Seminar Nasional : Membangun Dan Mengembangkan Kemandirian Desa

Sebagai rangkaian perayaan Dies Natalis ke 50 STPMD “APMD” menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Membangun & Mengembangkan Kemandirian Desa”. Acara yang dipandu oleh Ibu Candra Rusmala tersebut menghadirkan pembicara dari akademisi maupun praktisi yaitu Prof. Mudrajat Kuncoro Ph.D. Guru Besar Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang menyampaikan Policy Mix Macro untuk tercapainya Kemandirian Desa. Pembicara yang lain adalah para alumni STPMD “APMD” (praktisi) yang saat ini menjabat Wakil Bupati yaitu Bapak Aloysius Kobes (Wabup Timor Tengah Utara) yang menyampaikan Strategi dan Kebijakan Membangun Kemandirian Desa di Kabupaten Timor Tengah Utara serta Bapak H. M. Kholid Mawardi (Wabup Oku Timur Sumatera Selatan). Acara diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia Dies Natalis (Ibu Widati) dan Sambutan sekaligus Pembukaan oleh Ketua STPMD “APMD” (Bapak Habib Muhsin). Keynote Speech disampaikan oleh Bapak Drs. H. Akhmad Muqowam anggota DPD-RI periode 2014-2019 dari daerah pemilihan Jawa Tengah. Beliau menyampaikan perjalanan panjang lahirnya Undang-undang tentang Desa (UU 6/2014) yang beberapa kali sempat dibahas di kampus STPMD “APMD”. Secara kritis beliau juga menyampaikan beberapa kelemahan pada Peraturan Pemerintah maupun Peraturan Menteri serta pembagian kewenangan yang tumpang-tindih pada dua kementerian yang membawahi desa (Kemendagri dan Kemendes, PDT dan Transmigrasi). Seminar nasional yang diselenggarakan hari Sabtu tanggal 13 Juni 2015 dihadiri oleh para akademisi dari beberapa perguruan tinggi, perwakilan dari SKPD kabupaten/kota dan prov. DIY serta para mahasiswa baik D-3, S-1 maupun S-2 STPMD “APMD”. Yang istimewa, acara ini banyak dihadiri oleh alumni STPMD “APMD” dari berbagai daerah karena estela seminar diselenggarakan Munas Kapemada IV (keluarga alumni). Seminar nasional berlangsung cukup semarak, semoga semangat kemandirian desa senantiasa menyelimuti segenap kebijakan pemerintah Jokowi-JK sehingga kesejahteraan warga desa akan segera terwujud…jayalah desaku. (Humas-Har)

Kerjasama STPMD “APMD” Dengan Desa Hargorejo, Kokap, Kulon Progo

Semakin banyak dan kompleksnya regulasi kepada desa baik dari Kementerian Dalam Negeri maupun Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi menuntut pemahaman bagi banyak pihak khususnya Pemerintah Desa. Untuk ini STPMD “APMD” sebagai Perguruan Tinggi yang sejak awal berdirinya memiliki komitmen terhadap pembangunan desa sepakat melakukan kerjasama dengan Pemerintah Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo di Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama pada hari Sabtu tanggal 30 Mei 2015 di ruang Sidang Kampus STPMD “APMD” jalan Timoho 317 Yogyakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Ketua STPMD “APMD” dengan Kepala Desa Hargorejo, dengan disaksikan oleh segenap Dosen dan Karyawan STPMD “APMD” serta perangkat desa Hargorejo. Dalam Surat Kesepakatan Bersama dengan jangka waktu 3 tahun disebutkan bahwa maksud dan tujuan dari kesepakatan bersama ini untuk melakukan kerjasama dalam peningkatan dan pengembangan potensi sumber daya desa Hargorejo dengan tujuan untuk pemberdayaan masyarakat desa serta peningkatan nilai sumber daya desa Hargorejo. Dalam sambutannya, kedua piha sepakat setelah acara penandatanganan ini diharapkan akan segera ditindaklanjuti dengan program aksi sehingga terjadi peningkatan yang signifikan pada pelaksanaan kewenangan desa baik pada aspek pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan serta pemberdayaan. Segenap sumberdaya yang ada pada 5 program studi yang ada di STPMD “APMD” (Ilmu Pemerintahan (S-1 & S-2), Ilmu Sosiatri/ Pembangunan Sosial, Ilmu Komunikasi (S-1), dan Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa (D-3) diharapkan dapat mengambil peran sesuai dengan kompetensinya untuk kemajuan desa…(Humas-Har)

