LAGI, DOKTOR BARU LAHIR DARI KAMPUS STPMD “APMD”

Supardal salah satu dosen Prodi Ilmu Pemerintahan program S1 dan S2 telah berhasil meraih doktor Ilmu Politik di Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam waktu relatif cepat 3 tahun lebih sedikit (kata promotor I lulus tercepat dari ke 39 doktor yang telah dilahirkan UMY).

Supardal dengan bimbingan promotor I Prof. Bambang Cipto, MA dan promotor II Prof. Achmad Nurmandi MSc telah menyelesaikan desertasi berjudul : Transformasi Birokrasi Berbasis ICT di Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta, dalam waktu kurang dari 9 bulan sudah memasuki tahap Ujian Tertutup akhir Oktobr 2016 dengan Tim Punguji : Prof. Dr.Tulus Warsito, M.Si, Prof Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA,  Dr. Acmad Nurmandi, MSc, Dr. J. Hasse, MA, Dr. Ulung Pribadi, M.Si dan Dr. Mega Hidayati, MA. Dari hasil ujian tertutup yang berlangsung sekitar70 menit dinyatakan lulus dan layak dipromosikan doktor pada ujian terbuka (pengukuhan doktor)

Proses revisi berlangsung sampai akhir Desember dan seharusnya bulan Januari sudah bisa dipromosikan doktor karena sudah memenuhi semua persyaratan. Namun promotor menyarankan untuk melaksanakan publikasi dalam jurnal internasional terlebih dahulu. Untuk memenuhi hal tersebut Supardal mengikuti seminar internasional di Bali dalam : 5th International Conference on Applied Business and Economic Research (ICABER-2017) . Adapun judul makalahnya adalah : “Do Information Communication Tecnology Initiative have Effect on Local Government Bureaucracy Transformation”. Selanjutnya dari hasil seminar internasional itu dipublikasikan dalam  jurnal internasional dengan index Scopus.

Setelah desertasi dipresentasikan dalam forum seminar internasional, pada tanggal 26 Juni 2017 dilaksanakan ujian terbuka atau pengukuhan doktor dengan tim dewan penguji : Dr.Tulus Warsito, M.Si, Prof Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA,  Dr. Acmad Nurmandi, MSc,  , Dr. Ulung Pribadi, M.Si, Dr. Suranto, M.Pol, serta Ketua Dewan Penguji Muhammad Nurul Yamin, M.Si, dengan hasil sangat memuaskan.

KALENDER AKADEMIK T.A. 2017/2018

WISUDA DIPLOMA III, SARJANA DAN MAGISTER

Pada tanggal 26 Mei 2017 STPMD “APMD”  mewisuda 102 lulusan. Wisudawan periode ini terdiri dari lulusan Prodi PMD (D3) 1 wisudawan, pridi Ilmu Komunikasi (S1) 19 wisudawan, prodi Ilmu Sosiatri (S1) 11 wisudawan, Prodi Ilmu Pemerintahan (S1) 46 wisudawan dan Prodi Ilmu Pemerintahan (S2) 25 wisudawan.

Pada kesempatan ini Ketua STPMD”APMD” Habib Muhsin S.Sos, M.Si menekankan bahwa generasi penerus tidak hanya sebagai penonton masa depan tetapi sebagai pemain masa depan. Kerja keras menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang makin berat dan kompleks seperti persoalan kemiskinan, terbatasnya lapangan kerja, ketidakberdayaan masyarakat, perilaku korupsi, maraknya tindakan kekerasan, menurunnya nilai-nilai kebangsaan dan ketidakadilan, serta ancaman keutuhan NKRI. Selanjutnya Habib Muhsin berharap bahwa wisudawan akan dapat menjadi seorang entrepreneur di berbagai bidang. Selain itu sebagai kader bangsa harus memiliki karakter yang kokoh serta mengedepankan aklak yang mulia di atas semangat persatuan dan kesatuan Indonesia. Karakter yang kokoh ini bercirikan semangat patriotik, jiwa nasionalis, jati diri yang mengakar, berwawasan luas, kecerdasan yang mencerahkan, kepedulian yang merekatkan, serta keteguhan untuk bersatu yang semua ini dinaungi nilai-nilai Pancasila dalam bingkai NKRI.

