Menerima pengakuan dan penyetaraan akademik atas pengalaman kerja dan/atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di program studi yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”.
Menerima Mahasiswa Baru Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Keterangan lebih lanjutDalam rangka peningkatan kapasitas Aparatur Desa melalui pendidikan Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Membuka Program Kelas Pamong
Keterangan lebih lanjut
Pada tanggal 26 Mei 2017 STPMD “APMD” mewisuda 102 lulusan. Wisudawan periode ini terdiri dari lulusan Prodi PMD (D3) 1 wisudawan, pridi Ilmu Komunikasi (S1) Read more
Seminar ini merupakan kegiatan rutin tahunan (setahun sekali) yang dilakukan oleh Prodi Ilmu Sosiatri/ Pembangunan Sosial dalam rangka memberikan wawasan ,khususnya, kepada mahasiswa tentang berbagai Read more
Pada tanggal 18 Mei 2017 telah ditandangai kesepakatan kerjasama antara Program Studi Ilmu Sosiatri/Pembangunan Sosial STPMD “APMD” dengan Lembaga Perlindungan Anak Yogyakarta. Kesepakatan Kerjasama ini Read more
Perkembangan zaman yang begitu pesat, menuntut sesorang terus melakukan hal-hal yang mutakhir pada bidangnnya. Begitu juga dengan mahasiswa, tidak hanya mengembangkan kemampuan akademiknya namun juga Read more
Kamis 16 Februari 2017, kampus STPMD “APMD” Yogyakarta kedatangan 22 Satuan Resimen Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi baik PTN maupun PTS. Kedatangan satuan menwa ini Read more
Program Studi Pembangunan Masyarakat Desa STPMD “APMD” menyelenggarakan Lokakarya Siklus Tahunan Desa, pada hari Selasa dan Rabu tanggal 10 dan 11 Januari 2017, di Gedung Read more
Kami adalah perguruan tinggi yang berkomitmen secara akademik dan sosial untuk memperkuat entitas lokal sebagai fondasi bagi penguatan bangsa dan negara Indonesia. Berdiri sejak tahun 1965 dan secara konsisten menaruh perhatian pada pembangunan masyarakat desa. Perhatian ini dikedepankan sebagai standing position serta respon akademik dan sosial terhadap dinamika perubahan masyarakat dan kebijakan tentang desa. Dengan posisi tersebut, keberadaan kami sangat relevan dengan konteks pengembangan otonomi daerah, pembaharuan tata kelola pemerintahan daerah dan pemberdayaan masyarakat saat ini dan di masa depan.