AKREDITASI A : Program Studi Ilmu Pemerintahan (S-1)

Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 251/SK/BAN-PT /Akred/S/IV/ 2015, Program Studi Ilmu Pemerintahan jenjang Strata 1 memperoleh nilai dan peringkat A (sangat baik). Nilai dan peringkat tersebut berlaku 5 tahun dan berlaku sejak 10 April 2015 sd 10 April 2020. Keputusan BAN PT ini disambut dengan suka cita oleh segenap civitas akademika STPMD “APMD”. Keputusan ini menjadi bagian penting dari semangat pembaharuan dan peningkatan kualitas program studi yang diupayakan secara terus menerus. Proses akreditasi program studi Ilmu Pemerintahan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pelaksanaan evaluasi diri program studi dan mengisi borang akreditasi. Dari hasil pelaksanaan evaluasi diri tersebut, dibuat sebuah rangkuman eksekutif (executive summary), yang selanjutnya menjadi rangkuman dalam surat permohonan untuk reakreditasi mengingat sebelumnya pernah diakreditasi, selanjutnya BAN-PT melakukan evaluasi, visitasi dan penilaian untuk keluarnya Keputusan nilai dan peringkat serta terbitnya Sertifikat Akreditasi. Visitasi Reakreditasi telah berlangsung tanggal 5-7 Maret 2015 oleh 2 orang asesor yakni Dr. Adi Suryadi MA. dan Drs. Yuwanto, M.Si, Ph.D. Pada saat itu diserahkan buku-buku karya Sutoro Eko yang bernilai tinggi untuk sebuah akreditasi kepada asesor langsung oleh penulisnya. Upaya keras yang dilakukan oleh Prodi IP dalam reakreditasi ini terkait dengan tujuan dan manfaat reakreditasi antara lain: Memberikan jaminan bahwa program studi yang terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang ditetapkan; Mendorong program studi untuk terus menerus melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi; Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta pengakuan dari badan atau instansi misalnya dalam rekrutmen pegawai. Namun demikian, kompetensi lulusan tetap menjadi upaya keras yang harus dilakukan oleh segenap civitas akademika terutama para mahasiswa dan alumni dalam rangka kompetisi yang makin ketat akhir-akhir ini. Selamat dan sukses untuk Program Studi Ilmu Pemerintahan….(Humas-Har)

Kerjasama STPMD “APMD” dengan PEMKAB SUMBA TENGAH

STPMD “APMD” Yogyakarta mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah. Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dilakukan di Waibakul antara Ketua STPMD “APMD” (Habib Muhsin, S.Sos, MSi) dengan Bupati Sumba Tengah (Drs. Umbu S Pateduk) pada tanggal 5 Mei 2015. Sebagai pelaksana dari kerjasama ini ditunjuk Program Studi Ilmu Pemerintahan (S-1). Sutoro Eko sebagai Ketua Tim Kerjasama menyampaikan bahwa kerjasama ini untuk jangka 6 bulan mulai bulan Mei sd Oktober 2015. Tema kerjasama adalah “Fasilitasi Penyusunan RPJMDes, RKPDes, APBDes dan Perdes. STPMD “APMD” melibatkan 10 orang dosen untuk kegiatan fasilitasi pada 65 Desa (di 5 Kecamatan) se Kabupaten Sumba Tengah. Pada akhir kerjsama direncanakan diterbitkan buku yang akan memaparkan bagaimana Kabupaten Sumba Tengah (desa-desa) menyambut UU 6/2014 tentang Desa disamping itu juga akan memuat modalitas yang mereka (desa) miliki, pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kerjasama ini dan lain-lain. Untuk ini seluruh anggota tim diwajibkan menjadi kontributor dalam penyusunan buku ini. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain  assesment, diskusi, training of trainer tentang perencanaan pembangunan. Selanjutnya Tim secara terjadwal akan bergantian datang ke Sumba Tengah untuk kegiatan asistensi dan lain-lain.  Sukses untuk Sumba Tengah. Humas-Har