Sementara itu Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Tujuh Belas Yogyakarta,  Ir.M. Barori, M.Si, menegaskan bahwa dalam implementasi Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa membutuhkan pengawalan dan peran serta STPMD”APMD”. Oleh karena itu inovasi perlu terus dikembangkan, konsolidasi dilakukan untuk memperteguh standing position akademik dan sosial.

Pradiksar Resimen Mahasiswa Mahakarta Yudha Ke XL

Kamis 16 Februari 2017, kampus STPMD “APMD” Yogyakarta kedatangan 22 Satuan Resimen Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTN maupun PTS. Kedatangan satuan menwa ini untuk mengikuti karantina di kampus STPMD “APMD” sebelum mengikuti Diksar Menwa Mahakarta Yudha ke XL di Rindam IV Diponegoro. Diksar diselenggarakan selama 2 (dua) minggu mulai tanggal 17 Februari 2017. Salah satu personel panitia Resimen Mahasiswa yang bernama Elisabet,  mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 22 Satuan Resimen Mahasiswa yang terdiri dari 20 Satuan Resimen Mahasiswa dari Yogyakarta dan 2 Satuan Resimen Mahasiswa dari Surabaya. Peserta yang  mengikuti Diksar sejumlah 250 peserta. Dari 250 peserta ini terdapat depalan ( 8 ) calon Menwa atau Camen yang berasal dari Unit Satuan Ganesha STPMD “APMD” Yogyakarta.

Tujuan dari karantina ini untuk mempersiapkan camen mengikuti Pendidikan Dasar. Hal ini sesuai dengan pernyataan Elisabet yang mengatakan “kegiatan hari ini untuk mempersiapkan para camen mengikuti Diksar Menwa Mahakarta Yudha agar siap secara  fisik dan mental.”

Upacara pelepasan dilaksanakan di Auditorium STPMD “APMD” Yogyakarta yang dihadiri oleh Ketua STPMD “APMD”  Yogyakarta, Habib Muhsin S.Sos., M.Si.,  Wakil Danmen Mahakarta Bapak H. Purwanta, S.IP., MM. dan Wakil Ketua III STPMD “APMD” Bapak Drs. Widyo Hari Murdianto, M.Si.

Dalam kesempatan tersebut bapak Habib Muhsin S.Sos., M.Si meyampaikan kebanggaannya karena STPMD “APMD” Yogyakarta dipercaya menjadi tempat karantina Pradiksar calon Menwa. Selamat dan sukses untuk peserta Diksar. (Tea-Humas)

Kuliah Tamu : “Etika Penulisan Berita Tentang Terorisme” oleh WILLY PRAMUDYA di Prodi Ilmu Komunikasi

willyMahasiswa perlu mendapat wawasan yang lebih luas, tak hanya dari perkuliahan atau membaca buku di kampus. Pengalaman seorang praktisi di bidang media sangat penting untuk dibahas di kelas. Karena itu Prodi Ilmu Komunikasi menghadirkan praktisi media Willy Pramudya, seorang wartawan Warta Pos di Jakarta. Willy Pramudya, anggota komisi etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI), juga salah satu anggota tim penyusun kode etik media online sekaligus pernah menjadi  editor Kompas.com.

