demikian juga pemerintah Kab. MAPPI-Papua, mengirimkan 19 putra-putri daerah. Bahkan pemerintah Negara Timor Leste juga telah menandatangani MoU kerjasama dengan STPMD “APMD” dan telah mengirimkan mahasiswa tugas belajar. Pihak swasta pun ternyata juga menaruh kepercayaan kepada STPMD “APMD”. PT. KALTIM PRIMA COAL, misalnya,  mengirimkan putra-putri daerah Kutai Timur dan memberikan beasiswa penuh untuk belajar di STPMD “APMD”.

“Semakin maraknya pembangunan di daerah, otonomi daerah, dan pemekaran daerah merupakan faktor utama banyaknya peminat putra-putri daerah untuk kuliah di APMD. Selain itu,   biaya kuliah di STPMD “APMD” masih sangat terjangkau sehingga mahasiswa daerah masih berkesempatan mendapatkan proses pembelajaran yang berkualitas, dengan biaya yang tidak mahal,” ujar  Theodorus Wuryantono, Kepala HUMAS sekaligus Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru.***

“APMD” Kembangkan Kerjasama Luar Negeri

Baru-baru ini, ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Habib Muhsin, S.Sos., M.Si. menandatangani nota kesepahaman kerjasama dengan salah satu universitas swasta terkemuka di USA, Brigham Young University (BYU). Kerjasama yang dijalin meliputi program pertukaran pengajar dan peneliti antar kedua perguruan tinggi, sharing ilmu dan pengetahuan yang dikembangkan oleh masing-masing perguruan tinggi, dan pengembangan program-program pelatihan di kedua perguruan tinggi. Mengawali kerjasama, di tahun 2012 ini, kedua perguruan tinggi melakukan penelitian bersama di lereng Merapi, tentang dampak erupsi Merapi di bidang sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat.

Bukan hanya kali ini saja, STPMD “APMD” menjalin kerjasama dengan luar negeri. Kerja sama dengan pemerintah Timor Leste bahkan sudah dirintis  sejak tahun  2009 yang lalu. Hampir setiap tahun, pemerintah Timor Leste mengirimkan mahasiswa tugas belajar. Untuk mempermudah pengurusan dokumen keimigrasian bagi mahasiswa yang berasal dari luar negeri, APMD membuka unit pelayanan khusus dokumen keimigrasian.

Selain kerjasama luar negeri, kerjasama dengan berbagai pihak di dalam negeri juga terus dikembangkan. Berbagai pemerintah daerah di Indonesia juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan STPMD “APMD”. Kerjasama yang dikembangkan antara lain dalam bentuk pengiriman mahasiswa tugas belajar, penyelenggaraan pelatihan pengembangan SDM daerah, dan penelitian pengembangan potensi daerah. Tahun 2012 ini, pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang-Papua, mengirimkan lima mahasiswa tugas belajar. Hal yang sama pernah dilakukan pemerintah Kabupaten Mappi-Papua dan Kabupaten Paser-Kaltim, yang masing-masing mengirimkan 19 dan 54 putra-putri daerah untuk belajar di APMD di tahun 2011 yang lalu.

Beberapa pemerintah daerah yang lain mengirimkan aparatnya untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas SDM di APMD. Beberapa pemerintah daerah tersebut antara lain : Kab. Sarolangun-Jambi, Kab. Dairi SUMUT, Serdang Bedagai SUMUT, Batubara SUMUT, Muaro Jambi, Sangasanga Kaltim, Paser Kaltim, Minahasa Tenggara, Polewali Mandar dan Polewali Mamasa Sulawesi Barat.

Kerjasama dengan pihak swasta juga dijalin, antara lain dengan PT. KALTIM PRIMA COAL, sebuah perusahaan tambang terkemuka di Kalimantan Timur, yang setiap tahunnya mengirimkan beasiswa bagi mahasiswa APMD yang berasal dari wilayah sekitar tambang.

“Ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang dikembangkan di STPMD sangat khas, dan sangat berpihak kepada kelompok masyarakat marginal, terutama masyarakat desa. hal inilah mengundang minat berbagai pihak yang memiliki visi-misi serupa, untuk menjalin kerjasama dengan kami!” demikian diungkapkan oleh Theodorus Wuryantono, kepala Humas dan kerjasama STPMD “APMD” Yogyakarta.

International Consortium For Social Development 2012 ICSD.

Student Forum ini dilaksanakan oleh 3 Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial di Yogyakarta, yakni Jurusan Sosiatri STPMD APMD,  Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM, dan yang didukung oleh Kementerain Sosial Republik Indonesia, Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia, Yayasan Damandiri, dan Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2012 jam 08:00-16:00 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan dibuka Langsung oleh Dekan Fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Waryono, M.Ag.

Student Forum merupakan rangkaian dari acara International Consortium for Social Development Asia and Pacific (ICSD-AP) 2012, yang saat ini sedang melaksanakan konferensi se-Asia Pasifik di Royal Ambarukmo, Yogyakarta, mulai tanggal 27-30 Juni 2012. Konferensi Internasional ini secara khusus bertujuan untuk menginisiasi sebuah diskusi yang membahas langkah-langkah pembangunan sosial ke depan pasca MDGs, yang didesain sebagai sebuah forum akademik dan juga forum kebijakan. Sebagai forum akademik, konferensi ini memungkinkan terjadinya dialog bagi para peneliti dan mahasiswa untuk berbagi dan mendiskusikan teori, metode, pendekatan dan program-program pembangunan sosial yang saat ini di implementasikan dengan kerangka MDGs, juga sangat potensial dapat melahirkan pendekatan dan program baru. Sebagai forum kebijakan, konferensi ini ditujukan untuk melakukan dialog antara pengambil kebijakan di Asia Pasifik dengan melibatkan lembaga-lembaga pembangunan internasional.