Wisuda Periode Mei 2015

Bersamaan dengan rangkaian kegiatan dies natalis ke 50, pada hari Sabtu  tanggal 30 Mei 2015 STPMD “APMD” mewisuda sejumlah   177 mahasiswa hasil Yudisium tanggal  20 Maret dan 29 April 2015. Adapun perinciannya sebagai berikut: Jenjang Pendidikan Diploma  III  Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa  dengan Status Terakreditasi ”B” lulus sejumlah 1 orang, dengan Predikat Kelulusan “Pujian” (cumlaude) sebanyak 1 orang.  Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Sosiatri dengan Status Terakreditasi ”A” Lulus sejumlah  33 orang, dengan Predikat Kelulusan “Pujian” sejumlah 18 orang serta predikat Sangat Memuaskan  15 Orang. Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi dengan Status Terakreditasi ”B” Lulus sejumlah 31 orang, dengan Predikat Kelulusan “Pujian” sebanyak 9 orang dan Lulus predikan “Sangat Memuaskan” sebanyak  22 orang. Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Pemerintahan dengan Status Terakreditasi ”A” Lulus sejumlah 94 orang, dengan Predikat Kelulusan “Pujian” 14 orang, Sangat Memuaskan  75 Orang  dan predikat Memuaskan  aebanyak 5  orang. Adapun Jenjang Pendidikan Strata 2 Program Studi Ilmu Pemerintahan dengan Status Terakreditasi ”B” Lulus sejumlah 18 orang, dengan Predikat Kelulusan sebagai berikut : Lulus Dengan Predikat Pujian 3 orang, Sangat Memuaskan  12 orang dan dengan predikat Memuaskan sebanyak 3 orang. Lebih lanjut Wakil Ketua I (Fadjarini Sulistyowati, S.IP, M.Si) melaporkan melalui Kepala BAAK daftar mahasiswa yang lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi untuk masing-masing Program Studi: Mahasiswa Jenjang Pendidikan Diploma III Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa yaitu : Akmal Fauza, Indek Prestasi Kum. 3.57 putra dari Bapak/Ibu  Lamar. Mahasiswa Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Sosiatri lulus dengan IPK tertinggi : Agus Riyanto, Indek Prestasi Kum. 3.94, putra dari Bapak/Ibu  Suyanto. Mahasiswa Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Komunikasi lulus dengan IPK tertinggi : Muhammad Husnul Aqib Sirfefa, Indek Prestasi Kum. 3.77. Putra dari Bapak/Ibu  Usman Sirfefa. Mahasiswa Jenjang Pendidikan Strata 1 Program Studi Ilmu Pemerintahan Lulus dengan IPK tertinggi : Heronimus Saman, Indek Prestasi Kum 3,84, putra dari Bapak/Ibu  Damasus Ebot. Adapun mahasiswa Jenjang Pendidikan Strata 2 Program Studi Ilmu Pemerintahan lulus dengan Indek Prestasi Kumulatif tertinggi : Femmy Handayani, SSTP dengan Indek Prestasi Kum 3,86, saudari Femmy telah bekerja sebagai PNS Pemkab Sleman dengan jabatan Kasubbag. Adm Wilayah, Perbatasan dan Kerjasama. Wisuda kali ini juga dihadiri oleh segenap jajaran pejabat legislative dan eksekutif antara lain Anggota DPR RI, Bupati Purworejo, Manajemen PT KPC Kutai Timur (Ibu Nurul dan Bapak Budi) yang pada kali ini ikut diwisuda 3 mahasiswa beasiswa dari PT KPC, segenap pejabat dari Pemkab Barito Timur serta tamu undangan yang lain. Pasca wisuda disajikan kesenian tradisional “Jathilan” yang cukup memikat para wisudawan dan para tamu undangan. Disamping itu juga diselenggarakan kuliner sehingga acara wisuda ini makin semarak. Selamat dan sukses untuk para wisudawan/wati, ini adalah awal dari perjuangan kalian untuk mengabdi kepada masyarakat. (Humas-Har)