Tema kuliah tamu kali ini (22/3)  adalah “Etika Penulisan Berita Tentang Terorisme”. Menurut Willy Pramudya, media online sekarang ini banyak yang hanya memikirkan kecepatan tetapi mengesampingkan akurasi. “Kecepatan memang sangat penting untuk media online, tetapi jangan lupa akurasi,” kata Willy. Saat kejadian bom di jalan Thamrin Jakarta Pusat, anyak media online melakukan kesalahan. “Ada media yang mempertontonkan mayat, ini melanggar kode etik,” ujar Willy. “Selain itu, ada media cetak yang menulis secara berlebihan. Di Jawa Timur ada koran membuat judul “Teroris Jancuk!”.

Willy PramudyaKuliah Tamu ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa, karena menambah wawasan secara langsung dari praktisi di lapangan. Mahasiswa dan staf pengajar mendapat pencerahan tentang terorisme, bahasa, profesionalisme jurnalis, dan dunia media pada umumnya. Gaya jurnalis AJI berinteraksi dengan mahasiswa dan materi yang menarik (juga penting), membuat mahasiswa betah sampai akhir. Peserta kuliah tamu yang berjumlah sekitar 50 orang, tak hanya dari Prodi Ilmu Komunikasi, sangat antusias mengikuti kegiatan. Ade Chandra, S.Sos, M.Si., menyatakan kuliah tamu ini akan terus dilakukan dengan berbagai topik dan tamu sesuai matakuliah yang ada di prodi Ilmu Komunikasi.

Kerjasama STPMD “APMD” dengan Kementerian Desa

Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016 mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di kantor Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT). Hadir pada acara tersebut Ketua STPMD “APMD” (Habib Muhsin). Diskusi ini mengangkat tema “Peran Perguruan Tinggi dalam Desa Membangun Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan daerah Tertinggal dan Transmigrasi”. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT) mengajak perguruan tinggi untuk berpartisipasi membangun desa. Perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi partner kementerian, dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan program-program desa. STPMD “APMD dilibatkan antara lain karena perguruan tinggi ini konsisten menaruh perhatian pada pemberdayaan masyarakat desa. Perhatian ini dikedepankan sebagai standing position serta respons akademik dan sosial terhadap ketidakberdayaan (powerless) masyarakat dalam menghadapi negara, pasar dan globalisasi. Keberadaan STPMD ”APMD” sangat relevan dengan konteks pengembangan otonomi daerah, local governance reform, pembaharuan desa dan pemberdayaan masyarakat lokal. Kegiatan yang diselenggarakan Kementerian desa tersebut sangat relevan dengan visi yakni “menjadi Sekolah Tinggi yang mampu mendorong kemandirian masyarakat dan desa secara konsisten dan terpercaya”.

Dalam FGD tersebut Menteri Marwan mengajak 43 perguruan tinggi berperan aktif dalam memberikan rekomendasi, kritikan dan pikiran cerdas terkait pelaksanaan program-program desa. Menteri Marwan meminta perguruan tinggi untuk turut mengawasi proses pelaksanaan dana desa. STPMD “APMD” diharapkan dapat menyelenggarakan kegiatan Tri Darma PT di daerah tertinggal misalnya dengan menerjunkan mahasiswa KKN di daerah tersebut. Pada saat itu juga dilaksanakan penandatanganan MOU antara STPMD “APMD” dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT). Mahasiswa yang ada pada 5 Program Studi siap mendukung kerjasama ini. Adapun program studi yang ada di STPMD “APMD” sebagai berikut: Pembangunan Masyarakat Desa (D-3) Akreditasi – B; Ilmu Sosiatri/ Pembangunan Sosial (S-1) Akreditasi – A; Ilmu Komunikasi (S-1) Akreditasi – B; Ilmu Pemerintahan (S-1) Akreditasi – A; Ilmu Pemerintahan (S-2) Akreditasi – B. ”Desa membangun Indonesia” yang dicanangkan oleh Kementerian desa telah menjadi pemotivasi kemajuan lebih dari 74.000 desa yang ada di Indonesia. Dominasi wilayah desa dan warga yang tinggal di desa bermakna bahwa kemajuan desa identik dengan kemajuan Indonesia. Terbitnya Undang-undang 6/2014 tentang Desa membuat eksistensi desa ke depan makin diperhitungkan dan diperhatikan. Untuk ini peningkatan kapasitas (pendidikan) aktor dan pelaku desa mutlak diperlukan demi tercapainya kemandirian desa.  (Suharyanto)