Students Forum sebagai salah satu forum akademik dalam konferensi internasional ini menjadi wadah atau forum bagi para mahasiswa ilmu kesejaheraan sosial seluruh indonesia untuk berdiskusi, membangun relasi dan mengungkapkan visi mereka tentang pembangunan sosial pasca MDGs. Secara khusus, Students Forum ini bertujukan untuk, 1) Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan dan isu-isu pembangunan di Asia Pasifik, 2) Dialog dan membangun relasi yang berkelanjutan diantara pelajar dan mahasiswa, dan 3) Mengajak peserta untuk membangun visi bagi penguatan pembangunan sosial di seluruh dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut ada dua kegiatan yang dilakukan yaitu:

Session I, 09.00 AM-11.30 WIB : Seminar nasional dengan tema “Sumber Daya Manusia; Kesehatan dan Pendidikan, dan Intervensi berbasis Komunitas dan Usaha Mikro”. Para narasumber dalam sesi ini adalah mahasiswa yang memenangkan beasiswa Damandiri. Hasil dari seminar ini adalah rekomendasi mahasiswa Kesejahteraan sosial seluruh Indonesia untuk pengembangan pembangunan kesejahteraan sosial di indoensia. Sesi ini dihadiri oleh 73 orang mahasiswa/mahasiswi dari berbagai jurusan/program studi ilmu kesejahteraan sosial/pekerjaan sosial di seluruh Indonesia, seperti IAIN Ar-Raniri Aceh, Universitas Indonesia Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Unpad Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UGM, Unej Jember, dll.

Session II, 02.00 PM-04.00 WIB: Talk Show. Sesi kedua ini dihadiri oleh 300 peserta dengan menghadirkan mahasiswa dan para pakar pembangunan sosial dari berbagai negara seperti Canada, USA, Autralia, Sudan, Korea Selatan, Philipina, India, Vietnam, Indonesia,  dll untuk mendiskusikan hasil dari student forum dan konferensi internasional.

Pendidikan Vokasi Diperluas Hingga S-3

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuka pendidikan vokasi atau kejuruan hingga di perguruan tinggi.

Mendikbud Mohammad Nuh berkata, pendidikan vokasi tidak boleh berhenti hingga SMK. Karena itu, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud diperintahkan untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUUPT) untuk menambahkan program vokasi hingga magister (S-2) dan doktor terapan (S-3). Nuh menerangkan, sebelumnya jenjang pendidikan vokasi di Indonesia sebatas community college (komunitas akademik) dan politeknik. Namun, lanjut Nuh, aturan yang baru mendatang bisa memberikan kesempatan bagi anak didik SMK untuk mendapat gelar akademik yang lebih tinggi.

“Potensi anak SMK ini sayang sekali jika dibiarkan sampai di sini saja. Maka, kita beri kesempatan mereka berkreasi dengan ilmu lebih tinggi,” ujar Nuh saat membuka Lomba Kompetisi Siswa SMK (LKS SMK) Ke-20 di Jakarta, kemarin.

Melalui kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) juga dimungkinkan bagi orang yang punya profesionalitas seperti orang yang berpendidikan hingga S-2 atau S-3 bisa diekuivalenkan setara dengan S-2 dan S-3. Dengan demikian, terang mantan Menkominfo ini, tidak ada diskriminasi antara pendidikan vokasi dengan pendidikan akademik.

Nuh menyatakan, untuk menjaring siswa yang berprestasi, pemerintah menggelar LKS SMK. LKS bertujuan mengadu kemampuan siswa SMK dalam 50 bidang kejuruan. Mendikbud mengimbuhkan, LKS juga untuk menanamkan dua hal yakni membangun tradisi dan budaya berprestasi melalui kompetisi. Selain itu, melalui LKS juga bisa melihat keunggulan SMK yang satu dengan yang lainnya, serta melihat apa yang dibutuhkan di dunia kerja.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, LKS SMK ke-20 ini digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung. Pesertanya mencapai 992 siswa. Namun, lanjut Hamid, para pemenang LKS SMK ini akan dilatih secara khusus untuk dapat mengikuti World Skill Competition (WSC) di Jerman pada 2013. Ajang WSC tersebut merupakan lomba yang digelar dua tahun sekali dan diikuti puluhan negara dari seluruh dunia.

“Mudah-mudahan peringkat Indonesia semakin membaik. Pada 2011 Indonesia mendapat rangking ke-16 dari sebelumnya yang hanya meraih rangking ke-21. Tahun depan Indonesia rangkingnya harus membaik,” tandasnya.

Hamid menerangkan, 992 siswa SMK yang menjadi peserta lomba akan didampingi oleh beberapa mitra industri, asosiasi industri, 66 delegasi teknik, dan para guru. Dengan digelarnya LKS tahun ini diharapkan benar-benar menjadi sarana untuk menyemangati generasi emas bangsa yang semakin kompetitif dan manusia berkarakter. Dia menjelaskan, LKS positif untuk menciptakan generasi yang memiliki inovasi, kompetitif, dan karakter sehingga akan dilaksanakan setiap tahun. (neneng zubaidah/koran si)(//rfa)

sumber : Okezone.com.

Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?