Seminar Nasional Program Studi Ilmu Komunikasi : “Mewujudkan Desa Informatif, Partisipatif dan Demokratis”

Hadirnya UU Desa hendaknya disyukuri, karena desa akan lebih mandiri. Meski menuju desa mandiri warga harus melek informasi dan karenanya makin tinggi partisipasinya. Namun datangnya uang ke desa tak boleh membawa ‘petaka’ atau malah mengurangi nilai solidaritas yang selama ini berkembang di desa. Karena itu peran masyarakat sipil semacam Lembaga Swadaya Masyarakat dan dunia kampus dalam mendampingi desa tetap diharapkan.

Demikian benang merah dari Seminar Nasional “Mewujudkan desa Informatif, partisipatif dan demokratis” yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Yogyakarta di kampus Timoho, Jogja Kamis (28/5). Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” Tri Agus Susanto kepada Bernas Jogja kemarin mengatakan, tampil sebagai pembicara Methodius Kusumahadi (pendiri Yayasan Satunama), Nikson Nababan (Bupati Tapanuli Utara, Sumatera Utara), dan Fajarini Sulistyowati (dosen Prodi Ilmu Komunikasi “APMD”). Methodius menjelaskan ada lima generasi strategi orientasi pengembangan yang dilakukan LSM. Pertama, karikatif ciri-cirinya NGO based approach. Kedua, pengembangan masyarakat dengan ciri-ciri community based approach. Ketiga, pembangunan berkelanjutan ditandai dengan system based approach. Keempat, gerakan rakyat melakukan social movement. Dengan semangat Think Globally Act Locally & kelima, Tiga R (Resiliency, Respects, Rights): integrasi pendekatan pemberdayaan memperkuat kemandirian (resiliency), jaringan (respects) dan pemenuhan hak-hak dasar warga. Menurut Methodius, Community Development adalah strategi tingkat dua dari lima tahapan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Kemandirian masyarakat yang bermartabat adalah proses pencarian identitas yang tak ada akhirnya. Karena itu, partisipasi masyarakat berkembang sejalan dengan kesadaran warga akan statusnya sebagai “civilized citizen”. Bagi pembina Yayasan Satunama ini, UU Desa membawa uang dan membawa sikap permisif, dan konsumtif. “Konsumerisme akan menipiskan solidaritas yang hanya bisa dihentikan dengan pendidikan kritis-reflektif,” kata alumni The Lougborough University of Technology Leicestershire Inggris ini.

Pembicara kedua Nikson Nababan adalah alumni Prodi Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” tahun 1996. Ia menjadi Bupati Tapanui Utara tahun lalu dan mulai melakukan perubahan di kabupaten di Sumatera Utara itu. Pertama yang dilakukan adalah membuat pemetaan. Semua desa yang paling miskin didata. Desa-desa yang terpencil dengan minim layanan kesehatan dan pendidikan didata. Dari data itu ia melakukan kebijakan percepatan di wilayah terbelakang dan terpencil. Ia bahkan memberi insentif gaji kepada guru di desa terpencil sampai dua kali gaji yang biasa diterima. Pada desa-desa yang tak ada atau rusak irigasinya, ia prioritaskan segera dibangun. Pemerintah kabupaten juga membangun perumahan untuk guru dan tenaga medis. Nikson mengkritisi UU Desa terutama mengenai kriteria mendapatkan Anggaran Dana Desa (ADD) yang didasarkan pada jumlah penduduk. Ia mengusulkan agar ke depan diubah berdasarkan luasan wilayah dan potensi desa tersebut. Nekson menyadari pentingnya desa dalam pembangunan di Indonesia. Jika desa-desa makmur maka Indonesia akan sejahtera. Pada masa bupati sebelumnya tiap desa di Taput mendapat Rp 20 juta dari APBD. Kini anggaran APBD meningkat menjadi Rp 60 juta per desa (2014) dan Rp 100 juta per desa (2015). Dalam menyelenggarakan pemerintahan yang bersih Nekson memulai dengan melakukan rekrutmen secara transparan dengan menghadirkan tenaga ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU). Dengan fit and proper test yang dilakukan terhadap pejabat di lingkungan pemkab maka ini akan menepis plesetan SUMUT (Semua Urusan Memakai Uang Tunai). Setahun hasilnya lumayan. Posisi Taput yang selama ini nomor 27 se Sumut kini meningkat menjadi nomor 7. Saat penandatangan pakta integritas anti korupsi di Medan (kerjasama Pemprov Sumut dan KPK) ia mewakili bupati/walikota se Sumut membacakan pakta integritas. Mengapa Nekson yang diminta membaca, pihak KPK mengatakan, “Bupati dan Kabupaten Tapanuli Utara sementara bersih!”.