Sharing Pra Musdes Pembentukan BUMDesa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman

Pada tanggal 8 Juli 2015, Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman menyelenggarakan sharing pra musdes dalam rangka pembentukan Badan Usaha Milik Desa. Sharing dihadiri 28 peserta yakni dari Pemerintah Desa, BPD, para Kepala Dusun, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa, Babinkamtibmas, serta perwakilan dari Badan KB Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Sleman. Acara berlangsung di ruang pertemuan kantor Desa Sambirejo. Sebelum diskusi, narasumber (Suharyanto dari STPMD “APMD”) menjelaskan berbagai hal terkait BUMDesa mulai dari pengertian, cerita sukses BUMDesa dari beberapa desa, cara dan tahapan mendirikan BUMDesa, kepengurusan BUMDesa, Jenis Usaha BUMDesa dll. Hal ini disampaikan untuk membekali peserta sebelum pelaksanaan Musdes Pembentukan BUMDesa yang rencananya akan dilakukan setelah tanggal 9 Agustus 2015 yakni pasca Pilkades serentak di 35 desa kab. Sleman.

Menurut Sekdes (Bpk. Mujimin, S.Sos – alumni STPMD “APMD”) Desa Sambirejo memiliki potensi yang cukup memadai untuk pembentukan BUMDesa. Industri kerajinan yang dikembangkan oleh warga masyarakat antara lain: Batik Jumputan, Mebelair, Budidaya Jamur, Pengrajin Batu Alam, Tempe, Kripik berbahan baku dari aneka Sayuran (buah terong, daun kenikir, daun bayam, daun singkong, daun kemangi, buah pare dll). Dalam hal ini maka BUMDesa dapat membentuk Unit Usaha Pemasaran Produk Warga Desa yang dimungkinkan membantu tidak hanya pemasaran melainkan juga membantu di bidang produksi termasuk standar kualitas produksi untuk menembus pasar. Dari sharing dan peninjauan ke obyek wisata, diketahui aneka potensi lain yang dapat diwadahi dalam aneka unit usaha. Misalnya dimilikinya Tebing Breksi yang sangat eksotik merupakan modal dasar untuk wisata desa. Konon Bukit Breksi terjadi dari Endapan Vulkanik, yang hanya ada dua tempat di Indonesia. Obyek tersebut baru saja diresmikan oleh Gubernur DIY, potensi ini dapat diwadahi dalam Unit Usaha Wisata Desa. Dari ketinggian bukit Breksi, pengunjung dapat memandang kota Yogyakarta dan sekitarnya. Obyek wisata tersebut sekarang telah banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa potensi lain yang berpeluang untuk diwadahi pengelolaannya dalam unit usaha yakni Pengelolaan Air Bersih, Unit Usaha Dana Bergulir/LKM dll. Desa Sambirejo juga memiliki “embung” yang telah dimanfaatkan untuk  pengairan dan arena pemancingan.

Desa Sambirejo menurut Sekdes memiliki luas wilayah 839.6375 hektar, yang terdiri dari 45 RT, 19 RW dan 8 dusun (Dusun: Sumber Watu, Dawangsari, Kikis, Gedang, Mlakan, Gunung Cilik, Gunungsari dan Nglengkong. Jumlah penduduk desa sebanyak 5.527 jiwa (1.983 KK) dengan matapencaharian yang bervariasi. Semangat membentuk BUMDesa sebenarnya sudah cukup lama, namun belum terealisasi karena berbagai kendala termasuk keterbatasan pemahaman tentang pembentukan BUMDesa. (Humas-Har)

Pascasarjana (S-2) Ilmu Pemerintahan telah TERAKREDITASI dengan peringkat “B”

Program Pascasarjana S-2 Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” telah dinyatakan BERAKREDITASI dengan Peringkat “B” oleh BAN-PT berdasarkan SK. BAN-PT No. 012/SK/BAN-PT/Ak-X/M/I/2013.

