HUMAS APMD, YOGYAKARTA – Prodi Ilmu Komunikasi menyelenggarakan Webinar Komunikasi Pemberdayaan seri #3 pada Senin, 18 September 2023 dengan tema “Model Komunikasi Pemberdayaan Melalui Mediasi Masyarakat”.
Melalui platfrom zoom webinar ini dilakukan secara daring, acara ini bersifat umum yang diikuti kurang lebih 70 peserta dari berbagai instansi. Narasumber yang dihadirkan yakni Hatta Azharudin, S.Sos, M.IP selaku Kasi Pasdal Subdit Dalmas Dit Samapta Polda DIY dan Muhammad Zainul Zain, S.Ag selaku Ketua Satgas PPA Kabupaten Bantul.
Menurut Habib Muhsin, S. Sos sebagai perwakilan dari Prodi Ilmu Komunikasi , acara ini bertujuan agar masyarakat mengetahui mediasi merupakan salah satu model komunikasi.
“komunikasi yang melibatkan dua arah atau dua pihak saling menyelesaikan permasalahan sehingga ini perlu dikaji, ini kan sebuah model yang cukup baik dalam rangka untuk pemecahan masalah, kemudian ini perlu dikaji, dipahami, disetiap untur tidak hanya ditingkat akademisi akan tetapi juga para pelaku-pelaku masyarakat. Memang komunikasi begitu itu penting,” jelas Bapak Habib.
Melihat banyaknya konflik dan pembatasan di masyarakat, mediasi digunakan untuk menemukan solusi konflik yang ada di masyarakat. Peran komunikasi sangat penting ketika mediasi dilaksanakan, dimana komunikasi dinilai lebih efektif untuk menyelesaikan permasalahan serta dapat mengatasi miskomunikasi yang terjadi di masyarakat.
Komunikasi pemberdayaan diterapkan untuk pemecahan masalah, terutama dalam mediasi masyarakat. Mediasi merupakan hal penting dimana konflik, dan perpecahan perlu diselesaikan sebelum mengarah pada jalur hukum. Hukum merupakan jalur terakhir apabila tidak menemukan pemecahan masalah yang terjadi. Dengan adanya mediasi diharapkan setiap masalah tidak langsung ke jalur hukum, akan tetapi melalui proses komunikasi terlebih dahulu.
Sementara itu, Bapak Muhammad Zainul Zain, S.Ag. menyebutkan bahwa lebih banyak mendengar dapat lebih efektif dalam pendampingan mediasi.
“Segala hal terjadinya permasalahan berawal dari salah komunikasi. Tuhan menciptakan manusia dengan dua telinga dan satu mulut, maka setiap permasalahan lebih banyak mendengar akan lebih mudah meneyelesaikan permasalahan dibandingkan banyak berbicara ”tukasnya (Dna)