Pembicara terakhir Fajarini Sulistyowati, memaparkan hasil penelitian tentang Sistem Informasi Desa (SID) di Desa Terong Bantul. SID ada dalam UU Desa namun masih sedikit desa menerapkan SID. Di Bantul ada sekitar 75 persen desa-desa telah menerapkan SID. Dengan SID maka sebagian atau seluruh pelayanan kepada masuarakat bisa dilakukan secara online. Selain itu melalui SID semua data desa dan potensi desa bahkan perencanaan desa bisa diakses oleh warga masyarakat. Meski demikian SID masih menemui kendala. Salah satunya sulitnya server dan minimnya dana. Tentang server kini bisa dipecahkan dengan pemusatan server di kabupaten. Sementara soal dana, tampaknya ADD yang merupakan implementasi UU Desa diharapkan segera cair dan sebagian dipakai untuk kepentingan SID. Semoga SID dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat – meski selama ini hanya yang melek teknologi – dan nantinya desa akan makin informatif dan makin berdaya. (Sumber: Margantoro Bernas Jogja, Sabtu 30 Mei 2015 ) Har

Kuliah Tamu “Perspektif Kritis Program Transmigrasi Pasca Reformasi Menuju Indonesia Sejahtera”

Program Studi Ilmu Sosiatri (Pembangunan Sosial) STPMD “APMD” Yogyakarta pada tanggal 30 April 2015 menggelar acara Kuliah Tamu dengan tema Perspektif Kritis Program Transmigrasi Pasca Reformasi Menuju Indonesia Sejahtera. Narasumber kuliah tamu dihadirkan dari Kementrian Desa, PDT dan Transmigrasi yakni bapak Dr. Drs. H. Tukiman, SH.,MM.,MH.,  Tema tersebut diangkat karena adanya permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia yakni kurangnya kesadaran masyarakat terhadap program transmigrasi terlebih pasca reformasi. Permasalahan tersebut berupa menurunnya motivasi warga untuk bertransmigrasi. Penurunan motivasi tersebut tidak hanya melanda pada penduduk daerah asal tapi juga keengganan pemerintah daerah tujuan untuk menerima transmigran. Problematika ini masih ditambah dengan menurunnya  dukungan khususnya dari masyarakat. Untuk membuat orang sadar bertransmigrasi perlu adanya motivasi yang dikembangkan sehingga orang orang itu tergerak dan mau bertransmigrasi. Pada saat ini orang lebih suka yang serba instan, sehingga proses pengembangan wilayah melalui program transmigrasi tidak diminati.