Status akreditasi ini diperoleh berkat kerja keras Program Pascasarjana beserta “Tim Akreditasi” yang didukung oleh Pimpinan Yayasan Pengembangan Pendidikan Tujuh Belas Yogyakarta, segenap Pimpinan STPMD “APMD”,  Dosen, Mahasiswa, Alumni serta Stakeholders lainnya.

International Consortium For Social Development 2012 ICSD.

Student Forum ini dilaksanakan oleh 3 Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Pendidikan Pekerjaan Sosial/Kesejahteraan Sosial di Yogyakarta, yakni Jurusan Sosiatri STPMD APMD,  Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga, Jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan UGM, dan yang didukung oleh Kementerain Sosial Republik Indonesia, Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia, Yayasan Damandiri, dan Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2012 jam 08:00-16:00 di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan dibuka Langsung oleh Dekan Fakultas dakwah UIN Sunan Kalijaga, Dr. H. Waryono, M.Ag.

Student Forum merupakan rangkaian dari acara International Consortium for Social Development Asia and Pacific (ICSD-AP) 2012, yang saat ini sedang melaksanakan konferensi se-Asia Pasifik di Royal Ambarukmo, Yogyakarta, mulai tanggal 27-30 Juni 2012. Konferensi Internasional ini secara khusus bertujuan untuk menginisiasi sebuah diskusi yang membahas langkah-langkah pembangunan sosial ke depan pasca MDGs, yang didesain sebagai sebuah forum akademik dan juga forum kebijakan. Sebagai forum akademik, konferensi ini memungkinkan terjadinya dialog bagi para peneliti dan mahasiswa untuk berbagi dan mendiskusikan teori, metode, pendekatan dan program-program pembangunan sosial yang saat ini di implementasikan dengan kerangka MDGs, juga sangat potensial dapat melahirkan pendekatan dan program baru. Sebagai forum kebijakan, konferensi ini ditujukan untuk melakukan dialog antara pengambil kebijakan di Asia Pasifik dengan melibatkan lembaga-lembaga pembangunan internasional.

Students Forum sebagai salah satu forum akademik dalam konferensi internasional ini menjadi wadah atau forum bagi para mahasiswa ilmu kesejaheraan sosial seluruh indonesia untuk berdiskusi, membangun relasi dan mengungkapkan visi mereka tentang pembangunan sosial pasca MDGs. Secara khusus, Students Forum ini bertujukan untuk, 1) Meningkatkan kesadaran akan kebutuhan dan isu-isu pembangunan di Asia Pasifik, 2) Dialog dan membangun relasi yang berkelanjutan diantara pelajar dan mahasiswa, dan 3) Mengajak peserta untuk membangun visi bagi penguatan pembangunan sosial di seluruh dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut ada dua kegiatan yang dilakukan yaitu:

Session I, 09.00 AM-11.30 WIB : Seminar nasional dengan tema “Sumber Daya Manusia; Kesehatan dan Pendidikan, dan Intervensi berbasis Komunitas dan Usaha Mikro”. Para narasumber dalam sesi ini adalah mahasiswa yang memenangkan beasiswa Damandiri. Hasil dari seminar ini adalah rekomendasi mahasiswa Kesejahteraan sosial seluruh Indonesia untuk pengembangan pembangunan kesejahteraan sosial di indoensia. Sesi ini dihadiri oleh 73 orang mahasiswa/mahasiswi dari berbagai jurusan/program studi ilmu kesejahteraan sosial/pekerjaan sosial di seluruh Indonesia, seperti IAIN Ar-Raniri Aceh, Universitas Indonesia Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Unpad Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UGM, Unej Jember, dll.

