Pada tanggal 8 Juli 2015, Desa Sambirejo Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman menyelenggarakan sharing pra musdes dalam rangka pembentukan Badan Usaha Milik Desa. Sharing dihadiri 28 peserta yakni dari Pemerintah Desa, BPD, para Kepala Dusun, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa, Babinkamtibmas, serta perwakilan dari Badan KB Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Kab. Sleman. Acara berlangsung di ruang pertemuan kantor Desa Sambirejo. Sebelum diskusi, narasumber (Suharyanto dari STPMD “APMD”) menjelaskan berbagai hal terkait BUMDesa mulai dari pengertian, cerita sukses BUMDesa dari beberapa desa, cara dan tahapan mendirikan BUMDesa, kepengurusan BUMDesa, Jenis Usaha BUMDesa dll. Hal ini disampaikan untuk membekali peserta sebelum pelaksanaan Musdes Pembentukan BUMDesa yang rencananya akan dilakukan setelah tanggal 9 Agustus 2015 yakni pasca Pilkades serentak di 35 desa kab. Sleman.
Menurut Sekdes (Bpk. Mujimin, S.Sos – alumni STPMD “APMD”) Desa Sambirejo memiliki potensi yang cukup memadai untuk pembentukan BUMDesa. Industri kerajinan yang dikembangkan oleh warga masyarakat antara lain: Batik Jumputan, Mebelair, Budidaya Jamur, Pengrajin Batu Alam, Tempe, Kripik berbahan baku dari aneka Sayuran (buah terong, daun kenikir, daun bayam, daun singkong, daun kemangi, buah pare dll). Dalam hal ini maka BUMDesa dapat membentuk Unit Usaha Pemasaran Produk Warga Desa yang dimungkinkan membantu tidak hanya pemasaran melainkan juga membantu di bidang produksi termasuk standar kualitas produksi untuk menembus pasar. Dari sharing dan peninjauan ke obyek wisata, diketahui aneka potensi lain yang dapat diwadahi dalam aneka unit usaha. Misalnya dimilikinya Tebing Breksi yang sangat eksotik merupakan modal dasar untuk wisata desa. Konon Bukit Breksi terjadi dari Endapan Vulkanik, yang hanya ada dua tempat di Indonesia. Obyek tersebut baru saja diresmikan oleh Gubernur DIY, potensi ini dapat diwadahi dalam Unit Usaha Wisata Desa. Dari ketinggian bukit Breksi, pengunjung dapat memandang kota Yogyakarta dan sekitarnya. Obyek wisata tersebut sekarang telah banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa potensi lain yang berpeluang untuk diwadahi pengelolaannya dalam unit usaha yakni Pengelolaan Air Bersih, Unit Usaha Dana Bergulir/LKM dll. Desa Sambirejo juga memiliki “embung” yang telah dimanfaatkan untuk pengairan dan arena pemancingan.
Desa Sambirejo menurut Sekdes memiliki luas wilayah 839.6375 hektar, yang terdiri dari 45 RT, 19 RW dan 8 dusun (Dusun: Sumber Watu, Dawangsari, Kikis, Gedang, Mlakan, Gunung Cilik, Gunungsari dan Nglengkong. Jumlah penduduk desa sebanyak 5.527 jiwa (1.983 KK) dengan matapencaharian yang bervariasi. Semangat membentuk BUMDesa sebenarnya sudah cukup lama, namun belum terealisasi karena berbagai kendala termasuk keterbatasan pemahaman tentang pembentukan BUMDesa. (Humas-Har)