Program transmigrasi disamping untuk peningkatan kesejahteraan juga bertujuan untuk pemerataan jumlah penduduk mengingat banyak wilayah Indonesia yang masih sangat jarang penduduknya, disisi lain beberapa wilayah sangat padat berjubel.  Hal tersebut perlu disikapi sehingga program transmigrasi menjadi bagian dari solusi yang tepat untuk memajukan pertumbuhan desa-desa yang masih tertinggal, daerah perbatasan, daerah pesisir serta pulau-pulau kecil. Diharapkan program transmigrasi ke depan mendapat support dari berbagai pihak sehingga lebih sukses. Kuliah tamu diawali dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Ilmu Sosiatri (Bpk Drs. Oelin Marliantoro, MSi) dan dibuka oleh Ketua STPMD ”APMD” yang dihadiri oleh segenap civitas academika STPMD ”APMD”. Acara berlangsung cukup lancar dan sukses dengan moderator Ibu Dra. Widati, lig, rer, reg. Setelah paparan dari narasumber acara dilanjutkan dengan dialog.  (Humas-Rio)

Event Unit Kerja Bagian Administrasi Umum : Lomba Tanaman Dalam Pot

Sebagai rangkaian peringatan Dies Natalis ke-50 (Dies Emas) STPMD “APMD”, setiap unit kerja diharapkan menyelenggarakan event unit kerja. Setiap unit kerja yang ada di STPMD “APMD” yang berjumlah 20 unit kerja dapat menyelenggarakan acara sesuai dengan kreasi masing-masing, sehingga kampus ini diharapkan cukup semarak.

Pada bulan April 2015, giliran penyelenggara jatuh pada unit kerja Bagian Administrasi Umum (BAU). Acara yang digagas adalah Lomba Tanaman dalam Pot, yang penyelenggaraannya dilaksanakan tanggal 10 April 2015 bersamaan dengan senam Fun Aerobic. Acara berlangsung sangat meriah yang diikuti segenap civiitas akademika STPMD “APMD” serta para karyawan. Acara diawali sambutan dari Kepala BAU (Ibu Puji), dilanjutkan oleh Ketua Panitia Dies Emas (Ibu Widati) serta Ketua STPMD “APMD” (Bapak Habib Muhsin) sekaligus membuka acara. Adapun kriteria lomba antara lain: Jenis tanaman meliputi tanaman hias, tanaman buah maupun perindang; media pot boleh daur ulang maupun baru; tinggi tanaman dan pot minimal 50cm; tanaman yang dilombakan selanjutnya akan di tanam di  lingkungan kampus STPMD “APMD”. Untuk pemenang lomba tanaman dalam pot sebagai berikut: Juara I: Ibu Minar ( Jambu  pursono), Juara II: Yustin ( Blimbing), Juara III: Haryadi, Juara IV: Yuli Marjianto (Adenium pot tingkat) Juara V: Edi Suryanto (Sonthe ijo)-Humas Hr

Pembentukan BUMDesa Bersama

Pada bulan April 2015 ini secara berturut-turut diselenggarakan fasilitasi Pembentukan BUMDesa Bersama di dua Kabupaten di DIY. Kabupaten Sleman menyelenggarakan Workshop Pembentukan BUMDesa Bersama yang diprakarsai oleh Badan KB Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan, sedangkan di Kab. Kulon Progo diprakarsai oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Cahaya Bina Persada. Peserta antara lain berasal dari unsur Pemerintah Desa, BKAD, SKPD terkait, Pengelola UPK serta para mantan pengelola PNPM. Peserta cukup antusias dalam mendiskusikan calon lembaga baru yang diharapkan dapat  mewadahi UPK Dana Bergulir yang selama ini kita kenal dengan nama Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

Suharyanto (dosen STPMD ”APMD” Yk) sebagai narasumber mencoba menyelaraskan ketentuan yang mengatur tentang BUMDesa yang diamanahkan dalam UU 6/2014 tentang Desa, PP 43/2014 & Permendes 4/2015 tentang BUMDesa, yang dipadukan dengan Panduan Penataan dan Perlindungan Kegiatan Permodalan PNPM-MPd yang diterbitkan oleh PLT Dirjen PPMD pada tanggal 27 Maret 2015. Pada kedua acara tersebut, narasumber memaparkan Tahapan Pembentukan BUMDesa Bersama (Badan Usaha Milik Antar Desa/BUMADesa), Bagan Organisasi BUMDesa Bersama, serta beberapa unit usaha yang dimungkinkan dibentuk bersamaan dengan Unit Usaha Dana Bergulir/ LKM.  Dalam UU Desa serta PP 43/2014 ditegaskan bahwa ”dalam rangka kerja sama antar-Desa dan pelayanan usaha antar Desa dapat dibentuk BUM Desa Bersama yang merupakan milik 2 (dua) Desa atau lebih”. Pada tahapan pembentukan BUMDesa Bersama peran Musyawarah Antar Desa (MAD) yang diprakarsai oleh BKAD sangat penting, karena MAD merupakan kekuasaan tertinggi dalam  BUMDesa Bersama.