Session II, 02.00 PM-04.00 WIB: Talk Show. Sesi kedua ini dihadiri oleh 300 peserta dengan menghadirkan mahasiswa dan para pakar pembangunan sosial dari berbagai negara seperti Canada, USA, Autralia, Sudan, Korea Selatan, Philipina, India, Vietnam, Indonesia,  dll untuk mendiskusikan hasil dari student forum dan konferensi internasional.

Pendidikan Vokasi Diperluas Hingga S-3

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membuka pendidikan vokasi atau kejuruan hingga di perguruan tinggi.

Mendikbud Mohammad Nuh berkata, pendidikan vokasi tidak boleh berhenti hingga SMK. Karena itu, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud diperintahkan untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Perguruan Tinggi (RUUPT) untuk menambahkan program vokasi hingga magister (S-2) dan doktor terapan (S-3). Nuh menerangkan, sebelumnya jenjang pendidikan vokasi di Indonesia sebatas community college (komunitas akademik) dan politeknik. Namun, lanjut Nuh, aturan yang baru mendatang bisa memberikan kesempatan bagi anak didik SMK untuk mendapat gelar akademik yang lebih tinggi.

“Potensi anak SMK ini sayang sekali jika dibiarkan sampai di sini saja. Maka, kita beri kesempatan mereka berkreasi dengan ilmu lebih tinggi,” ujar Nuh saat membuka Lomba Kompetisi Siswa SMK (LKS SMK) Ke-20 di Jakarta, kemarin.

Melalui kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) juga dimungkinkan bagi orang yang punya profesionalitas seperti orang yang berpendidikan hingga S-2 atau S-3 bisa diekuivalenkan setara dengan S-2 dan S-3. Dengan demikian, terang mantan Menkominfo ini, tidak ada diskriminasi antara pendidikan vokasi dengan pendidikan akademik.

Nuh menyatakan, untuk menjaring siswa yang berprestasi, pemerintah menggelar LKS SMK. LKS bertujuan mengadu kemampuan siswa SMK dalam 50 bidang kejuruan. Mendikbud mengimbuhkan, LKS juga untuk menanamkan dua hal yakni membangun tradisi dan budaya berprestasi melalui kompetisi. Selain itu, melalui LKS juga bisa melihat keunggulan SMK yang satu dengan yang lainnya, serta melihat apa yang dibutuhkan di dunia kerja.

Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, LKS SMK ke-20 ini digelar di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Bandung. Pesertanya mencapai 992 siswa. Namun, lanjut Hamid, para pemenang LKS SMK ini akan dilatih secara khusus untuk dapat mengikuti World Skill Competition (WSC) di Jerman pada 2013. Ajang WSC tersebut merupakan lomba yang digelar dua tahun sekali dan diikuti puluhan negara dari seluruh dunia.

“Mudah-mudahan peringkat Indonesia semakin membaik. Pada 2011 Indonesia mendapat rangking ke-16 dari sebelumnya yang hanya meraih rangking ke-21. Tahun depan Indonesia rangkingnya harus membaik,” tandasnya.

Hamid menerangkan, 992 siswa SMK yang menjadi peserta lomba akan didampingi oleh beberapa mitra industri, asosiasi industri, 66 delegasi teknik, dan para guru. Dengan digelarnya LKS tahun ini diharapkan benar-benar menjadi sarana untuk menyemangati generasi emas bangsa yang semakin kompetitif dan manusia berkarakter. Dia menjelaskan, LKS positif untuk menciptakan generasi yang memiliki inovasi, kompetitif, dan karakter sehingga akan dilaksanakan setiap tahun. (neneng zubaidah/koran si)(//rfa)

sumber : Okezone.com.

https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?