Berbagai pertanyaan yang sangat menantang muncul dari para peserta untuk didiskusikan seperti bentuk Badan Hukum Unit Usaha yang cocok, kepengurusan BUMDesa Bersama, penyelarasan aturan main di SPP dengan di Unit Usaha dalam wadah yang baru, bagaimana peran pemerintah supra desa, kepemilikan dana bergulir/SPP dll. Para mantan fasilitator PNPM sangat berharap dipilih kembali menjadi pendamping desa agar dapat mengawal transformasi kelembagaan secara baik dari PNPM ke wadah baru. Dana bergulir SPP yang sekarang jumlahnya sudah sangat besar diharapkan semakin memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya warga desa. (Humas-Har)

Penandatanganan MOU : Kab Kulon Progo, Yayasan Damandiri Dan 10 PTN/PTS Pendamping Posdaya

Pada hari Selasa 14/04/2015, diselenggarakan Penandatanganan MOU antara Pemerntah Kabupaten Kulon Progo – Yayasan Damandiri dan Pimpinan dari 10 PTN/PTS Pendamping Posdaya serta diselenggarakan juga Sarasehan Hasil Pemetaan Keluarga. Hadir pimpinan PTN/PTS dari Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Taman Siswa (UST), Universitas Negeri Yogjakarta (UNY), Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN), Universitas Janabadra (UJB), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Mercu Buana (UMB), Universitas PGRI, dan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ‘’APMD’’. Rangkaian acara tersebut diselenggarakan di Gedung Kaca Kabupaten Kulon Progo. Dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD’’ Yogyakarta Hadir Ketua (Habib Muhsin), Ketua P3M (Ibu Widati) dan Staf Humas, Pemasaran dan Kerjasama STPMD “APMD”.

Sekolah tinggi Pembangunan Masyarakat Desa ‘’APMD’’ menaruh perhatian kepada pembangunan masyarakat desa melalui program KKN Posdaya, pengabdian kepada masyarakat dan penelitian baik dosen maupun mahasiswa, seluruh civitas akademik yang diharapkan dapat membangun sinergi kerja sama dengan pemerintah dan Yayasan DAMANDIRI dan masyarakat membantu mengentaskan kemiskinan serta keterbelakangan.

Prof. Dr. Haryono Suyono mengajak kalangan akademisi bersama SKPD di bawah komando Bupati Kulonprogo, Camat, dan Lurah/Kepala Desa untuk bersama-sama melaksanakan Posdaya. Beliau menyampaikan bahwa ukuran keberhasilan pembangunan keluarga terletak pada berapa banyak keluarga yang ikut dalam gerak pembangunan. Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, satu keluarga kaya wajib mendampingi satu keluarga miskin.

Bupati Kulon Progo dr. Hasto Wardoyo, SpOG. Dalam sambutannya menyampaikan “Kemiskinan di Kulonprogo masih cukup banyak, hal ini akan diselesesaikan dengan program basis data dan pemetaan warga masyarakat. Ada tiga golongan yaitu biru untuk warga masyarakat yang sudah sejahtera, hijau untuk warga masyarakat golongan prasejahtera dan merah untuk warga masyarakat miskin. Kulonprogo akan berbenah diri untuk menjadi Kabupaten yang maju dan mandiri.. (Humas-Al)

https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
https://procseo.com/
https://ofwteleseryes.net
https://hotfoxbranding.com/
https://beton88play.com/
https://beton88vip.org/
https://dogplayoutdoors.com/
Open chat
Selamat datang dikampus STPMD "APMD".

Kami dari Penerimaan Mahasiswa Baru siap melayani.

Apakah ada yang bisa kami bantu?